Istri Liar Kaisar Hantu: Nona Sulung Pesolek

Kemurkaan (4)



Kemurkaan (4)

3"Saat ini, karena kematianmu disebabkan oleh Keluarga Qin, maka aku akan meratakan seluruh Benua Roh Dewa dan menggunakan darah mereka untuk memberi makan rohmu!"     

Pada saat ini, jubah putih Yun Luofeng berkibar tanpa ada angin sembari memancarkan aura membunuh, menyebabkan orang-orang yang melihat merasa seolah-olah terjebak di dalam neraka.     

Baru sebentar semenjak Bai Ling kembali ke sisi Yun Luofeng, namun di dalam hati Bai Ling, Yun Luofeng selalu tenang dan menguasai diri, tidak peduli apa yang dia alami. Tidak pernah sekali pun Bai Ling menyaksikan Yun Luofeng bertindak kasar dan saat ini, Bai Ling akhirnya mengerti betapa mengerikan putrinya ketika dia marah.     

Itu seperti di sekeliling Yun Luofeng telah menjadi neraka dan mayat-mayat menumpuk di bawah kakinya.     

"Selain itu, aku akan membawa mayat Hong Luan." Yun Luofeng tidak bernegosiasi dengan mereka namun malahan, membuat keputusan yang memaksa, bahkan tidak memberikan mereka kesempatan untuk menolak.     

Namun, bukan hanya Hong Ling tidak marah, matanya juga menjadi cerah setelah mendengar kata-kata Yun Luofeng. Hong Ling tidak bertanya alasannya dan hanya mengangguk. "Baiklah, kau bisa membawa Hong Luan pergi."     

Mengapa Yun Luofeng membawa mayat Hong Luan? Mungkinkah, Yun Luofeng mempunyai sebuah metode untuk menghidupkannya kembali? Karena Yun Luofeng tidak menjelaskan tindakannya, itu berarti kesempatan Hong Luan untuk bangkit kembali tidaklah tinggi.     

Namun, Hong Ling tidak akan menyerah selama ada secercah harapan!     

Yun Luofeng tidak berkata apa-apa dan melambaikan tangannya.Dalam sekejap, mayat yang terbaring di atas tempat tidur itu hilang.     

Dihadapkan dengan situasi ini, Yun Luofeng tidak lagi menutupi kemampuannya. Jelas-jelas, tindakan Yun Luofeng benar-benar membuat semua orang yang hadir ketakutan.     

"Kakek tua, Ibu, Paman, ayo pergi. Aku punya sesuatu yang lain untuk dikerjakan."     

"Baiklah." Kakek tua Yun melirik pada Yun Luofeng dan dengan lembut menghela napas.     

Kematian Hong Luan merupakan sebuah pukulan yang besar bagi cucunya sendiri dan meski begitu, Yun Luofeng tidak bisa bersedih terus-menerus dan harus mempersiapkan segalanya untuk membalaskan dendam Hong Luan!     

"Yun Yi," Yun Luofeng memerintah, "Pergilah ke Benua Angin dan Awan dan sampaikan beberapa kata-kata pada Qi Su dan Qi Lao'er. Minta mereka membawa semua ahli di Benua Angin dan Awan!"     

"Feng'er, apa yang ingin kau lakukan?" Akhirnya, kakek tua Yun tidak bisa menekan rasa penasarannya dan bertanya.     

Senyum muram muncul di wajah Yun Luofeng. "Tentu saja … pergi berperang dengan Keluarga Qin!"     

Karena mereka berkhayal ingin berurusan dengan Keluarga Yun dan bahkan menyebabkan kematian Hong Luan, maka Yun Luofeng hanya bisa mengubur mereka di sebelah Hong Luan!     

Jika Yun Luofeng tidak memusnahkan seluruh Keluarga Qin, bagaimana dia bisa menjelaskannya pada Hong Luan?     

Yun Yi menjawab dengan datar. "Baik, Tuan Putri."     

Untuk pergi ke Benua Angin dan Awan melalui Akademi Provinsi Barat akan membutuhkan beberapa ahli bekerja sama untuk mencapai hal itu. Namun, para penatua yang mengaktifkan tempat itu sebelumnya, saat ini masih memulihkan diri.     

Untungnya, ada jalan lain ke Benua Angin dan Awan dan sebelum Yun Luofeng pergi, dia telah secara khusus mengatur seseorang untuk memberikan bantuan di sisi lain.     

Dengan kedua sisi terhubung, mereka bisa membuka gerbang terobosan menggunakan metode yang paling sederhana.     

"Feng'er, aku ragu kita bisa pergi ke Keluarga Jun saat ini," Kakek tua Yun menghela napas. "Kudengar dari Gubernur Timur bahwa kakek tua Jun sedang terluka serius dan saat ini sedang memulihkan diri di Suku Perawan Suci. Suku Naga dan Suku Phoenix sama-sama pergi untuk mencarimu, sementara para ahli dari Suku Penyihir bersama dengan orang-orang Provinsi Pusat semuanya dalam perjalanan ke sini. Namun, mereka belum tiba karena perjalanan yang panjang."     

"Beberapa penatua dari Akademi Provinsi Barat sebelumnya terluka parah dan belum sembuh. Sedangkan Gubernur Provinsi Selatan, mereka menolak permintaan Gubernur Timur untuk bantuan dan mengusir mereka keluar …. "     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.