Yun Yueqing (5)
Yun Yueqing (5)
Seorang kakek tua berjubah panjang berwarna abu-abu masuk dan langsung bertanya, "Yang Mulia, aku sangat bingung mengenai satu hal. Sebelumnya, ketika kita mendiskusikan turnamen ini di Kerajaan Jinyang, turnamen itu bukan diadakan di dalam Hutan Cobaan Surgawi. Mengapa kau mengubah lokasinya pada menit-menit terakhir dan tidak mendiskusikannya denganku?"
Ekspresi Cheng Feiyang berubah. Dia tahu dia tidak bisa menutupi masalah ini dari Tuan Wu Zun pada akhirnya, jadi dia tidak menyembunyikannya lagi dan memberi tahu pada Tuan Wu Zun mengenai segala sesuatunya secara detail.
"Idiot!"
Mendengar narasi Cheng Feiyang, wajah Wu Zun berubah drastis. "Apakah kau tidak tahu orang seperti apa presiden baru dari Aliansi Kebebasan itu? Presiden itu baru berusia empat puluhan tahun, namun dia licik dan berbahaya! Kau percaya dia memancing para anak muda berbakat dari empat kerajaan ke dalam Hutan Cobaan Surgawi hanya untuk berurusan dengan Qi Su?"
Cheng Feiyang terkejut dan dengan lemah memprotes, "Tuan Wu Zun, mereka seharusnya tidak, kan?"
"Hmph! Apakah menurutmu Aliansi Kebebasan tidak tahu tujuan dari Turnamen Empat Kerajaan? Dan mereka akan begitu bodoh meningkatkan kekuatan untukmu? Bukankah dengan itu mereka akan membawa masalah untuk mereka sendiri? Aku curiga Aliansi Kebebasan ingin menangkap para anak muda berbakat dari empat kerajaan dalam satu gerakan," Wu Zun menyatakan sembari menggertakkan giginya.
"Segera panggil Putri Jinyang kembali. Jangan biarkan dia melanjutkan kompetisi ini," Wu Zun dengan tegas memerintah, sebuah cahaya keras melintasi matanya.
"Lalu para pangeran lainnya …. "
"Kerajaan Jinyang kita tidak kekurangan pangeran. Jika kau memanggil semuanya kembali, itu akan menimbulkan kecurigaan orang lain! Jadi kita akan membiarkan mereka berjuang sendiri! Sedangkan untuk Jinyang, dia adalah anak muda berbakat nomor satu di Kerajaan Jinyang. Bahaya tidak boleh menimpanya."
"Iya." Baru sekarang Cheng Feiyang menyadari bahwa dia tidak bisa melawan godaan untuk naik ke tingkat dewa-takzim dan terlalu mudah memercayai Aliansi Kebebasan. Jika dia benar-benar menyebabkan Jinyang bertemu dengan bahaya, maka keuntungannya tidak bisa menutupi kerugiannya."
"Plok plok plok!"
Tiba-tiba, suara tepukan tangan datang dari luar pintu. Cheng Feiyang dan wajah yang lainnya berubah drastis, serta menolehkan kepala mereka, menemukan seorang pria paruh baya berpakaian hitam sedang masuk.
Walaupun pria itu berusia paruh baya, dia sangat tampan. Meskipun begitu matanya memperlihatkan pembawaannya yang licik, dan tatapannya mengandung keangkuhan yang menguasai.
"Itu kau!"
Tatapan Cheng Feiyang berubah ketika dia melihat pria yang masuk itu. Cheng Feiyang bertanya di antara gigi gemertaknya, "Beri tahu aku yang sebenarnya. Apakah kau menyarankan pergi ke Hutan Cobaan Surgawi untuk memusnahkan semua anak muda berbakat dari empat kerajaan itu dalam satu gerakan?"
"Itu benar." Pria itu tidak menyangkal kata-kata Cheng Feiyang. "Tujuan dari Turnamen Empat Kerajaan itu adalah untuk berurusan dengan Aliansi Kebebasan, mengapa aku akan membiarkanmu untuk melanjutkannya seperti yang kau inginkan?"
Sebuah cahaya dingin melintasi mata Cheng Feiyang. "Jadi mengapa kau datang untuk mencariku?"
"Aku sewajarnya ingin menolongmu." Sudut bibir pria itu sedikit terangkat. "Kau sudah melihat teknik rahasiaku sebelumnya. Menciptakan seorang pengolah tingkatan dewa-takzim adalah hal yang sangat mudah. Apakah menurutmu aliansi yang hanya dari empat kerajaan bisa mengalahkan Aliansi Kebebasan?"
Hati Cheng Feiyang berhenti berdetak. Ketika dia mengingat kemampuan yang diperlihatkan pria itu sebelumnya, keringat dingin menetes di dahinya. Cheng Feiyang mendongak, ingin menyeka keringat dari keningnya, namun semakin ia menyekanya, semakin banyak keringat yang muncul. Cheng Feiyang tidak bisa membersihkannya sama sekali.
"Tujuanmu?" Wu Zun dengan dingin menatap pada pria itu dan bertanya.
"Sangat mudah. Aku ingin Kerajaan Jinyang untuk mematuhi perintahku. Tentu saja, aku akan memenuhi keinginanmu dan membantu Kerajaan Jinyang menjadi pemimpin dari empat kerajaan. Aku juga akan membunuh para anak muda berbakat lainnya dari empat kerajaan!" Pria itu tersenyum tipis, suaranya membawa niat membunuh yang kuat.