Tujuan Dari Yun Luofeng
Tujuan Dari Yun Luofeng
Ditarik oleh tangan pria kecil itu, Lin Ruobai hanya bisa mendengar suara deru di telinganya dari udara yang bergegas melewatinya. Rambutnya berantakan dan menyapu wajah kecilnya yang halus.
"Ayo pergi ke Keluarga Tian!" Kakek tua kecil itu menggertakkan giginya dan mengucapkan kata-kata ini.
Lin Ruobai, yang baru saja akan menikmati makanan ringannya dan tidak mendengar diskusi di lantai bawah, berkedip dengan heran setelah mendengar kata-kata kakek tua kecil itu. "Bukankah kau mengatakan bahwa kau memiliki sesuatu untuk dilakukan? Mengapa kita pergi ke Keluarga Tian sekarang?"
"Para bajingan Keluarga Tian telah membuat kesal guru kita! Aku akan pergi untuk menolong Nona Yun!" Tian Ya tidak bermaksud untuk pergi ke Keluarga Tian begitu cepat, tetapi orang-orang itu begitu berani sehingga mereka bahkan membuat kesal Yun Luofeng!
Dia harus pergi ke sana sekarang!
"Tetapi … " Lin Ruobai menggapai tangannya yang satu lagi ke arah penginapan dan hampir menangis. "Camilanku … setidaknya biarkan aku membawa camilanku, huuhuu …. "
Tian Ya, mengabaikan kata-kata Lin Ruobai, menariknya dan berlari ke depan dengan sangat cepat sehingga Lin Ruobai mengudara. Karena Tian Ya terlalu cepat, Lin Ruobai pingsan ….
…
Pegunungan Tian adalah di mana Keluarga Tian berada.
Pegunungan Tian dibagi menjadi beberapa lapisan. Seperti sebuah kota yang dipenuhi dengan orang, di mana orang-orang yang biasa tinggal di dataran terendah. Semakin tinggi dataran tempat tinggal seseorang, semakin kuat kekuatan mereka.
Keluarga Tian tinggal di puncak!
Berjalan di bawah gunung, Qingyan melihat ke Yun Luofeng dengan tatapan bingung dan berkedip dengan rasa ingin tahu. "Nona, mengapa kita mengeluarkan sebuah surat tantangan ke Keluarga Tian sebelum kita pergi ke mereka dan membuat semua orang mengetahuinya?"
"Untuk memberitahukan seseorang mengenai masalah ini," kata Yun Luofeng dan matanya menggelap.
Semenjak Tian Ya pergi dengan Xiao Bai, Yun Luofeng tidak mengetahui ke mana mereka telah pergi. Jika dia ingin memberi tahu Tian Ya, ini satu-satunya cara. Itu mengapa Yun Luofeng mengeluarkan sebuah surat tantangan.
"Nona, siapa yang ingin kau beri tahu?" Qingyan menjadi semakin penasaran dan menatap Yun Luofeng dengan penuh perhatian.
Menghadapi mata gadis yang penasaran itu, Yun Luofeng tersenyum misterius, "Kau akan tahu nanti!"
…
Di puncak Gunung Tian, sebuah bangunan yang menjulang tinggi berdiri. Bangunan itu mewah dan megah, dengan ukuran seperti sebuah kota. Sulit dikatakan berapa banyak anak didik yang tinggal di dalamnya.
Pada saat ini, di dalam ruang belajar bangunan itu, seorang kakek tua berhenti menulis dan mengerutkan keningnya pada pria paruh baya yang baru saja masuk, "Bagaimana kabarnya, Xuan'er? Apakah si bodoh tua Tian Ya itu setuju untuk kembali ke Keluarga Tian?"
"Ayah," kata pria paruh baya itu dengan senyum pahit, "dia berkata dia sedang mencari Fusheng, dan dia tidak ingin kembali ke Keluarga Tian! Aku berpikir Tian Ya tidak memiliki kasih sayang pada keluarga kita. Kita seharusnya menyerah saja."
"Tidak!"
Pyak!
Kakek tua itu mengerahkan kekuatannya dan mematahkan kuas di tangannya menjadi dua bagian.
Dengan pandangan muram, dia berkata dengan dingin, "Tian Ya milik Keluarga Tian. Kita harus membawanya kembali ke Keluarga Tian!"
"Ayah, karena Tian Ya sangat mencintai wanita itu, kita bisa mencari seseorang untuk menyamar menjadi dia dan menggoda Tian Ya."
"Tidak," kakek tua itu menggelengkan kepalanya. "Tian Ya bukan lagi seperti pria beberapa dekade lalu. Dia tabib yang sangat bagus dan tidak ada penyamaran yang bisa lolos dari matanya."
Tian Xuan terdiam. Setelah beberapa saat, dia berkata, "Ayah, ada banyak anak muda yang luar biasa di keluarga kita. Kita bisa melatih mereka. Mengapa kau bersikeras untuk mengambil Tian Ya kembali?"
Kakek tua itu dengan pasrah menghela napas," Tian Ya tidak hanya kuat tetapi juga tabib yang hebat. Bahkan Asosiasi Tabib tidak bisa melewatinya. Orang seperti itu harus menjadi milik Keluarga Tian, dan kita bahkan bisa membuatnya menjadi pemimpin dari Keluarga Tian! Sayangnya, dia begitu sakit hati, jadi dia mengabaikan kita."