Lin Xue Yang Tak Punya Otak (1)
Lin Xue Yang Tak Punya Otak (1)
Saat Gu Ruoyun sedang berbincang dengan Raja Besar dan Dongfang Yu, pria yang memakai seragam pengawal membawa seorang gadis muda ke arah mereka.
"Raja Besar, ini Lin Xue, adikku. Aku sengaja membawanya kesini agar dia bisa memberi hormat padamu."
Suara si pengawal menyela pembicaraan dan membuat Raja Besar mengerutkan kening sedikit. Dia berbalik dan ekspresinya melembut ketika melihat pria tersebut. "Lin Yang, karena dia adalah adikmu, pastikan dia menikmati waktunya di wilayah. Jika kekurangan uang, kamu bisa mengambil dari kediaman Raja Besar."
"Terima kasih, Raja Besar."
Lin Yang menggabungkan telapak tangan penuh hormat saat perasaan keputusasaan melintas di matanya. Semakin Raja Besar bersikap baik padanya, semakin dia merasa bersalah.
"Raja Besar."
Lin Xue tidak repot-repot mempertimbangkan situasi saat tersenyum manis. "Xue'er berterima kasih karena sudah memberikan bantuanmu."
Namun, Raja Besar hanya mengatakan hal itu untuk menghargai kerja keras Lin Yang. Bagi Lin Xue, ucapan Raja Besar telah menjadi bantuan terhadap dirinya. Dia bahkan menyebut dirinya sendiri sebagai 'Xue'er'.
"Baiklah, kalian boleh pergi."
Raja Besar mengerutkan kening. Dia bahkan tidak menatap Lin Xue sepanjang waktu. Saat selesai bicara, dia mengarahkan pandangannya kembali ke Dongfang Yu.
"Xue'er!"
Ketika Lin Yang melihat mata Lin Xue masih memandang sosok Raja Besar, dia menjadi panik akan diketahuan dan berusaha menarik adiknya.
Sayang sekali, Lin Xue sudah terbiasa bersikap keras kepala jadi bagaimana mungkin dia bersedia mendengar ucapan Lin Yang? Dia mengangkat cangkirnya dan berjalan menuju Gu Ruoyun.
"Nona Sulung, aku memang telah menyinggungmu di jalan hari ini. Harusnya aku tidak berkhayal dan berusaha membeli hewan roh milikmu! Meskipun demikian, kamu benar dengan membiarkan seseorang memukulku. Izinkan aku mengungkapkan permohonan maafku yang tulus padamu!"
Gadis itu menatap angkuh pada Gu Ruoyun yang duduk di sebelah Raja Besar Hong Lian.
Ucapannya memperlihatkan rasa kepolosan dan ketidakpekaan saat menggambarkan Gu Ruoyun sebagai seseorang dengan sikap kejam.
Meskipun Lin Xue orang yang menyukai hewan roh milik Gu Ruoyun terlebih dulu, Gu Ruoyun adalah orang yang membiarkan pria berambut perak itu menyerangnya. Bagaimana mungkin Lin Xue mentoleransinya?
Raja Besar Hong Lian yang sedang berbincang dengan Dongfang Yu, mendengar ucapan Lin Xue, akhirnya dia mengangkat kepala dan berbalik menatap wajah muda dan cantik itu.
"Apa kamu bilang Yun'er memukulmu?"
Ketika menyadari perhatian Raja Besar sekarang beralih padanya, hati Lin Xue menjadi senang saat buru-buru menjawab, "Raja Besar, jangan salahkan Nona Sulung. Ini adalah kesalahan Xue'er, tolong jangan salahkan Nona Sulung, Raja Besar."
"Apa yang membuatmu mendapat kesan bahwa aku akan menyalahkan Yun'er?" Raja Besar Hong Lian mengangkat kening dengan berkuasa. Mata hitamnya yang angkuh menyala dengan tajam saat meneruskan, "Aku hanya merasa aneh. Siapa yang memberimu keberanian sehingga berani memutarbalikkan fakta di hadapanku?"
Saat berbicara, tatapannya beralih pada Lin Yang dan suaranya menjadi tegas, "Lin Yang, sebelumnya aku sangat mengagumi dirimu. Aku bahkan bermaksud untuk melatihmu tapi kamu mempunyai adik seperti ini. Kamu sangat mengecewakan diriku!"
Ekspresi Ling Yang memucat. Dia tahu dia sudah kehilangan tempat di Wilayah Teratai Merah karena adiknya menyebabkan masalah di hadapan Raja Besar!
"Raja Besar, aku telah melakukan kesalahan."
Lin Yang menundukkan kepala dan cepat-cepat meminta maaf. Lalu dia menarik tangan gadis muda itu dengan wajah penuh kegelisahan, "Xue'er, berhentilah menyebabkan masalah dan ikut denganku!"