Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Racun yang Lezat (3)



Racun yang Lezat (3)

2Sore itu, Fan Zhuo kambuh lagi. Sakitnya kali ini begitu akut hingga Ah Jing jatuh ke tanah karena syok. Begitu Ah Jing hendak lari mencari dokter untuk menyembuhkan Fan Zhuo, ia tiba-tiba membaik bagaikan sebuah mukjizat. Ia membuat Ah Jing lebih tenang dan masalahnya selesai di sini.     

Keesokan harinya, setelah orang dari akademi mengantar bahan baku makanan ke dapur, Jun Wu Xie meminta Fan Jin untuk mengambil sampel dari barang kiriman itu. Ia memeriksanya dengan teliti tetapi tak menemukan sesuatu yang mencurigakan.     

"Pelakunya sangat berhati-hati. Santapan yang kita makan setiap hari tidak diberi tonik." Jun Wu Xie melihat sayur lobak di tangannya dan melemparkannya pada Fan Jin.     

Fan Jin menangkapnya dan membolak-balikkan lobak itu, memeriksanya dengan cermat sebelum ia menggigit lalu mengunyah lobak itu di mulutnya.     

"Tampaknya sang pelaku ingin Zhuo Kecil kambuh hanya sesekali, dan membiarkannya terus berlanjut dalam jangka waktu panjang hingga mencapai puncak dan melahap semangat hidup Zhuo Kecil hingga terkuras habis dengan sendirinya. Ini semua bagian dari rencana kejinya." Fan Zhuo memicingkan matanya seraya menatap lobak itu, membayangkannya sebagai sang pelaku, dan memakannya dengan gigitan besar seketika itu juga.     

"Kita hanya bisa menunggu sampai si pelaku menyerang lagi." Fan Zhuo melenguh, menyerah pada keadaan.     

Ketika mereka bertiga mengobrol, teriakan terdengar dari luar di hutan bambu kecil.     

"Jun Xie! Kau penjahat licik! Setelah melakukan penipuan, kau memutuskan untuk bersembunyi di sini!? Keluar dari Akademi Angin Semilir sekarang juga!"     

"Jun Xie! Fan Zhuo dan Fan Jin tak akan bisa melindungimu. Jangan pikir semua akan berlalu begitu saja! Semua kelakuanmu yang tak bermoral dan tak tahu malu telah diketahui semua orang di akademi!"     

Teriakan tanpa henti dan kutukan menyebabkan wajah kedua Fan bersaudara langsung menjadi kelabu.     

Tiga orang di dalam ruangan berjalan keluar.     

Seraya mereka keluar dari kebun kecil di hutan bambu, mereka melihat beberapa murid Akademi Angin Semilir masih berteriak, berdiri di halaman.     

Fan Zhuo menatap marah penyusup muda di dalam kebunnya.     

Hutan bambu secara khusus didedikasikan oleh Fan Qi bagi penyembuhan Fan Zhuo dan tempat itu tak boleh dimasuki siapa pun. Bahkan para guru tidak diperbolehkan masuk, apalagi murid akademi, tempat itu sangat terlarang. Anehnya, murid-murid ini tiba-tiba muncul dan mulai berteriak mengutuk Jun Xie di sini di dalam hutan bambu!     

Pintu masuk utama ke halaman terbuka lebar dan sepertinya murid-murid itu menemukan jalan tanpa hambatan.     

"Ah Jing!" Fan Jin menilai situasi ini dan mengetahui bagaimana semua ini bisa terjadi.     

Jika seseorang tidak membuka pintu dari dalam, para pembuat masalah ini tak akan berani masuk ke sini!     

Ah Jing datang berlari dari dapur dan wajahnya yang bersih panik.     

"Mengapa semua orang ini ada di sini!? Apakah kau lupa dengan perintah tegas kepala sekolah!?" Fan Jin menatap Ah Jing geram. Ah Jing tidak terlalu sulit akhir-akhir ini. Selain fakta bahwa wajahnya selalu murung, ia tak melakukan apa pun untuk menentang keinginan Fan Zhuo. Tetapi kejadian hari ini sudah keterlaluan!     

Ekspresi Ah Jing sangat terkejut seraya matanya menatap murid di dalam halaman dan pintu yang terbuka lebar, sebelum ia mengatakan, "Tuan Muda Pertama, kau salah paham. Aku hanya menyapu jalur bebatuan di luar ketika aku tiba-tiba teringat aku sedang memasak sesuatu di atas kompor menyala di dapur. Aku bergegas kembali ke dapur dan lupa menutup pintu. Aku tak tahu bagaimana orang-orang ini masuk ke sini."     

Setelah mengatakan itu, Ah Jing berjalan menghampiri murid-murid itu dan mengusir mereka keluar. Murid-murid itu masih meneriakkan sumpah serapah mereka sembari diusir keluar, terus menyerukan perbuatan keji yang dilakukan Jun Xie.     

Jun Wu Xie mengamati semuanya tanpa ekspresi melihat lelucon di hadapannya, dan ia tak melewatkan perasaan bersalah di mata Ah Jing ketika ia menjelaskan perbuatannya pada Fan Jin.     

Kelihatannya orang ini benar-benar membencinya.     

"Jun Xie, jika menurutmu kau benar-benar tak bersalah, maka seharusnya kau tak bersembunyi di sini seperti ini! Jadilah lelaki dan keluar sana!" Seraya mereka diusir keluar, murid-murid itu tak berhenti berteriak.     

Wajah Fan Jin menjadi sangat mengerikan ketika itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.