Hamil (1)
Hamil (1)
Gu Ruoyun terkejut dan masih tidak tahu apa yang sedang terjadi ketika diseret Qianbei Ye untuk melarikan diri. Dia bahkan tak punya waktu untuk bertanya…
GRRR!
Kemudian, seluruh Tanah Salju Sepi mulai berguncang seolah-olah bagian dunia ini akan terbelah!
Qianbei Ye melihat ini sudah terlambat dan memeluk Gu Ruoyun dengan sangat erat. Sinar berwarna merah darah perlahan-lahan muncul dari dalam mata iblisnya dan ekspresinya sangat suram.
"Xiao Ye, apa yang sedang terjadi?"
Gu Ruoyun tak pernah melihat Qianbei Ye bertingkah seperti ini. Qianbei Ye hampir menyerupai binatang liar yang marah saat seluruh tubuhnya meledak dengan aura yang luar biasa. Rambut peraknya menari dalam angin dingin sementara jubah merahnya tampak seperti telah dilumuri dalam darah, menciptakan pemandangan yang indah di Tanah Salju Sepi yang perlahan-lahan runtuh.
"Itu dia"
Wajah Gu Ruoyun perlahan-lahan menjadi suram dan matanya melepaskan niat membunuh yang kuat. "Dia muncul!"
"Itu mustahil!"
Gu Ruoyun memahami apa yang dimaksud Qianbei Ye dan ekspresinya sangat berubah. "Jika dia benar-benar muncul, Orde Rahasia akan menyadarinya!"
"Aku juga tak tahu apa alasannya tapi aku bisa merasakannya. Dia ada disini. Runtuhnya Tanah Salju Sepi juga karena kekuatannya." Mata Qianbei Ye menjadi gelap saat menekan bibir merahnya. "Yun'er, tak peduli apapun yang terjadi, tetap berada disampingku."
Kali ini, aku memang sembrono! Aku tidak menyadari kalau dia telah mematahkan segelnya dan membuat Gu Ruoyun jatuh dalam bahaya besar!
Hatinya merasa kesal dan rasa bersalah mengendalikannya saat memikirkan ini.
"Xiao Ye."
Gu Ruoyun mencengkram lengan Qianbei Ye dengan erat, "Ini bukan kesalahanmu. Bagaimanapun, dia disegel dalam Pagoda Pelatihan Orde Rahasia dan Orde Rahasia tidak menyadari bahwa dia sudah melarikan diri dari Pagoda Pelatihan! Tambahan pula, aku rasa hilangnya Zuo Shangchen entah bagaimana pasti berkaitan dengan orang ini."
Qianbei Ye tidak menjawab dan hanya memegang Gu Ruoyun dengan sangat erat. Sinar merah dalam mata iblisnya menjadi semakin indah….
BUM!
Gelombang energi yang kuat dilepaskan dari Tanah Salju Sepi dan menyebabkan tempat itu runtuh semakin cepat. Saat keruntuhan terjadi, Gu Ruoyun merasa penglihatannya menjadi hitam dan tubuhnya terhuyung ke belakang…
"Yun'er!"
Saat Gu Ruoyun tak sadarkan diri, dia mendengar suara Qianbei Ye berteriak-teriak bagaikan binatang liar yang marah di samping telinganya…
…
"Yun'er, Yun'er."
Gu Ruoyun merasa pusing saat suara khawatir dan lembut bergumam di dalam telinganya.
Perlahan-lahan dia membuka matanya dan melihat wajah rupawan Qianbei Ye di hadapannya. Bahkan kecemasan di matanya terlihat dengan jelas.
"Yun'er, apa kamu baik-baik saja?"
Gu Ruoyun menopang tubuhnya keatas dan melihat sekeliling sebelum mengerutkan kening.
Dia ingat dia masih berada di Tanah Salju Sepi tapi sekarang sekelilingnya dipenuhi dengan tumbuhan. Suara beriak dari aliran air gunung juga dapat terdengar dari dekat. Pohon yang sangat banyak tumbuh di atasnya bagaikan awan dan tampak teduh juga lembab.
"Tempat apa ini?" Gu Ruoyun seperti teringat sesuatu dan memegang lengan Qianbei Ye sambil bertanya cemas, "Xiao Ye, apa kamu baik-baik saja?"
Qianbei Ye menggelengkan kepala dan menjawab lembut, "Apa aku terlihat seperti tidak baik-baik saja?"
"Orang itu bagaimana?"
Gu Ruoyun mengerutkan kening saat matanya menyala dengan keraguan.
"Dia tidak muncul." Qianbei Ye tersenyum lembut. Senyuman di matanya bagaikan air yang meluap saat meneruskan "Sekarang kita berada di bawah tanah dari Tanah Salju Sepi! Aku juga tak menyangka ada hutan dibawah Tanah Salju Sepi. Tidak, harusnya ku katakan tak seorangpun di daratan utama ini yang menduganya!"