Penikmat Senja-Twilight Connoisseurs

Merah



Merah

2Astro : Kuliah kamu udah selesai?     

Aku : Kamu beneran cenayang ya?     

Aku memang baru saja menyelesaikan jam perkuliahanku dan mengamit handphone dari ransel saat ada pemberitahuan baru tepat saat aku memegang handphone.     

"Aku duluan ya." ujarku pada beberapa orang teman baruku dan mereka memberi lambaian tangan.     

"Bareng, Za." ujar Zen sambil bangkit dari duduknya.     

Aku akan membiarkannya saja. Aku membawa mobil Opa hari ini. Dia tak akan bisa memaksa untuk mengantarku pulang.     

Astro : Aku kan calon suami kamu     

Aku tersenyum dan entah bagaimana, kekesalanku pada Zen lenyap hanya dengan beberapa pesan dari Astro. Aku bahkan bisa mengabaikan Zen yang berjalan di sisiku tanpa rasa kesal. Aku melirik sudut layar handphone, pukul 14.18.     

Aku : Kuliah kamu udah selesai?     

Astro : Sebentar lagi selesai. Kamu bawa mobil kan?     

Aku : Aku bawa mobil Opa     

Astro : Hati-hati ya. Nanti aku video call kalau udah sampai apartemen, Harusnya kamu juga udah sampai di toko     

Aku : Okay     

Astro : I miss you, Honey     

"Dia manggil kamu 'honey'?" Zen tiba-tiba bertanya.     

Aku menatapnya tak percaya sambil memasukkan handphone ke saku, "Ga sopan deh kamu."     

"Sorry, ga sengaja kebaca." ujarnya tanpa ada rasa sesal di tatapan matanya.     

"Kamu nyebelin."     

"Pacar kamu kan juga nyebelin."     

Aku benar-benar tak mengerti harus bagaimana menanggapinya. Mungkin lebih cepat berpisah dengannya akan lebih baik. Aku mempercepat langkah ke parkiran, tapi dia mengikuti irama kakiku.     

"Bukannya aku udah bilang opa nitip kamu ke aku?"     

"Bukan berarti kamu boleh baca chatku sembarangan dan komentar seenaknya." ujarku ketus sambil menatap matanya. Aku berharap dia benar-benar mengerti aku tak menyukai sikapnya.     

"Sorry, I didn't mean to. Aku bener-bener ga sengaja baca." ujarnya dengan sedikit tatapan sesal di matanya.     

"Jangan ikutin aku." ujarku sambil mempercepat langkah. Bukan. Aku hampir saja berlari, tapi membatalkannya karena melihat parkiran mobil hanya berjarak tak lebih dari sepuluh meter. Sepertinya berjalan cepat mendahuluinya jauh lebih baik dan akan terasa canggung sekali jika aku memutuskan untuk berlari.     

"I'm sorry." Zen berteriak.     

Aku mengabaikannya dan membuka pintu mobil, lalu segera pergi dari area kampus. Aku sudah berjanji akan ke toko Lavender's Craft karena Putri berkata dia memiliki sesuatu yang penting yang perlu dibicarakan.     

Handphone di sakuku bergetar. Aku mengambilnya dan menaruhnya di holder dekat dengan kemudi. Ada pemberitahuan pesan baru dari Zen dan aku akan mengabaikannya.     

Aku menyempatkan diri membeli tiga coffee latte dan tiga potong carrot cake di gerai kopi sebelum ke toko. Sesampainya di toko, ada tiga orang pelanggan yang sedang dilayani oleh Sari dan dua orang pelanggan baru saja selesai melakukan transaksi di kasir dengan Putri.     

"Ke atas yuk." ujarku sambil menyodorkan paper bag berisi kopi dan cake pada Putri.     

"Thank you." ujarnya sambil tersenyum. Dia mengikutiku menaiki tangga, menata dua coffee latte dan dua carrot cake di meja untuk kami berdua. Kemudian menyimpan bagian Sari di kulkas.     

"Gimana?" ujarku sambil duduk dan menyesap coffee latteku.     

Putri duduk di hadapanku sambil mengaduk coffee lattenya, "Ibuku minta aku pulang abis wisuda nanti."     

"Maksudnya kamu mau resign?" aku bertanya untuk memastikan.     

"Aku ga mau resign sebenernya. Aku suka kerja di sini. Gaji dari kamu juga sama kok kayak gaji di luaran, tapi ibuku minta aku cari kerja yang deket rumah."     

"Berarti kamu tetep mau resign ikut saran ibu kamu?"     

Putri terlihat gamang, "Aku mau ngerayu ibu dulu biar tetep diijinin kerja sama kamu, Za."     

"Jadi kamu mau ijin pulang buat bahas ini sama ibu kamu?"     

Putri mengangguk, "Kalau kamu ngijinin aku mau ambil cuti dua atau tiga hari. Soalnya perjalanannya setengah hari dari sini ke rumah."     

Aku terdiam sebelum bicara, "Kamu bisa ambil cuti lima hari buat pulang. Kamu jelasin baik-baik ke ibu kamu kalau kamu masih mau kerja di sini."     

Putri menatapku tak percaya, "Beneran?"     

Aku menggumam mengiyakan. Aku tahu ibunya mungkin merasa sangat rindu. Putri adalah pekerja keras. Sepengetahuanku, terakhir kali dia pulang adalah saat libur hari raya. Akan lebih baik jika aku akan membiarkannya menjelaskan pada ibunya dengan baik dengan memberi waktu lebih lama. Lagi pula, Sari sudah jauh berkembang dan aku bisa membantu di toko sementara waktu saat Putri tak ada.     

"Ibuku pasti seneng kalau tau aku punya bos baik kayak kamu." ujarnya dengan senyum lebar.     

"It's okay. Aku titip salam buat ibu kamu ya."     

Putri mengangguk dengan senyum lebar. Sepertinya beban pikirannya sudah pergi.     

"Ada yang lain?" aku bertanya hanya untuk memastikan.     

"Ga ada. Urusan toko baik-baik aja kok." ujarnya sambil menyesap coffee lattenya. "Oh ya, ada paket buat kamu. Tadi aku taruh di meja deket pintu ruangan kamu."     

"Paket?"     

Putri mengangguk dan membuatku merasa penasaran dengan paket yang dia sebutkan. Seingatku aku tak memesan apapun yang kuminta kirimkan ke toko ini.     

"Aku turun deh. Kamu abisin aja dulu cakenya. Kalau ada apa-apa cari aku di ruanganku ya." ujarku sambil membawa coffee latte dan carrot cake bagianku.     

Aku sempat melihat Putri mengangguk sebelum aku turun, sedangkan pelanggan yang dilayani Sari beberapa saat lalu baru saja keluar saat aku sampai di tangga paling bawah, "Ada coffee latte sama carrot cake di atas. Istirahat aja dulu, pasang tanda tutup sebentar."     

"Makasih." ujar Sari dengan senyum lebar.     

Aku mengangguk dan berlalu menuju ruanganku yang tersembunyi. Aku menemukan satu buket bunga lavender di meja kecil di sebelah pintu ruanganku. Dengan sebuah pesan kecil: I love you, Honey     

Aku tak mampu menyembunyikan senyum di bibirku. Aku membuka kunci ruangan, menyalakan lampu, duduk di sofa dan meletakkan coffe latte, carrot cake dan buket bunga levender di meja. Kemudian mengamit handphone dari saku dan mengecek pesan dari Astro. Aku baru menyadari aku lupa membalas pesannya saat di kampus.     

Aku : I love you too. Sorry tadi aku buru-buru ngindarin Zen. Kamu ngirim lavender ke toko?     

Astro mengirimiku panggilan video call dan aku menerimanya. Sepertinya dia sedang berada di apartemen dan berbaring tempat tidurnya yang bermotif galaksi.     

"Kamu suka?" Astro bertanya dengan senyum menggodanya yang biasa.     

"Kamu tau aku selalu suka lavender. Thank you."     

"Anytime, Honey."     

"Kamu ga punya kerjaan hari ini? Tumben udah di kasur."     

"Kerjaanku banyak. Aku cuma lagi nunggu kamu bales chatku sambil tiduran."     

"Jangan males-malesan begitu. Nanti kerjaan kamu ga selesai."     

Astro menatapku kecewa, "Jadi kamu lebih seneng kalau aku gila kerja dari pada kangen kamu?"     

"Aku suka kamu kangen aku, tapi jangan dipakai jadi alasan buat nunda kerjaan."     

"Kan kamu juga begitu."     

"Kamu kan laki-laki. Kalau kerjaan kamu mundur semua nanti kita nikahnya mundur juga?"     

Astro tersenyum lebar sekali, "Jadi kamu mau kita nikahnya dipercepat?"     

Sepertinya aku baru saja melakukan kesalahan. Aku memang tak akan merasa keberatan jika kami bisa menikah lebih cepat, tapi mengatakannya padanya adalah hal yang berbeda.     

Astro tertawa, "Muka kamu merah banget."     

Aku refleks menaruh handphone dan menutupi wajah dengan telapak tangan. Aku masih bisa mendengar Astro tertawa dari sambungan video call dan merasa sebal sekaligus senang.     

Ini memalukan.     

=======     

Temukan nou di Facebook & Instagram : @NOUVELIEZTE     

Untuk baca novel nou yang lain silakan ke : linktr.ee/nouveliezte     

Novel ini TIDAK DICETAK.     

Novel pertama nou yang berjudul "Penikmat Senja -Twilight Connoisseurs-" ini EKSKLUSIF & TAMAT di aplikasi WEBNOVE.L. Pertama kali dipublish online di WEBNOVE.L tanggal 2 Juli 2019 dan selesai tanggal 29 September 2020.     

Kalau kalian baca part berkoin di chapter 74 [PROYEK] & seterusnya selain WEBNOVE.L, maka kalian sedang membaca di aplikasi/website/cetakan BAJAKAN dan nou ga ikhlas kalian baca di sana. Silakan kembali ke LINK RESMI : http://wbnv.in/a/7cfkmzx     

Semoga readers sehat, lapang rejeki, selalu menemukan solusi terbaik apapun masalah yang sedang dihadapi dan bahagia bersama keluarga tersayang. Nou sangat menghargai kalian semua yang mendukung novel ini dengan nulis komentar & review, juga gift karena bikin nou semangat.     

Terima kasiiiih buat kalian yang SHARE novel ini ke orang lain melalui sosmed yang kalian punya. Luv kalian, readers!     

Regards,     

-nou-     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.