Penikmat Senja-Twilight Connoisseurs

Pesisir



Pesisir

3Aku dan Astro sampai di sebuah sungai dengan batu-batu yang cukup besar. Ada Kyle yang mengikuti langkah kaki kami karena kami memang mengajaknya. Kami berniat akan bicara dengannya karena pembicaraan kami di dapur tadi terputus oleh kedatangan Rilley. Rilley membantu kami memasak saat datang ke dapur yang membuatku terkejut karena tak menyangka ternyata dia bisa memasak.     

"Dulu airnya ga gini." ujarku sambil duduk di salah satu batu besar dan menatapi air sungai yang keruh karena enggan menyentuhnya. "Ada air terjun kalau ngikutin aliran sungai ini ke atas sana."     

"Kamu sering main ke sini sama Gerard?" Astro bertanya dengan nada ketus yang jelas sekali sambil duduk tepat di sisiku.     

"Ga sering sih, tapi lumayan. Kayak kita kalau main ke sawah."     

Astro berdecak kesal walau tak mengatakan apapun. Aku tahu dia cemburu dan ini terasa menyenangkan bagiku hingga membuatku tersenyum lebar.     

"Ada yang mau kalian bahas sama Kyle?" Kyle bertanya, yang membuatku menoleh padanya. Dia sedang duduk di atas batu besar yang lain yang bersisian denganku.     

Aku menghela napas panjang, "Aku punya banyak pertanyaan Kyle, tapi kamu pasti tau apa aja pertanyaanku tanpa aku tanya lebih dulu."     

Kyle memberiku senyumnya yang menawan, "Nona pasti udah mikir kenapa tuan ngasih ijin Kyle kerja buat kalian, kan?"     

Aku hanya mengangguk karena dia benar. Aku bahkan mulai berpikir tentang apa yang dia ketahui dan tidak ketahui sebetulnya sudah dipersiapkan oleh Opa sejak dulu. Opa tak akan mengambil resiko aku mengetahui hal-hal yang aku tak boleh mengetahuinya dari Kyle.     

"Sebenernya Kyle baru mikir panjang dan dapet kesimpulan setelah kasus kalian sama keluarga Zenatta selesai. Mungkin kita punya kesimpulan yang sama, Nona."     

"Apa kesimpulan kamu?" Astro bertanya pada Kyle.     

"Tuan sengaja ngasih Kyle buat bantu kalian nyari Danastri." ujar Kyle tanpa mengalihkan tatapannya dariku.     

Aku mengangguk karena Kyle benar, aku memang memiliki dugaan yang sama dengannya. Namun yang menjadi masalah adalah kenapa Opa memberikan sumber daya kepercayaannya padaku jika Opa lah yang kemungkinan menyembunyikan Bunda dariku? Terlebih, dengan adanya Rilley dan Pak Bruce yang adalah papanya, yang mungkin saja menjadi sumber informasi akurat mengenai keberadaan bundaku.     

"Kamu udah dapet informasi lebih soal itu?" Astro bertanya.     

"Maaf, tapi Kyle belum nemu informasi tambahan soal Danastri. Soal blueprint robot tikus itu juga."     

"Kamu dapet informasi soal foto kakek nenek di toko oleh-oleh semalem?" aku bertanya karena baru mengingatnya, hingga membuat Astro membatalkan kalimat apapun yang akan ke luar dari bibirnya.     

"Nenek itu namanya Shiori dan kakek itu namanya Yogi Waluyo. Kakek itu katanya udah meninggal, tapi nenek itu tinggal di pesisir pantai, masih area Jogja. Pegawai toko ga ngasih informasi lebih, tapi nanti Kyle bisa cari database mereka kalau kita pulang ke Surabaya. Sekarang, Kyle harus fokus jaga kalian."     

Aku terdiam. Entah kenapa ada perasaan asing yang menyusup ke dalam dadaku, tapi aku tak merasakan sebuah firasat apapun. Perasaan itu terasa seperti sebuah angin yang berhembus dan menetap, terasa sejuk.     

"Kamu tau kenapa Gon dibawa ke Magelang?" Astro bertanya.     

Kyle terdiam selama beberapa saat sebelum bicara, "Kyle ga tau kenapa Gon dibawa ke sana, tapi kalau dia di sana berarti ada yang tuan lagi cari tau dan biasanya dia ga akan ke luar dari sana dengan kondisi yang baik-baik aja."     

"Dia ga akan disiksa kan?" aku bertanya dengan jantung yang berdetak kencang sekali. Ternyata firasatku semalam benar. Gon dibawa ke Magelang adalah sebuah pertanda buruk.     

"Kyle ga bisa pastiin soal itu sebelum Kyle liat sendiri."     

"Seriously, Kyle? Buat apa Opa nyiksa Gon? Aku udah ngasih surat gugatan buat Vinny dan sidangnya senin nanti."     

"Vinny bisa aja mangkir, Nona. Dia bukan Zenatta yang langsung diamanin setelah kejadian. Dia masih bisa bebas berkeliaran sebelum hakim ketuk palu dia bersalah."     

Kyle benar dan ini terasa menyebalkan. Aku baru saja menyadarinya. Kenapa aku begitu bodoh karena tak melihat kemungkinan itu datang padaku?     

"Kamu ga bisa minta orang ngasih kamu informasi soal Gon?" Astro bertanya.     

Kyle menggeleng, "Kyle harus ke sana kalau mau dapet informasi itu."     

Aku dan Astro saling bertatapan. Entah kenapa ini terasa seperti jalan buntu yang lainnya dan aku baru menyadari kenapa kami selalu menemui jalan ini. Andai mencari jalan semudah meminta anak kecil beraroma amis itu untuk memberi petunjuk, tapi sayangnya anak kecil itu tidak ada di dunia nyata.     

Aku menghela napas sambil menatap Kyle, "Ada informasi yang bisa kamu kasih ke kita?"     

"Sebenernya Kyle curiga ada yang ngikutin kita, tapi dia belum ketangkep Rilley dan Kyle ga bisa ngasih tau dia siapa karena Kyle belum tahu. Kalian harus hati-hati."     

"Rilley tau soal ini?" Astro bertanya.     

"Kyle udah ngasih Rilley arahan, tapi belum ada tanda-tanda lebih."     

Kami terdiam hingga hening di antara kami. Entah apa yang akan kutanyakan pada Kyle. Aku kehilangan selera untuk bertanya tentang apapun setelah mengetahui kemungkinan Gon berada dalam bahaya. Aku tak pernah berpikir Opa akan mampu menyakiti siapapun sebelum ini.     

Jika Opa melakukan hal seperti itu bukankah Opa sama saja dengan Abidzar? Lalu bagaimana dengan ...     

"Kamu tau dulu ada konflik apa antara Opa sama keluarga Abidzar sampai calon adik Bunda meninggal di dalam kandungan?" aku bertanya.     

"Kyle belum kerja buat tuan waktu itu, Nona. Nona mau Kyle cari tau?"     

"Ga perlu." ujar Astro yang memotong kalimat yang hampir saja kukatakan pada Kyle. "Kamu fokus cari info yang belum ketemu. Masalah Opa sama keluarga Abidzar itu konflik lama. Kita ga perlu nyari tau soal itu sekarang. Sekarang kita punya masalah yang harus selesai dulu."     

"Tapi ..."     

"Ga ada tapi-tapi, Honey. Kerjaan Kyle udah banyak tanpa harus kita tambah."     

Aku menatap Astro dalam diam. Aku tahu dia benar, tapi aku merasa tak rela. Bagaimana jika itulah sumber masalahku selama ini? Seperti masalah keluarganya dengan keluarga Donny dan Zenatta yang berlangsung lebih dari seratus tahun hanya karena sebuah tombak dan perjanjian kontrak pernikahan yang tak jelas ujung pangkalnya.     

Keluarga Zenatta memang mendekam di penjara, tapi masih ada Om Hubert yang berpotensi mengganggu kami. Langkah keluarga Donny juga bisa diredam karena Donny memiliki kesepakatan denganku, tapi entah kenapa alih-alih terus mengganggu Astro, mereka justru beralih dan menjadikanku target. Atau mungkin ... sebetulnya akulah target mereka sejak awal?     

"Kamu tau soal kasus resort Astro yang dirusak waktu kita masih SMA?" aku bertanya pada Kyle.     

"Kyle tau, Nona."     

"Kamu tau?" Astro bertanya dengan tatapan terkejut yang jelas sekali.     

Kyle mengangguk, "Tuan minta Kyle cari tau soal itu."     

"Kamu serius?" Astro bertanya dengan tawa tertahan.     

"Bukan Abidzar kan? Itu kerjaannya Om Neil?" aku bertanya sebelum Astro sempat mengatakan apapun lagi.     

Kyle memberiku senyumnya yang menawan, "Nona jadi makin jeli. Kayaknya didikan tuan selama ini ga sia-sia."     

Astro menatapku tak percaya, "Kamu tau dari mana?"     

Aku menaikkan bahu, "Firasat. Kalau nama Abidzar selalu bersih, bukannya masuk akal kalau bukan dia yang selalu bikin tindakan? Dia mungkin aja kenal Om Neil dari dulu dan aku pikir tindakan Om Neil yang nerobos masuk ke resepsi kita itu cuma karena Om Neil ga sabaran. Abidzar pasti tau Om Neil punya sifat itu dan dia cuma perlu diem sambil merhatiin gerakan."     

Kyle bertepuk tangan sambil menatapku dengan tatapan penuh minat, sedangkan Astro menatapku tak percaya dengan alis menyernyit mengganggu. Entah aku harus merasa senang atau aneh saat ini. Yang manapun, terasa tak ada bedanya.     

=======     

NOVEL INI EKSKLUSIF DAN HANYA TAMAT DI APLIKASI WEBNOVEL. BANTU NOU LAPORKAN APLIKASI PEMBAJAK NOVEL : IREADING, di google play kalian masing-masing karena dia udah MALING novel ini.     

TUTORIAL LAPORANNYA BISA KALIAN LIAT DI AKUN FESBUK: NOU. Thank you atas bantuannya ♡     

Semoga readers sehat, lapang rejeki, selalu menemukan solusi terbaik apapun masalah yang sedang dihadapi dan bahagia bersama keluarga tersayang. Terima kasih banyak atas antusias kalian baca lanjutan novel Penikmat Senja -Twilight Connoisseurs-     

Kalian bisa add akun FB ku : nou     

Atau follow akun IG @nouveliezte     

Kalau kalian mau baca novel nou yang lain, bisa follow akun Wattpad @iamnouveliezte     

Dukung nou dengan vote powerstone & gift setiap hari, juga tulis komentar & review tentang kesan kalian setelah baca novel ini. Luv u all..     

Regards,     

-nou-     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.