Mencari Azab, Berpasangan (2)
Mencari Azab, Berpasangan (2)
Ning Xin duduk sebentar tetapi ketika ia melihat tidak ada tanda kehadiran Jun Xie, ia mulai cemas dan berkata, "Mengapa Xie Kecil tidak ada di sini?"
Fan Zhuo menjawab dengan santai, "Kurasa ia seharusnya ada di kamarnya."
"Xie Kecil kelihatannya menyukai ketenangan dan kedamaian. Yan Kecil menghabiskan waktu bersama Xie Kecil beberapa saat sebelum ini, ia pasti merindukan Xie Kecil." Ning Xin berkata sambil tersenyum menatap Yin Yan. Ekspresi Yin Yan membeku, ia sangat enggan, tetapi ketika ia mengingat perintah Ning Xin sebelum ini, ia tak memiliki pilihan tetapi hanya bergumam tak peduli,
"Mmm."
Ia tak pernah hidup seatap dengan Jun Xie sebelumnya. Malam pertama Jun Xie masuk ke akademi, Yin Yan tidak kembali ke kamarnya. Dan ketika ia kembali, Jun Xie sudah keluar.
Dapat dikatakan selain pertemuan pertama mereka, Yin Yan tak pernah melihat Jun Xie di asrama lagi.
Fan Zhuo hanya tertawa dan tak mengatakan apa pun untuk menjawabnya.
Ning Xin mencoba segala cara dan berbagai usaha untuk membuat Fan Zhuo mengundang Jun Xie tetapi Fan Zhuo kelihatannya tidak mengerti dan hanya tersenyum padanya dan berbicara mengenai hal lain selain Jun Xie.
Ning Xin menjadi semakin gelisah tetapi ia tak berani membuat niatnya tak terungkap terlalu jelas dan terang-terangan.
Ini bahkan sangat mengganggu Yin Yan. Ia terpaksa menyaksikan Ning Xin bersikap lembut pada Fan Zhuo dan berbicara dengan suara halus, dan begitu intim, yang menghancurkan hati Yin Yan berkeping-keping.
Setelah berjam-jam lamanya, Jun Wu Xie akhirnya muncul, dan Ning Xin dan Yin Yan merasakan kelegaan mendadak menyiram tubuh mereka.
"Xie Kecil." Begitu Ning Xin melihat Jun Xie, ia langsung memperlihatkan senyum terbaiknya dan diam-diam menyenggol tangan Yin Yan. Ekspresi Yin Yan agak kaku ketika ia melihat Jun Xie. Pikirannya tiba-tiba dipenuhi dengan adegan yang ia saksikan hari itu di Hutan Pertempuran Roh dan mulutnya seakan terkunci rapat, bibirnya berubah menjadi ungu.
Jun Wu Xie menatap sekilas Ning Xin dan berjalan ke arah sebuah kursi di suatu sisi untuk duduk. Kaki Tuan Mbek Mbek berpijak di tanah mengikuti di belakang Jun Wu Xie dengan patuh dan ketika ia melihat Ning Xin dan Yin Yan, tubuh mungilnya mendadak berhenti.
Ia mengingat pemuda itu, yang telah mengganggu waktu istirahatnya hari itu.
"Mbeek!"
[Majikan! Orang-orang jahat ada di sini!]
Wajah Yin Yan menjadi kelam ketika ia melihat domba mungil yang menatap marah padanya, dan mulutnya mulai berkedut. "Jadi ini adalah Binatang Roh yang dibawa Xie Kecil dari Hutan Pertempuran Roh? Ini … sangat menggemaskan."
Karena ia tidak menyukai Jun Xie sedikit pun, Yin Yan memilih topik acak dalam usaha memulai pembicaraan.
"Mbek kecil, sini." Jun Wu Xie bahkan tak peduli untuk melihat Yin Yan dan memanggil Tuan Mbek Mbek. Kaki Tuan Mbek Mbek melompat-lompat di tanah sekali lagi dan berhenti di samping kaki Jun Wu Xie. Jun Wu Xie membungkuk dan membawa domba mungil ke dalam pelukannya dan domba itu terus menatap Yin Yan dengan pandangan geram.
[Telur busuk! Kumakan kau!]
"Ahem, Xie Kecil, kapan kau berniat kembali ke asrama?" Yin Yan duduk di atas jarum karena ia sangat terkejut dengan adegan di Hutan Pertempuran Roh. Ia tidak berani bersikap kasar pada Jun Xie lagi sekarang.
Jun Wu Xie mengangkat pandangannya dan menatap Yin Yan menggeliat di bawah pandangannya tetapi ia tetap mencoba untuk terlihat bersemangat. Setelah beberapa saat, Jun Wu Xie akhirnya berkata,
"Siapa kau?"
Ekspresi Yin Yan yang seperti batu berubah hijau setelah mendengar perkataan Jun Xie.
Ning Xin tiba-tiba terkejut. Ia tak menyangka Jun Xie tidak mengenal Yin Yan.
Bagaimana mungkin!?
Bukankah Jun Xie selama ini melecehkan dirinya karena Yin Yan? Mengapa Jun Xie terlihat seperti tidak mengenal Yin Yan sama sekali?
"Xie Kecil, apakah kau tidak mengenali Yin Yan? Ia tinggal di kamar yang sama denganmu di asrama sebelum ini?" Ning Xin langsung bertanya sambil tersenyum, seraya mengamati reaksi Jun Xie.