Istri Liar Kaisar Hantu: Nona Sulung Pesolek

Kota Fengyun (3)



Kota Fengyun (3)

3Kali ini Qiao Yefeng menyelinap keluar dari Istana Kerajaan dan datang ke Turnamen Empat Kerajaan tanpa persetujuan Kaisar.     

Bagaimana bisa ayahnya memaksanya untuk menikah dengan monster yang buruk rupa, Kaisar Hantu, sebagai selirnya?     

Monster buruk rupa itu tidak pantas untuknya!     

Hanya wanita yang paling jelek di dunia ini yang bisa menerima monster buruk rupa itu!     

Meski begitu, Qiao Yefeng dan Mu Xuexin telah berada dalam hubungan yang buruk selama bertahun-tahun. Begitu Qiao Yefeng melihat Mu Xuexin, dia tidak bisa mengendalikan emosinya. Mendengar kata-kata pelayan istana, Qiao Yefeng tiba-tiba menamparnya dengan keras walaupun dia biasanya baik terhadap pelayan ini.     

"Apakah kau buta? Apakah kau tidak melihatku sedang ditindas? Wanita ini memukulku. Dia harus mendapatkan balasannya!"     

Pelayan istana itu menundukkan kepalanya dengan sedih dan tidak berani mengucapkan satu patah kata pun.     

Qiao Yefeng menatap dengan marah pada Mu Xuexin. Ketika Qiao Yefeng melihat orang-orang di sekitarnya tidak membantunya, Qiao Yefeng memutuskan untuk membalasnya sendiri. Namun tidak lama setelah dia mengangkat tangannya, sebuah tangan yang kuat dan kekar mencengkeram tangan Qiao Yefeng.     

Bum!     

Ketika pria itu memberikan dorongan yang kuat, Qiao Yefeng langsung melangkah mundur beberapa langkah. Kemarahan meluap di dalam diri Qiao Yefeng dan dia langsung mendongak. Namun, Qiao Yefeng terhenti sesaat ketika dia melihat wajah tampan pemuda itu.     

Sebenarnya, Qiao Yefeng datang ke sini untuk sebuah alasan.     

Mereka yang datang menghadiri Turnamen Empat Kerajaan semuanya adalah anak muda yang luar biasa berbakat. Sebelum ayahnya memaksa Qiao Yefeng untuk menikah dengan monster buruk rupa, Kaisar Hantu, dia harus mencari calon yang tepat. Di dalam hatinya, seorang pangeran akan menjadi pilihan yang baik.     

Para pangeran tak hanya berbakat namun juga memiliki status yang bangsawan. Dan beberapa dari mereka sangat tampan. Hanya pria tampan seperti itu yang pantas dengan Qiao Yefeng.     

Oleh karena itu, ketika Qiao Yefeng menatap Qi Su untuk yang pertama kalinya, Qiao Yefeng yakin bahwa pemuda di hadapannya itu adalah calon suami yang ia harapkan!     

"Qi Su?"     

Mu Xuexin menolehkan kepalanya hanya untuk melihat sosok tampan dari pemuda itu. Mu Xuexin sangat gembira melihat Qi Su di sini. "Apa yang kau lakukan di sini?"     

"Aku datang bersama dengan Qi Lao'er. Apakah kau baik-baik saja?" tanya Qi Su, matanya penuh dengan kekhawatiran.     

Mu Xuexin terlihat malu-malu dan dia menggelengkan kepalanya, "Aku baik-baik saja, Qi Su. Aku bisa melindungi diriku sendiri."     

"Kalau begitu aku bisa tenang." Qi Su tersenyum dan kemudian berbalik pada Qiao Yefeng.     

Mata Qi Su langsung berubah menjadi dingin, dan ada ekspresi dingin di matanya. "Tuan Putri Kerajaan Ziyue hanyalah biasa-biasa saja!"     

Qiao Yefeng sedang menatap kagum pada Qi Su namun langsung menjadi marah ketika dia mendengar ejekan tanpa henti dari Qi Su. "Ini adalah perseteruan antara aku dan Mu Xuexin. Apa pentingnya buatmu?"     

Pemuda ini tampan tetapi memiliki selera yang buruk. Bagaimana bisa dia tertarik dengan seorang wanita seperti Mu Xuexin? Mu Xuexin tidak secantik Qiao Yefeng.     

Qi Su tersenyum dingin dan berkata dengan tanpa ekspresi, "Mu'er adalah tunanganku. Tentu saja itu penting bagiku!     

Qiao Yefeng menggertakkan giginya, "Anjing cocok dengan anjing, serigala cocok dengan serigala. Karena Mu Xuexin adalah tunanganmu, kau pasti menjijikkan seperti dia! Xiao Cui, ayo pergi!"     

Meskipun Qiao Yefeng tidak pandai, dia bisa mengatakan bahwa Qi Su ini tidaklah lemah, yang bisa terlihat dari dorongan Qi Su yang kencang barusan.     

Oleh karena itu, Qiao Yefeng memelototi Qi Su dan berjalan pergi dengan sombong, diikuti oleh pelayan istana dan pengawal.     

Qi Su menarik pandangannya. "Mu'er, Nona Yun berada di sini juga."     

"Benarkah?" Mata Mu Xuexin menyala dan wajahnya tersenyum berseri-seri. "Aku benar-benar mengagumi ilmu medis Nona Yun. Ketika aku punya waktu, aku ingin belajar beberapa darinya."     

Mu Xuexin dengan nakal memberi ekspresi cemberut dan berkata sambil tersenyum, "Ngomong-ngomong, mengapa kau datang ke sini dengan pangeran kedua dari Kerajaan Tianqi?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.