Yun Luofeng Ditipu (1)
Yun Luofeng Ditipu (1)
Hati Jinyang penuh dengan keengganan. Dia mengepalkan tangannya dan menatap dengan keras kepala. "Dan jika aku menolak?"
"Jinyang, Ayah Kaisar telah membesarkanmu hingga di usia ini dan memberikan kasih sayang yang orang lain tidak bisa nikmati. Bahkan jika semata-mata hanya mempertimbangkan kebaikan Ayah Kaisar karena telah membesarkanmu, kau seharusnya mengikuti Nona Lang dan pergi."
Jinyang tidak bisa menahan untuk bergetar, hatinya semakin diliputi oleh keputusasaan dan sakit hati.
Betapa Jinyang berharap dia bukan siapa-siapa melainkan seorang putri dari keluarga biasa! Akan lebih baik daripada menjadi alat pernikahan ….
"Aku mengerti."
Beberapa saat kemudian, kepalan tangannya menjadi tenang dan wajah pucat dan cantik Jinyang dipenuhi dengan ekspresi dingin dan bangga. "Karena kau ingin menikahiku dengan presiden dari Aliansi Kebebasan, maka aku akan melakukan seperti yang kau katakan. Aku akan menganggap ini sebagai balas budi atas kebaikanmu karena telah membesarkanku! Mulai dari sekarang, hubungan di antara kita, ayah dan putrinya, akan seperti rambut ini …. "
Jinyang menjambak segenggam rambut dan memotongnya dengan pedang di tangannya. Potongan rambut berjatuhan ke bawah dengan anggun, seperti pikiran Jinyang yang teguh.
"Semua ikatan sudah putus!"
Empat kata itu diucapkan dengan tegas dan sungguh-sungguh, menyebabkan hati Cheng Feiyang berdebar dengan sakit. Cheng Feiyang tahu bahwa keputusan darinya ini menyebabkannya benar-benar kehilangan putri yang ia selalu banggakan.
"Jinyang, jangan salahkan Ayah Kaisar, Ayah Kaisar tidak punya pilihan."
Tidak punya pilihan?
Jinyang mendengus, cemoohan berada di matanya. "Kau tidak punya pilihan. Hanya saja bagimu, dibandingkan dengan aku dan Ibu Kerajaan, statusmu lebih penting!"
Cheng Feiyang tidak membantah. Jinyang berbicara yang sebenarnya. Sekali seseorang mempunyai status yang tinggi, maka orang itu sama sekali enggan untuk turun dari tempat itu. Kalau tidak, dia tidak akan mampu untuk menahan kehilangan itu.
"Juga …. " Jinyang terdiam sejenak. "Aku bukan lagi Putri Jinyang ataupun seorang anak perempuan dari Keluarga Cheng. Aku akan mengikuti marga Ibu Kerajaanku, Lianyue. Mulai saat ini dan seterusnya, namaku adalah Lian Yuesheng!"
Setelah mengatakan ini, Jinyang mengibaskan lengan bajunya dan pergi. Siluet punggungnya sangat tegas, dan matanya memperlihatkan sikapnya yang tegar.
Menatap pada sosok Jinyang yang pergi, kaki Cheng Feiyang menjadi lunglai. Dia sadar dia telah kehilangan banyak keluarga kali ini ….
Namun Cheng Feiyang tidak punya pilihan, bukan? Apakah dia benar-benar bisa menjadi musuh dengan Aliansi Kebebasan? Siapa yang bisa menjadi musuh Aliansi Kebebasan di benua ini sekarang?
….
Yun Xiao dan Yun Luofeng tidak membuang waktu di bagian luar Kota Fengyun. Tanpa menunggu pengawal di gerbang kota untuk bereaksi, mereka telah menyerbu masuk dan langsung pergi ke tempat peristirahatan.
Saat ini, Cheng Feiyang sudah dari tadi mengemas kopernya dan pergi dengan orang-orangnya. Yun Luofeng mencari ke seluruh tempat peristirahatan dan hanya menemukan pelayan istana, Xiao Ju, yang tidak sadarkan diri karena luka parahnya.
Untuk mengetahui apa yang terjadi di dalam Kota Fengyun, Yun Luofeng memberi makan herbal spiritual pada Xiao Ju.
Xiao Ju perlahan sadar. Pikirannya masih bingung ketika dia mendengar suara jahat Yun Luofeng.
"Apakah kau tahu di mana Putri Jinyang dari Kerajaan Jinyang pergi?"
"Putri!"
Xiao Ju terkejut sesaat, dan kemudian kepanikan membanjiri wajahnya. "Yang Mulia Tuan Putri dibawa oleh wanita dari Aliansi Kebebasan!"
Walaupun pelayan istana itu telah terluka oleh Cheng Feiyang tadi, dia dalam keadaan setengah sadar masih bisa melihat seorang wanita muncul dan membawa Putri Jinyang pergi. Yang Mulia Kaisar memanggil wanita itu sebagai seorang anggota dari Aliansi Kebebasan ….
"Yun Xiao, Jinyang pernah memperingatkanku, jadi aku harus menyelamatkannya bagaimanapun caranya!" Yun Luofeng mendongak. "Terlebih lagi, Aliansi Kebebasan telah menyakiti ibuku."