DENDAM DAN CINTA : Terbelenggu Hasrat cinta

SALING MEMUASKAN



SALING MEMUASKAN

1Jonathan membiarkan Nadia meletakkan sebuah bantal di bawah pantatnya. Dengan menghela nafas panjang Jonathan berusaha menenangkan diri agar hasratnya bisa terkendalikan.     

Sambil menatap wajah Jonathan yang sayu Nadia melepas celana panjang dan celana dalam milik Jonathan dengan pelan kemudian menutupinya dengan selimut.     

"Aku mencintaimu Jo." bisik Nadia di telinga Jonathan setelah dirinya juga melepas celana dalamnya dan hanya tertutup dengan sebuah handuk mandi.     

Jantung Jonathan berdegup sangat kencang hanya dengan melihat Nadia memakai handuk yang melekat di separuh tubuhnya bagian bawah.     

"Nadia, aku juga mencintaimu." ucap Jonathan dengan suara hampir tidak terdengar saat Nadia mengecup bibirnya dengan penuh perasaan.     

"Mendengar degup jantungmu yang berdegup sangat kencang membuat hasratku semakin bergelora Jo." ucap Nadia seraya tangannya mengusap ceruk leher Jonathan memberikan kecupan-kecupan yang dalam hingga nafas Jonathan memburu.     

"Nadia, apa yang kamu lakukan membuatku tak berdaya. Aku benar-benar menginginkanmu aku tidak bisa menahan hasratku lagi?" ucap Jonathan memejamkan matanya merasakan ciuman Nadia begitu lembut di ceruk lehernya.     

"Nadia, lihat batang milikku benar-benar sudah mengeras dan berdiri. Jangan siksa aku terlalu lama Nadia." ucap Jonathan seraya meraih tangan Nadia dan mengarahkan tangan Nadia pada batang miliknya yang sudah berdiri dan mengeras.     

Nadia tersenyum, kemudian mengalihkan perhatiannya pada batang milik Jonathan yang sudah terlihat berdiri keras di tempatnya.     

"Aku akan membuatmu bahagia Jo, aku akan membuatmu puas." ucap Nadia seraya mendekatkan dirinya pada batang milik Jonathan yang sudah mengeras.     

***     

Jonathan menganggukkan kepalanya dengan kedua matanya yang setengah terpejam. Sambil meraba dan meremas pelan batang milik Jonathan, Nadia kembali melanjutkan lumatan dan isapannya dengan sangat pelan di bibir Jonathan. Nadia bergerak sangat lambat tak ingin Jonathan merasa lelah dan terlalu tegang.     

Dengan gerakan pelan tangan Jonathan mengusap tengkuk leher Nadia, dengan penuh perasaan Jonathan menghisap dan menggigit lembut leher jenjang Nadia hingga nafas Nadia mulai memburu.     

Hasrat Nadia yang sudah menguasainya, membuat Nadia lebih intens bergerak agar dirinya dan Jonathan bisa sama-sama puas.     

Perlahan Nadia melepas remasannya dan mendekati batang milik Jonathan yang sudah sangat keras sekali.     

"Nadia? apa yang akan kamu lakukan?" tanya Jonathan dengan suara yang parau, mata Jonathan meredup saat bibir Nadia mulai melumat ujung batang miliknya yang sudah mengeras.     

"Nadia... Aaaahhhh!! Nadia aku sudah tidak tahan!!!" , ucap Jonathan merintih dengan gelora hasratnya yang sudah terpacu cepat.     

Jonathan memegang batang miliknya yang sudah berdiri keras.     

Kembali Nadia memainkan ujung batang milik Jonathan dengan ujung lidahnya sesekali menghisapnya dengan pelan.     

"Aaaaahhhh!!! Nadia... aku sudah tidak tahan lagi Nadia. Hisap terus Nadia... hisap yang kuat...Nadia...aku tidak kuat lagi. Hisap terus Nadia... hisap yang kuat!! Nadia...aku tidak kuat lagi." ucap Jonathan dengan suara tercekat juga hasrat yang bergelora     

"Kita lakukan sekarang Jo." ucap Nadia melepas isapannya kemudian mengambil menindih tubuh Jonathan dengan posisi payudaranya tepat di wajah Jonathan.     

"Hisap dan gigit pelan kedua puting payudaraku Jo." ucap Nadia mengarahkan payudaranya pada mulut Jonathan agar Jonathan bisa menghisap dan menggigit puting payudaranya.     

Dengan geloranya yang sudah memuncak Jonathan mengulum, menghisap dan menggigit kedua payudara Nadia secara bergantian.     

"Aaahhhh!! Jonathan!! sedikit keras Jo!! hisap dan gigit keras Jo. Aaaahhhhh...." ucap Nadia merasakan nikmatnya yang luar biasa saat Jonathan menghisap dan menggigit payudaranya dengan sangat kuat.     

Nadia meremas rambut Jonathan saat bibir Jonathan semakin intens mengulum dan menggigit putingnya dengan sangat kencang.     

"Aaaaahhhhh!!! Jonathan!!" panggil Nadia dengan tubuhnya yang semakin kaku dan tegang ingin segera memasukkan lubang miliknya pada batang milik Jonathan yang sudah mengeras.     

"Nadia...aku sudah tak tahan lagi Nadia. Cepat lakukan Nadia...." Ucap Jonathan menatap sendu wajah Nadia dengan batang miliknya yang sudah berdiri dan mengeras.     

"Kita keluarkan sama-sama ya Jonathan." jawab Nadia sudah bersiap-siap untuk memasukkan batang milik Jonathan yang sudah berdiri pada lubang miliknya.     

Sambil mengulum lembut lidah Jonathan, Nadia mengarahkan lubang miliknya pada batang milik Jonathan yang sudah menunggu untuk di masukkan ke dalam lubang miliknya.     

"Aaaakkkhhh!!!!" pekik Nadia pelan saat Nadia menenggelamkan lubang miliknya pada batang miliknya Jonathan yang sudah berdiri dengan kerasnya.     

"Aakkkhhh!!! Nadia...." ucap Jonathan dengan suara parau dan matanya yang terpejam merasakan kenikmatan yang luar biasa saat batang miliknya berada dalam jepitan lubang miliknya Nadia.     

"Aaahhhhhh!! aku goyang pelan Jo, akan aku lakukan dengan cepat." ucap Nadia seraya menggoyangkan pinggulnya pelan dengan naik turun seiring lubang miliknya yang naik turun pada batang miliknya Jonathan yang sudah berada di dalam lubang miliknya.     

Semakin intens namun pelan Nadia melakukanya dengan cepat dan semakin nikmat. Jonathan merasakan kenikmatan itu hingga kedua mata Jonathan semakin sayu.     

"Aaaahhhhh!! Nadia...aku mencintaimu Nadia." ucap Jonathan dengan bibir terbuka.     

Nadia melumat dan mengulum lembut lidah Jonathan seirama dengan lubang miliknya naik turun bermain dengan milik Jonathan yang tetap berdiri keras menunggu Nadia menghujamkan lubang miliknya lebih dalam lagi.     

"Nadia... aku benar-benar sudah tidak kuat lagi Nadia. Tekan terus Nadia... tekan yang kuat...Nadia...aku tidak kuat lagi. Tekan terus Nadia!!! Aaakkhhh!!! tekan yang kuat...Nadia!! Aku tidak kuat lagi." ucap Jonathan dengan tubuh menegang.     

"Aku juga Jo, sudah tidak tahan lagi!! Aaahhhhhh!! kita keluarkan sama-sama Jo." Ucap Nadia lirih di telinga Jonathan.     

Dengan kekuatan penuh Nadia menggoyangkan pinggulnya dengan intens naik turun hingga berkali-kali terdengar lenguhan suara Jonathan yang benar-benar menikmati surga dunia yang diberikan Nadia padanya. Hingga pada puncak klimaksnya Nadia menenggelamkan penuh lubang miliknya pada batang milik Jonathan.     

"Aaaaahhhh!!! Joooo!!" teriak Nadia menekan dalam-dalam lubang miliknya pada batang milik Jonathan.     

"Oouuhh!!! Aaakkhh!! nikmat sekali Nadia. Aku mencintaimu Nadia!! Oouuhh." teriak Jonathan berkali-kali mengeluarkan sperma di dalam dinding rahim Nadia.     

Dalam kesunyian desahan Jonathan dan Nadia terdengar bersamaan seiring lubang milik Nadia dan batang milik Jonathan menyatu dalam perasaan cinta.     

Tubuh Nadia lemas kemudian berbaring di samping Jonathan.     

Dengan penuh cinta Nadia memiringkan tubuhnya dan menatap wajah Jonathan yang terlihat lelah.     

Jonathan memejamkan matanya merasa terharu dengan apa yang di lakukan Nadia.     

Nadia benar-benar membuktikan cintanya yang begitu besar padanya dan sudah berusaha membuatnya puas dan bahagia.     

Nadia mengkerutkan keningnya saat melihat kedua mata Jonathan menitikkan air mata.     

"Ada apa Jo? kenapa kamu menangis? apa kamu masih belum percaya kalau aku benar-benar ingin punya anak darimu? kita akan bahagia dengan hadirnya seorang anak Jo." ucap Nadia dengan bersungguh-sungguh.     

"Aku juga ingin punya anak darimu Nadia. Aku sangat mencintaimu. Aku bahagia bisa menikah denganmu. Aku tidak percaya telah memilikimu Nadia." ucap Jonathan dengan perasaan haru memeluk Nadia dengan sangat erat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.