Jian An (1)
Jian An (1)
"Baiklah." Yun Luofeng terdiam sejenak sebelum mengangguk.
Melihat Qi Su harus meminta izin dari Yun Luofeng untuk hal kecil, Jian An memperlihatkan jejak keterkejutan dan memalingkan wajahnya. Namun, Jian An tidak mengatakan apa pun lagi. Bagaimanapun juga, mereka hanyalah kenalan, jadi hak apa yang ia punya untuk bertanya mengenai hubungannya dengan wanita itu?
"Nona Jian, kalau begitu kami akan merepotkanmu." Qi Su menggosok kepalanya dan tertawa kecil.
Sebenarnya, alasan Qi Su membantu Jian An tadi adalah karena Jian An telah membantunya di masa lalu. Qi Su adalah seseorang yang tahu bagaimana berterima kasih, dan jadi dia tidak mungkin tidak peduli setelah melihat Jian An ditindas.
"Tuan Muda Qi Su, berhenti memanggilku Nona Jian dan panggil saja aku An'er." Mata Jian An dipenuhi dengan senyum sementara pandangannya terhadap Qi Su sangat cerah.
Ekspresi Qi Su menegang sembari dia berbicara dengan tegas. "Tidak boleh. Ada perbedaan antara pria dan wanita jadi bagaimana aku bisa memanggilmu dengan begitu intim? Hal ini tidaklah sopan untukmu!"
Dari bagaimana Qi Su terus menerus memanggil Yun Luofeng dengan Nona Yun, bisa terlihat bahwa kepribadian pemuda ini tidak fleksibel dan lebih memperhatikan perbedaan antara pria dan wanita.
Qi Su bahkan tidak mengubah panggilannya terhadap Yun Luofeng, jadi bagaimana mungkin Qi Su bisa begitu dekat dengan Jian An yang hanya seorang kenalan?
"Kalau begitu kau bisa melakukan apa yang kau mau." Jejak kecewaan melintasi mata Jian An. Jian An tidak bisa mengerti mengapa Qi Su begitu tidak fleksibel ketika itu hanyalah cara memanggil.
Pandangan Yun Luofeng menyapu pada ekspresi Jian An dan ketika menyadari kekecewaan di wajah Jian An, Yun Luofeng sedikit menyeringai dan dengan lembut berkata. "Qi Su, aku lelah."
Terhadap perintah Yun Luofeng, Qi Su menjalankannya lebih cepat dari apa pun. Qi Su langsung berdiri dan matanya terjatuh pada Jian An.
"Nona Jian, apakah kita akan pergi ke Keluarga Jian sekarang?" Kata-kata Qi Su jelas bertanya pada Jian An. Namun, Jian An percaya bahwa jika dia terus menunda, Qi Su pasti akan pergi dengan wanita itu dan ini membuatnya merasa tidak nyaman.
Meski begitu, perhatian Qi Su semuanya berada di kata-kata Yun Luofeng dan bahkan tidak menyadari sedikit ketidakpuasan yang diperlihatkan Jian An.
Jian An menarik napas dalam-dalam dan sebuah senyum muncul. "Tuan Muda Qi, Nona Yun, mohon ikuti aku." Setelah berbicara, Jian An perlahan berbalik ke arah jalanan di depan.
….
Walaupun identitas Jian An adalah anak dari seorang selir di Keluarga Jian, para pelayan tidak jahat seperti sebelumnya karena kepala keluarga telah mengatur Jian An untuk menikah dengan Ji Jiutian. Setelah Jian An memberi perintah untuk membawa Qi Su dan Yun Luofeng untuk beristirahat, para pelayan langsung menjalankan perintahnya.
Segera, kejadian ini terdengar ke telinga Jian Bowen. Mengetahui bahwa putrinya membawa sekelompok orang luar, ekspresinya sangat tidak senang. Ketika Jian Bowen ingin mencari Jian An, dia melihat putrinya sedang berjalan masuk ke dalam ruangan belajarnya.
"An'er, kau sebenarnya tidak tahu betapa tingginya pengeluaran kita tanpa berada di dalam situasiku!" Jian Bowen memperlihatkan ekspresi dingin. "Keluarga Jian kita tidak punya uang yang berlebihan untuk merawat kedua temanmu itu!"
Keluarga Jian cukup kaya namun Jian Bowen selalu pelit. Jadi bagaimana mungkin Jian Bowen mau menghabiskan uang untuk orang luar? Tidak masalah jika itu hanya satu koin tembaga!
"Ayah," Bibir Jian An menyeringai. "Apakah sejujurnya kau berniat untuk menikahkanku dengan Ji Jiutian? Apakah kau yakin Ji Jiutian akan menuruti rencana dari Keluarga Jian dengan kepribadian pria itu?"
Ekspresi Jian Bowen menggelap. "Keluarga Jian tidak akan dengan sengaja menjodohkan kalian berdua. Semuanya akan tergantung pada kerja kerasmu dan jika kau tidak bisa membuat Ji Jiutian jatuh cinta padamu, maka itu karena kau tidak berguna. Keluarga Jian kami tidak membutuhkan seorang putri yang tidak berguna!"