Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Tamparan Ketujuh (15)



Tamparan Ketujuh (15)

0Fan Qi sangat sadar bahwa Jun Wu Xie ingin Ning Xin mati dari awal. Namun Jun Wu Xie tidak memberikan kematian yang mudah dan cepat bagi Ning Xin. Ia menghancurkan kesombongan dan keagungan Ning Xin sedikit demi sedikit. Jun Wu Xie membiarkan Ning Xin memiliki secercah harapan untuk bertahan ketika ia berada di ambang kematian, dan ketika harapan itu sudah hampir terpenuhi, Jun Wu Xie akhirnya memusnahkannya, mengakhiri hidupnya untuk selamanya.     

Fan Qi tidak dapat memahami bagaimana bisa gadis muda bersikap keji dan melakukan perbuatan sadis seperti itu.     

Tetapi satu hal yang ia tahu, bahwa setelah hari ini, tidak satu pun murid di Akademi Angin Semilir akan berani melawan Prajurit Rui Lin lagi.     

Bukan karena mereka memiliki reputasi terkenal sebagai pasukan penyerang paling garang, tetapi karena mereka semua kini sadar, bahwa Keluarga Jun memiliki Nona Muda yang begitu keji dan tak mengenal ampun!     

Berkumpul di sekeliling gerbang Akademi Angin Semilir yang besar, tidak ada sedikit pun suara yang terdengar dari kerumunan besar para murid. Mereka semua terpaku dengan adegan mengejutkan yang baru saja mereka saksikan dan mereka semua kaku ketakutan.     

Membuat marah Langit, membuat marah manusia di bumi …. Jangan pernah berpikir untuk menyinggung Prajurit Rui Lin!     

Itu menjadi kesepakatan tak terucap di antara semua murid Akademi Angin Semilir hari itu.     

Dan semua yang terjadi hari ini menjadi ingatan yang tak terhapus, selamanya terpatri di dalam benak para murid. Bahkan ketika banyak dari antara mereka yang mendapatkan ketenaran dan kesuksesan di masa depan, mereka masih dihantui oleh rasa takut yang sangat dalam setiap kali Prajurit Rui Lin dan Istana Lin disebut.     

Di keheningan yang mematikan ini, beberapa sosok yang bersemangat tiba-tiba berjalan masuk ke gerbang Akademi Angin Semilir.     

"Apa yang terjadi di sini?" Qiao Chu mencium bau darah yang sangat tajam dari jauh, dan ketika mereka tiba di gerbang Akademi Angin Semilir, mereka bertemu dengan sekelompok prajurit berjubah perak duduk di atas kuda yang tinggi, menghalangi pintu masuk.     

Prajurit Rui Lin berputar serentak untuk menatap Qiao Chu dan kawannya, tatapan kaku mereka memancarkan aura yang menekan. Mereka hendak meminta para prajurit untuk memberi jalan ketika salah satu pria di antara para prajurit itu mendadak melompat turun dari kudanya.     

"Tuan muda, sudah lama tidak bertemu." Prajurit itu menyeringai ketika ia menyapa.     

Qiao Chu mengedip dengan tatapan kosong, ketika ia memandang prajurit yang terlihat gagah, memeras otaknya untuk berpikir di mana ia bertemu dengan seseorang seperti ini sebelumnya!     

"Prajurit Rui Lin! Ah ha! Kita bertemu di Hutan Pertempuran Roh!" Qiao Chu berkata, berseru sambil tertawa.     

Guru yang ditugaskan untuk membawa Qiao Chu dan kawannya ke sini hanya menatapnya, matanya membelalak terkejut, ketika ia melihat Qiao Chu berbicara dengan begitu akrab pada tentara dari Pasukan Rui Lin, dan matanya hampir melompat keluar dari rongga matanya ketika Qiao Chu berseru sambil tertawa pada prajurit itu.     

Prajurit itu tersenyum ramah dan ketika ia melihat guru yang sedang syok mengamatinya, ia berputar dan senyum ramah itu mendadak hilang. Di bawah tatapan mengerikan prajurit itu, sang guru langsung mundur ke belakang, tak berani mengatakan apa pun.     

Hanya ketika tatapan prajurit itu beralih dan ia melihat Hua Yao, Rong Ruo, dan Fei Yan, senyuman itu kembali ke wajah sang tentara dari Prajurit Rui Lin.     

"Jenderal Long dan Nona Muda di dalam, cepat masuk."     

Qiao Chu dan yang lain mengangguk sambil tersenyum dan pasukan yang menghalangi pintu masuk ke Akademi Angin Semilir segera bergeser untuk membuka jalan bagi mereka. Setelah mereka masuk ke dalam kompleks, para prajurit itu bergeser kembali, menghalangi gerbang sekali lagi.     

Guru ditinggalkan sendirian di luar itu, tak memiliki pilihan selain tetap berada di sebuah sudut, bahkan tidak berani melangkah mendekat.     

Qiao Chu dan gengnya berjalan masuk ke Akademi Angin Semilir, tetapi mereka segera menemukan kerumunan besar para murid yang berkumpul di sekitar pintu. Apa yang lebih aneh bagi mereka adalah, semua murid itu tidak bersuara sedikit pun, mereka hanya berdiri kaku di tempat mereka, wajah mereka semua kelabu.     

"Apa yang salah dengan mereka semua? Mereka seperti barusan melihat hantu!" Qiao Chu berbisik pada yang lain.     

Mereka telah menerima sebuah pesan dari salah satu guru itu tadi, bahwa mereka harus datang ke divisi utama dengan cepat. Dan saat mereka melangkah ke sini, mereka langsung merasa bahwa sesuatu ada yang tidak beres.     

Semua murid lain, bahkan setelah melihat Qiao Chu dan yang lain datang, masih belum mengatakan apa pun. Mereka hanya memandang Qiao Chu dan kelompoknya, dan segera memalingkan kepala mereka kembali. Bahkan ada beberapa murid yang tidak sanggup menyaksikan adegan mengerikan itu, dan lari keluar dari kerumunan, muntah di dinding.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.