Istri Liar Kaisar Hantu: Nona Sulung Pesolek

Cerita Lain mengenai Huaxia (8)



Cerita Lain mengenai Huaxia (8)

0Kakek tua itu melirik pada Yun Nianfeng dengan terkejut sementara matanya memperlihatkan keraguan. Apakah benar-benar begitu?     

"Guru," Ekspresi Yun Luofeng perlahan menggelap dan bertanya. "Pada tahun setelah kepergianku, apa yang terjadi?"     

Mendengar pertanyaan Yun Luofeng, kakek tua itu tertegun sesaat sambil terlihat khawatir.     

Akhirnya, kakek tua itu menggelengkan kepalanya dan berkata. "Jangan khawatir. Tidak ada yang terjadi dalam lima tahun ini dan aku hanya kembali untuk merapikan kamarmu secara berkala. Sekarang kau telah kembali, ini bisa dianggap sebagai pengembalian tempat ini kepada pemiliknya yang sah."     

Pada kenyataannya, jasad Yun Luofeng juga menghilang ketika ledakan itu dan oleh karena itu, kakek tua itu selalu memegang pada secercah harapan, berharap bahwa muridnya itu masih hidup ….     

Pada saat ini, telepon kakek tua itu berdering. Mengeluarkannya dari saku, kakek tua itu melihat layar panggilan dan jejak keheranan muncul ketika dia melihat peneleponnya. Tak lama setelah itu, kakek tua itu menjawab panggilan itu.     

"Halo." Mungkin karena penelepon itu mengatakan sesuatu, kakek tua itu menyerahkan telepon itu kepada Yun Luofeng. "Dia mencarimu."     

"Mencariku?" Yun Luofeng mengangkat alisnya sedikit. Seharusnya tidak ada orang yang tahu mengenai kembalinya Yun Luofeng jadi mengapa seseorang mencarinya? Meski begitu, Yun Luofeng tidak banyak memikirkannya dan mengambil telepon itu.     

Namun … begitu Yun Luofeng meletakkan telepon di telinganya, sebuah suara yang cemas terdengar. "Yun Luofeng, cepat pergi ke Rumah Sakit Huangpu!"     

"Nangong?" Mengenali suara pihak itu Yun Luofeng teralihkan sejenak. "Apa yang terjadi?"     

"Kakekku mengalami kecelakaan lalu lintas!"     

Yun Luofeng mengerutkan keningnya dan menjawab. "Tunggu aku, aku akan segera ke sana."     

Setelah berbicara, bahkan tidak bertanya bagaimana Nangong Yunyi tahu Yun Luofeng sedang bersama gurunya dan menutup telepon. Kemudian, menolehkan kepalanya pada ayah dan anak Yun Xiao, Yun Luofeng berkata. "Yun Xiao, Nianfeng, Tian'er, ayo pergi ke rumah sakit."     

"Apa itu rumah sakit?" Yun Chutian memiringkan kepalanya ke satu sisi, terlihat sangat menggemaskan. "Ibu, peralatan apa yang kau pegang tadi? Mengapa barang itu membuatmu bisa berbicara dengan Paman Nangong?"     

"Aku tidak punya waktu untuk menjelaskan ini padamu sekarang. Menyelamatkan orang adalah prioritas utamaku."     

Setelah itu, Yun Luofeng mengangkat Yun Chutian ke pelukannya sementara Yun Xiao menggendong Yun Nianfeng dan mereka berdua berlari ke pintu setelah bertemu pandang.     

Siluet mereka sangat cepat, mirip seperti embusan angin dan melintasi pandangan kakek tua dengan sangat cepat. Menatap kosong ke arah kepergian Yun Luofeng, kakek tua itu merasa sesuatu ada yang aneh.     

….     

Rumah sakit, di luar instalasi gawat darurat.     

Nangong Yunyi duduk dengan tidak sabar di kursi koridor sembari wajahnya pucat pasi. Sepasang matanya yang merah menatap pada ruang gawat darurat yang terang sementara kecemasan membanjiri hatinya.     

"Sialan!" Kalau saja … kalau saja dia mengetahui ilmu medis dari Yun Luofeng pada saat itu, Nangong Yunyi tidak akan begitu tidak berguna ketika menghadapi krisis seperti sekarang ini!     

"Tenang saja, tidak akan terjadi apa-apa pada kakekmu."     

Hong Luan menepuk pundak Nangong Yunyi dan menenangkannya. "Begitu Yun Luofeng tiba, tidak ada pasien yang tidak bisa ia selamatkan. Bahkan jika kakekmu menemui ajalnya, Yun Luofeng bisa menariknya kembali dari neraka!"     

Mungkin karena Hong Luan menenangkannya, ekspresi Nangong Yunyi menjadi mereda. Itu benar. Dengan Yun Luofeng di sini, tidak ada pasien yang ia tidak bisa sembuhkan ….     

"Ck." Saat itu, suara sarkastis terdengar dan ejekan bisa terlihat di wajahnya. "Nangong Yunyi, kau masih punya nyali untuk mengatakan kata-kata seperti itu? Jika bukan karena kakekmu berpikir kau sudah mati, dia tidak akan terus-menerus khawatir, akibatnya kondisi fisiknya memburuk dari hari-ke hari!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.