Keputusan Jinyu (1)
Keputusan Jinyu (1)
"Aku tidak pernah mengingkari kata-kataku dan akan melakukan apa yang aku telah janjikan."
"Baiklah, aku akan kembali dalam waktu setengah bulan dan aku harap kau bisa memperlakukan tuan dengan baik selama kurun waktu ini."
Jinyu mengepalkan tangannya dan menarik napas dalam-dalam. Karena hidupnya diselamatkan oleh tuan, maka Jinyu ditakdirkan hidup untuk tuannya.
Setelah mengucapkan kata-kata itu, Jinyu memberikan lirikan terakhir pada Luo'er sebelum meninggalkan istana itu.
Sesosok orang yang cantik dan lemah perlahan menghilang di mata Luo'er ….
….
Keluarga Jun.
Ye Qi membuka matanya dengan lebar dan menatap sekeliling dengan penasaran. "Yun Luo …. "
Begitu Ye Qi ingin memanggil nama Yun Luofeng, dia merasa bahwa itu tidak sopan dan jadi, menelan kata-katanya. "Kakak ipar, mengapa kau membawaku ke sini?"
Yun Luofeng perlahan masuk dan berbicara dengan lembut. "Untuk bertemu dengan seseorang."
"Kakak Yun."
Ketika Yun Luofeng hendak memasuki Keluarga Jun, sesosok orang yang lembut dengan cepat berlari menghampiri, menyerbu ke pelukan Yun Luofeng dengan bunyi gedebuk.
"Kakak Yun, kau akhirnya kembali. Aku sangat merindukanmu."
Jun Ling'er mendongakkan wajahnya yang seukuran telapak tangan sementara matanya yang besar dan ceria mengandung senyum yang menggemaskan.
Terus terang, Yun Luofeng memiliki kesan yang baik terhadap Jun Ling'er saat pertama kali dia bertemu dengan Jun Ling'er. Kalau tidak, Yun Luofeng tidak akan memilih untuk membelanya karena Cao Yueqin telah mempermalukan Jun Ling'er.
"Apakah tuan tua dan Yun Xiao sudah kembali?" Yun Luofeng mengangkat alisnya dan telapak tangannya dengan lembut membelai kepala Jun Ling'er, sambil memperlihatkan senyum di wajahnya.
Jun Ling'er menggelengkan kepalanya. "Kakek dan Kakak Xiao belum kembali."
Belum kembali?
Yun Luofeng mengerutkan keningnya. Mungkinkah, mereka mengalami beberapa masalah?
Seluruh tubuh Jun Ling'er menempel pada tubuh Yun Luofeng dan memegang lengan Yun Luofeng. Mata Jun Ling'er yang menggemaskan dan ceria itu memancarkan kilatan licik.
"Kakak Yun, jika kau ingin mencari mereka, bisakah kau membawaku?"
Dalam beberapa hari terakhir, kakeknya tidak berada di sampingnya dan Jun Ling'er dikurung di rumah oleh ayahnya, dan dia tidak diizinkan untuk mengambil satu pun langkah keluar dan menyebabkan Jun Ling'er merasa sangat bosan. Oleh karena itu, Jun Ling'er mencoba untuk memohon pada Yun Luofeng untuk membawanya keluar dan mencari tuan tua.
Melihat pada Jun Ling'er yang memeluk lengan Yun Luofeng dan bertindak manja, suasana hati Lin Ruobai menjadi buruk.
Lin Ruobai mendengus dan menghampiri, dengan sengaja menarik lengan Yun Luofeng yang lain dan memelototi matanya untuk menatap langsung pada Jun Ling'er.
Namun, Jun Ling'er tidak memperhatikan Lin Ruobai sementara matanya masih menatap pada Yun Luofeng. "Kakak Yun …. "
"Aku datang kali ini untuk meninggalkan dia di sini," Yun Luofeng menunjuk pada Ye Qi dan berkata. "Ketika aku kembali berikutnya, aku akan membawanya kembali ke Tanah Tanpa Kembali."
Tanah Tanpa Kembali?
Detak jantung Jun Ling'er bertambah cepat dan matanya yang ceria akhirnya beralih dari Yun Luofeng ke Ye Qi sementara dia dengan ingin tahu melebarkan matanya.
"Kakak Yun, dia adalah …. "
"Namanya Ye Qi," Yun Luofeng tersenyum dan berkata, "Putri angkat yang diambil ibuku."
Putri angkat dari ibu Kakak Yun? Bisa dikatakan ….
Mata Jun Ling'er langsung menjadi cerah dan sambil terkikik meraih tangan Ye Qi. Senyum berseri-seri yang tiada tara muncul di wajah Jun Ling'er yang menggemaskan.
"Kakak Ye Qi, selamat datang di rumah."
Rumah?
Ye Qi tertegun sementara pandangan herannya beralih ke arah Yun Luofeng, jelas tidak mengerti situasinya.
Tidak menunggu Yun Luofeng untuk menjelaskan pada Ye Qi, Kepala Keluarga Jun, Jun Xuan berjalan keluar dengan cepat dari rumah. Begitu Jun Xuan melihat Yun Luofeng, matanya langsung menjadi cerah sementara dia buru-buru menghampiri. "Feng'er, kau telah kembali?"