Istri Liar Kaisar Hantu: Nona Sulung Pesolek

Cerita Lain mengenai Huaxia (35)



Cerita Lain mengenai Huaxia (35)

3Kerumunan, yang takut dengan Yun Luofeng, berhenti berbicara dan duduk dengan diam.     

Yun Luofeng melempar menu ke meja, "Aku baru saja mendengar di telepon bahwa kalian mengatakan kalian akan membagi tagihan makanan untuk pesta kelas, ya kan?"     

Sudut mulut orang-orang ini berkedut.     

Mereka hanya berkata itu untuk menipu Fu Qing. Mereka tidak berencana untuk membagi tagihan makanannya dari sangat awal.     

Namun, mereka bisa membayar terlebih dahulu dan kemudian meminta Lin Qi untuk mentransfer uangnya pada mereka ketika mereka pulang.     

"Kami telah memberi tahu dengan sangat jelas, bahwa akan membagi rata tagihannya. Jika kau ingin bergabung di pesta ini, aku khawatir … Fu Qing harus membayar beberapa sen lebih banyak."     

Pang Ziyue menjelaskan dengan baik sambil tersenyum.     

"Kalau begitu, kami tidak akan menunggu Nangong. Ayo pesan sekarang."     

Yun Luofeng baru saja melihat-lihat menu, dan sekarang dia memesan hidangan yang paling mahal.     

Setiap kali Yun Luofeng menyebutkan satu hidangan, Lin Qi mengerutkan keningnya, dan cahaya keraguan melintasi matanya.     

Lin Qi tidak sering datang ke Restoran Chun Yuan Xue, dan hanya bisa datang ke sini beberapa kali dalam satu tahun, namun mengapa dia tidak pernah mendengar nama hidangan yang Yun Luofeng baru saja sebutkan?     

Akan tetapi ….     

Walaupun hidangan di Restoran Chun Yuan Xue mahal, makanan itu sanggup ia bayar, jadi Lin Qi tidak mengatakan apa-apa.     

"Guru, bisakah kau minum?" tanya Yun Luofeng, mendongak pada Fu Ru.     

Fu Ru ragu-ragu. Dia berpikir mengenai sisa saldo di rekening bank miliknya dan menggelengkan kepalanya pada akhirnya.     

"Yah, Guru, Nangong memberi tahu padaku bahwa minuman anggur merah di sini tidaklah buruk. Ayo kita pesan satu untuk masing-masing orang."     

Seolah tidak melihat sikap Fu Ru, Yun Luofeng menyebutkan sebuah minuman anggur merah dan berkata, "Itu saja. Terima kasih."     

"Oke, mohon tunggu sebentar. Hidangannya akan segera disajikan."     

Pelayan itu menunduk dengan hormat dan berjalan keluar dari pintu.     

Tak lama sebelum pintu ruangan didorong terbuka lagi, dan Nangong Yunyi beserta dengan Hong Luan masuk bergandengan tangan. Mereka melihat begitu banyak orang di dalam ruangan, Nangong Yunyi dan Hong Luan terkejut.     

"Nangong, kau kenal Fu Qing, dan semua orang-orang ini adalah … teman-teman kelasnya."     

Yun Luofeng terdengar jauh lebih dingin ketika dia memperkenalkan orang-orang ini, jadi Nangong Yunyi mengetahui bahwa Yun Luofeng tidak menyukai orang-orang ini dan Nangong Yunyi mengangkat sudut bibirnya.     

"Teman sekelas Xiao Qing? Mereka tidak terlihat mengesankan."     

Jika Yun Luofeng tidak menyukai seseorang, Nangong Yunyi tidak akan menyukai mereka juga, jadi setelah melihat orang-orang ini, Nangong Yunyi tidak bisa menahan untuk mengejek mereka.     

"Kau …. " Lin Qi hendak marah, ketika orang di sebelahnya menarik lengan bajunya, memberi isyarat pada Lin Qi untuk tidak impulsif.     

"Aku tahu pria ini. Dia adalah Nangong Yunyi, yang diterima sekolah kami beberapa tahun lebih awal dari kami. Dia pintar berkelahi dan kupikir dia bisa mengalahkan kami semua di sini sendirian."     

Berita mengenai ledakan di Universitas Huaxia ditutupi dan tidak ada yang tahu mengenai situasi sebenarnya, jadi mereka tidak tahu bahwa Nangong Yunyi telah hilang selama lima tahun ….     

"Ah!"     

Tiba-tiba, sebuah teriakan terdengar.     

Semua orang menoleh pada sumber dari suara itu, hanya untuk melihat bahwa Pang Ziyue berubah menjadi pucat, dan memelototi dengan marah pada Hong Luan, sambil berkeringat dingin dan menggigit bibirnya.     

Hong Luan menarik kembali kakinya dengan meminta maaf, "Maafkan aku, aku tidak melihat kakimu dan tidak sengaja menginjakmu. Aku minta maaf."     

Dari awal dia masuk ke ruangan, Hong Luan telah menyadari wanita itu terus menatap Yun Xiao, jadi … Hong Luan tidak bisa menahan untuk dengan sengaja menginjak kaki wanita itu, dan mengeluarkan sedikit energi spiritual ke kaki wanita itu.     

Seperti yang bisa kau bayangkan, betapa sakitnya kaki Pang Ziyue. Pang Ziyue merasa seolah ada sebuah pisau telah tertancap di punggung kakinya, dan dia gemetar seluruh tubuh karena kesakitan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.