Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Remaja Pembunuh



Remaja Pembunuh

1"Dasar orang-orang lemah! Terlalu lemah!" Pemuda itu memijakkan kakinya di bagian susuran tangga yang rendah di satu sisi di ruangan khususnya sambil menggelengkan kepalanya, menatap mayat yang bergeletakan di tangga. Pemandangan semua mayat dengan kepala pecah terbuka benar-benar membuat merinding. Juru lelang yang berdiri tegak lurus di panggung tiba-tiba kehilangan semua kekuatan di kakinya dan jatuh terduduk di lantai, seluruh tubuhnya bergetar ketika ia melihat pemuda yang sangat kejam di atas.     

Pemuda itu sangat menarik, tetapi ia tak berbeda jauh dengan iblis!     

Ia melihat kerumunan itu berhamburan keluar dan tempat itu berubah sunyi. Pemuda yang menarik itu mencibir kesal dan tiba-tiba, matanya mendarat pada ruangan khusus di hadapannya dan pandangannya terpaku pada Jun Wu Xie.     

Darah masih mengaliri wajah pemuda tampan itu. Ketika matanya bertemu dengan mata Jun Wu Xie, ia terdiam sesaat.     

Di mata yang jernih dan dingin itu, ia tak melihat jejak ketakutan, atau panik, tetapi hanya ketenangan yang dingin.     

Bibir pemuda itu melengkung naik, dan memuntahkan kata-katanya dalam hati,     

'Tatap aku terus dan aku akan membunuhmu.'     

Jun Wu Xie mengangkat sebelah alisnya.     

Pemuda tampan itu kelihatannya merasa tertarik dan ia memiringkan tubuhnya ke depan, terlihat seolah dirinya akan melompat ke arah mereka.     

Qiao Chu dan yang lain bergerak untuk berdiri di hadapan Jun Wu Xie. Aura membunuh yang dipancarkan pemuda tampan itu membuat sekelompok kawanan ini berwaspada.     

Minat di mata pemuda tampan ini tiba-tiba menjadi semakin intens, dan ia baru saja hendak menerjang ketika tiga pria lain yang duduk diam di ruangan khusus mereka, tiba-tiba berdiri tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Salah satu pria itu mengulurkan tangannya dan menahan pundak pemuda tampan itu, yang hampir bergetar karena geram.     

"Gu Ying, cukup." Pria itu berkata dingin.     

Senyum di wajah tampan itu berubah menjadi ekspresi ketidaksabaran dan ia diam sesaat sebelum akhirnya melangkah mundur. Tetapi matanya tidak berpaling dari Jun Wu Xie walau sesaat dan ia berkata dalam hatinya sekali lagi,     

'Kau memiliki mata yang indah. Aku berharap dapat mencungkilnya keluar.'     

Qiao Chu dan kawannya yang berdiri di antara mereka dapat membaca bibir pemuda tampan itu dan wajah mereka langsung dipenuhi hasrat untuk membunuh.     

Walaupun begitu, pemuda itu sama sekali tidak tertarik dengan Qiao Chu dan yang lain. Ia berpaling melihat juru lelang yang ketakutan tak berdaya masih terduduk di panggung dan berkata, "Hei! Bawakan barangnya. Sekarang."     

Setelah menyelesaikan kalimatnya, ia menghentakkan tangannya dan melemparkan setumpuk uang kertas. Uang itu berhamburan turun dari lantai dua dan jatuh berserakan di lantai, ternodai dengan darah merah segar yang menggenang di lantai.     

Juru lelang yang ketakutan tidak berani menunda lebih lama lagi dan segera menginstruksikan pada para pelayan untuk memberikan Ramuan Hibernasi itu pada sang pemuda.     

Setelah menerima Ramuan Hibernasi, pemuda itu berjalan melenggang dengan ketiga pria yang bersamanya dan mereka pun meninggalkan rumah lelang itu. Sebelum ia melangkah keluar, ia menoleh dan menatap Jun Wu Xie dengan keji, mulutnya mengerut tersenyum licik.     

"Sial! Siapa bocah itu!?" Qiao Chu bertanya geram setelah pemuda itu pergi.     

Jika Jun Wu Xie tidak diam-diam memberi sinyal pada mereka untuk tidak membuat gerakan yang gegabah, mereka semua sudah menghajar dan menghancurkan begundal hina yang tak tertahankan itu tadi.     

"Ia dari Dunia Tengah." Fan Zhuo berkata sambil mengerutkan keningnya.     

"Apa!?" Qiao Chu berseru tidak percaya, matanya membelalak.     

Mata Fan Zhuo menyipit, seraya dirinya tenggelam dalam pikirannya.     

"Apakah kalian tidak memperhatikannya tadi? Ketika pemuda itu hendak menerjang, ia memancarkan sedikit kilau kekuatan spiritual ungu. Aku tidak ingat ada orang di Dunia Bawah yang menembus level ungu di usia remaja."     

Peringatan dari Fan Zhuo tiba-tiba membuat mereka semua menyadari rincian kecil yang terlewat sebelum ini.     

"Orang dari Dunia Tengah …. Mengapa mereka muncul di sini?" Kening Hua Yao mengerut dalam.     

"Orang dari Dunia Tengah, semua memiliki roh ungu?" Jun Wu Xie bertanya tiba-tiba.     

Ia telah menyadari ada yang aneh dengan pemuda tadi dan apa perasaannya terhadap pemuda itu kurang lebih sama dengan apa yang perasaan yang ditimbulkan oleh Qiao Chu dan yang lain padanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.