This is Your Baby, Mr. Incubus! [BL]

Ioan



Ioan

2Sekitar 50 tahun yang lalu, area kaum half-beast sempat digemparkan oleh kedatangan seseorang … tidak … mungkin sebuah makhluk. Saat itu, ada seorang pria half-beast spesies harimau yang merupakan satu dari sejumlah anak muda yang sedang menanam kebun mereka di awal musim semi saat itu. Nama pria itu adalah Miyake Eugen dan ia merupakan anak tunggal keluarga Miyake, keluarga spesies half-beast harimau murni yang sudah hampir punah. Lantaran, karena populasi half-beast yang semakin menurun, banyak yang menikah antar spesies sehingga terkadang lahir anak muda half-beast dengan spesies karnivora tapi memiliki preferensi seperti herbivora.     

Eugen yang telah berumur 20 tahun mulai mendapatkan sodoran perjodohan dan desakan untuk menikah dari keluarganya. Namun, ia menolak karena ia tidak berasal dari keluarga yang berkecukupan. Ia juga hanya bekerja sebagai buruh bangunan – pekerjaan yang umum dimiliki para half-beast – dan sesekali membantu kebun seperti hari ini. Penghasilannya sedikit dan itu tidak cukup untuk menanggung lebih banyak mulut.     

Namun, tidak ada yang memahami pemikiran Eugen bahkan keluarganya sendiri. Kaum half-beast telah menjadi budak untuk waktu yang lama dan banyak yang tidak berpendidikan. Yang mereka pikirkan hanyalah melanjutkan keturunan mereka walaupun mereka harus menderita karena semakin banyak mulut yang harus diberikan makan.     

"Hah…." Eugen meletakkan cangkulnya seraya mengelap peluh di dahi.     

Hari ini, ibunya lagi-lagi mengundang seorang gadis ke rumah. Jika pekerjaannya di kebun sudah selesai, ia pasti akan didesak lagi untuk menikah. Memikirkannya saja sudah membuat kepalanya sakit.     

Pada akhirnya, setelah selesai menyelesaikan pekerjaan kebun, ia tidak langsung pulang dan mengelilingi area Bukit Luito sambil menikmati keindahan alam.     

Semilir angin lembut memainkan pepohonan yang mulai kembali ditumbuhi dedaunan hijau, menghasilkan bunyi gemerisik yang memberikan perasaan santai ketika tertangkap telinga. Ia terus berjalan ketika kakinya berhenti di tengah pertigaan jalan utama bukit.     

Batang-batang pohon yang kering dan gersang tumbuh di sampingnya, tepatnya pada sisi kiri Bukit Luito yang tidak pernah dimasuki siapapun. Orang-orang bahkan menyebutnya hutan terlarang dan dikatakan ada banyak bahaya di dalamnya.     

Ketika kecil, Eugen pernah ingin memasuki area gersang itu tapi orang tuanya langsung memarahinya, membuat ia takut dan akhinya tidak pernah berpikir untuk ingin memasuki tempat itu lagi.     

Eugen mengedikkan bahunya, hendak melangkah pergi ketika bunyi geraman samar-samar terdengar. Geraman itu sangat pelan dan tidak semangat membuat rasa cemas membuncah di dalam dirinya.     

Suara itu berasal dari dalam area hutan terlarang.     

Mengetahui asal usulnya membuat Eugen sedikit ragu tapi geraman itu kembali terdengar dan kali ini bahkan semakin lemah. Pada akhirnya, Eugen memberanikan diri untuk memasuki tempat itu, mencari makhluk yang mengeluarkan suara tersebut.     

Tidak ia sangka bahwa ia akan menemukan istri masa depannya di sana, seekor rubah coklat berekor dua yang sedang tergeletak di tengah hutan terlarang dalam keadaan terluka parah. Tanpa pikir panjang, Eugen membawa rubah itu ke dalam sebuah rumah reyot yang terlihat akan roboh sewaktu-waktu dan mengobatinya.     

Butuh beberapa hari untuk rubah itu benar-benar siuman dan butuh watu hampir satu tahun sebelum Eugen mengetahui bahwa rubah itu bisa berubah wujud, menjadi seorang wanita yang cantik dan anggun. Walaupun itu sangatlah aneh, Eugen tidak takut dan selalu kembali ke rumah reyot untuk sekedar berbincang.     

Pada akhirnya, pada musim dingin tahun kedua sejak ia mengenal wanita rubah ini, ia akhirnya jatuh cinta. Ia membawa wanita ini ke rumahnya, mengenalkan wanita ini kepada keluarganya, dan akhirnya menikah dalam suasana yang meriah.     

Eugen tidak ragu-ragu lagi dengan keadaan keuangannya dan bahkan bekerja dengan lebih keras demi memiliki keluarga dengan rubah ini.     

Semuanya berjalan dengan mulus hingga pada tahun kedua pernikahan mereka, ketika wanita itu sedang mengandung, ia ditemukan sedang berubah dari sosok rubah menjadi manusia oleh salah satu penduduk desa.     

Mereka mulai mempermasalahkan identitas wanita itu dan menolak keberadaannya karena kemampuan aneh yang ia miliki. Bahkan, Tudor menyarankan untuk mengeksekusi wanita itu tapi tidak dilaksanakan karena tidak pernah disetujui oleh Claudiu.     

Bahkan keluarga Eugen sendiri menjadi tidak bahagia dengan istrinya dan kerap kali menyusahkan istrinya yang padahal sedang hamil.     

Tidak sanggup lagi melihat istrinya menderita, akhirnya Eugen memutuskan hubungan dengan keluarganya dan mengunjungi Claudiu untuk memberikan ucapan terima kasihnya karena sudah menyelamatkan istrinya dari eksekusi.     

Mereka kembali ke rumah reyot yang ada di dalam hutan terlarang dan membangunnya kembali menjadi tempat tinggal. Hanya Claudiu yang mengetahui keberadaan mereka tapi tidak mereka ketahui bahwa, Tudor telah mendengarkan percakapan mereka itu dan membocorkan informasi ini kepada beberapa tetua yang ia percayai.     

*****     

Putra tunggal pasangan itu, Ioan – tidak ada nama keluarga yang ia pakai karena Eugen telah memutuskan hubungan dengan keluarga aslinya – akhirnya lahir dan tumbuh layaknya anak-anak yang lain. Di permukaan, ia dianggap sebagai anak angkat Claudiu dan bersekolah seperti biasa.     

Namun, desas desus mulai menyebar bahwa Ioan merupakan anak dari pasangan anak durhaka dari keluarga Miyake dan mendapatkan banyak pembulian. Tidak ada yang mau berteman dengannya dan orang-orang yang dekat dengannya juga mulai menjauhinya.     

Bagi Ioan kecil, itu adalah sesuatu yang menyedihkan tapi seiring berjalannya waktu, ia tidak lagi memikirkannya dan ia pun tumbuh dewasa.     

Ketika ia lulus sekolah, ia pindah ke kota dan mulai bekerja sebagai buruh bangunan seperti layaknya half-beast lainnya.     

Pada saat itu, Keluarga Udrea sudah mulai membuka peluang pekerjaan yang layak untuk half-beast dan semakin digencarkan oleh Kepala Keluarga muda baru saat itu, Adrian Udrea. Namun, karena tekanan dari keluarga incubus lainnya, half-beast yang bekerja di sana masih kerap kali dibuli dan mendapatkan waktu yang sulit. Hanya half-beast yang bekerja di kantor pusat yang langsung dibawahi kepala keluarga Udrea itu saja yang memiliki keadaan lebih sejahtera.     

Ioan sempat mendaftar tapi ia tidak diterima dan ia sudah muak dengan pembulian jadi akhirnya, walaupun pekerjaannya sulit dan gajinya kecil, ia tetap memilih untuk menjadi buruh.     

Tidak ada banyak half-beast yang tinggal di kota saat itu sehingga hampir semua rekan kerjanya bekerja pulang pergi. Hal ini dikarenakan, tekanan kepala keluarga incubus membuat penginapan maupun tempat tinggal sewaan yang murah tidak ada yang berani menerima half-beast.     

Ioan saja cukup beruntung karena bisa menemukan sebuah kamar kecil yang disewa oleh pemiliknya secara iseng karena butuh pendapatan baru. Jadi, usahanya tidak berada di bawah kaum incubus.     

Ioan sangat berterima kasih kepada pemilik rumah itu.     

Setiap harinya, ia terus bekerja dan bekerja, tapi bahkan untuk membiayai dirinya sendiri sehari-hari saja sulit apalagi menabung untuk masa depannya dan orang tuanya. Tubuhnya yang kecil sering diremehkan oleh rekan-rekan kerjanya dan kebanyakan dari mereka juga mengetahui rumor mengenai Ioan jadi walaupun tujuan utamanya adalah untuk menghindari pembulian, tidak ia sangka, ia akan kembali dibuli juga.     

Dunia benar-benar sempit dan jumlah half-beast yang semakin berkurang membuat mereka sangat mengenal satu sama lain.     

Walaupun begitu, Ioan tetap bekerja dengan giat. Namun, pekerjaannya sering diklaim oleh orang lain dan majikannya juga mempercayai perkataan orang lain itu karena meremehkan kekuatan Ioan yang berparas mungil.     

Ioan ingin menonjok mereka tapi jika ia melakukan itu, ia yang akan dipecat. Tidak mungkin ia melakukan kebodohan itu jadi ia hanya bisa menahan diri.     

Sesekali, ketika ia berhasil menyisihkan sedikit uang, ia akan pulang untuk mengunjungi orang tuanya dan memberikan hasil uang yang tidak seberapa. Meskipun begitu, hal itu sudah cukup untuk membuat ayah dan ibunya tersenyum senang dan berterima kasih padanya.     

Ioan sangat senang melihat orang tuanya senang dan senyuman mereka cukup untuk menyegarkannya kembali dari frustasi dan kegusaran yang menumpuk di dalam dirinya akibat pekerjaan.     

Kehidupannya diwarnai dengan rutinitas yang sama tapi tetap penuh dengan tantangan hingga ketika ia berumur 23 tahun, kejadian yang tidak pernah ia bayangkan itu tiba-tiba terjadi dan menghancurkan pola hidupnya….     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.