Hamil (3)
Hamil (3)
Perasaan jijik semacam ini adalah refleks. Bahkan Gu Ruoyun tak mengerti apa yang sedang terjadi…
Qianbei Ye merasakan si wanita tidak bergerak. Dia berbalik dan menatap Gu Ruoyun sambil bertanya, "Yun'er, ada apa? Kita harus menemukan Zuo Shangchen dengan cepat. Saat kita menemukan Zuo Shangchen, kita bisa meninggalkan tempat ini. Untuk apa kamu berdiri disini?"
Gu Ruoyun tersadar dan menghadap Qianbei Ye dengan curiga. Dia tersenyum tenang dan berkata, "Apa kamu tak pernah mendengar pepatah itu? Menjadi ibu membuat orang bodoh dan sekarang aku hamil anak kita. Itulah sebabnya aku punya kecenderungan mengkhayal."
Qianbei Ye mengangguk setuju. "Oh begitu. Kalau begitu sebaiknya kamu bergegas."
"Baik."
Gu Ruoyun melengkungkan bibir menjadi senyuman kecil.
Tak peduli seberapa baik orang ini bertingkah, terkadang dia tetap lengah…
Jika dia Qianbei Ye yang asli, dia tak akan pernah meninggalkan Gu Ruoyun yang sedang hamil dan pastinya juga tak akan memaksanya bergegas! Nada suara dan sikap seseorang dapat ditiru tapi kepedulian dan kekhawatiran yang mereka perlihatkan pada orang lain tak akan pernah bisa ditiru.
Meskipun demikian, apa yang membuat Gu Ruoyun bingung adalah bagaimana aura dari tubuh pria itu sangat mirip dengan Qianbei Ye. Jika saat ini pria itu tidak lengah, Gu Ruoyun mungkin tak akan menyadarinya…
Gu Ruoyun mengikuti pria di hadapannya sambil memikirkan hal ini.
Pada saat ini, Gu Ruoyun tidak setara dengan orang itu. Tambahan pula, dia tak tahu dimana Qianbei Ye yang asli berada jadi dia hanya bisa berpura-pura tidak tahu dan mengikutinya…
Tambahan, dia yakin selama dia mengikuti orang ini, dia pasti akan menemukan Zuo Shangchen!
"Xiao Ye." Mata Gu Ruoyun bergerak sedikit saat tersenyum lembut pada pria di sampingnya. "Apa kamu masih ingat pertama kali kita bertemu? Saat itu, aku menemukan dirimu tengah tertidur di tempat rahasia. Kemudian kamu terbangun dan berteriak keras padaku. Untungnya kamu kehilangan ingatanmu dan bahkan melupakan cara membunuh. Kalau tidak, aku khawatir mungkin aku sudah mati di tanganmu kala itu."
Qianbei Ye tersenyum. Matanya, penuh dengan sinar lembut, menoleh pada Gu Ruoyun.
"Aku tidak mengenalimu, itulah sebabnya aku bereaksi seperti itu. Namun, aku menyesalinya kemudian. Apa? Apa kamu ingin menagih hutang sekarang?"
Jantung Gu Ruoyun terguncang.
Awalnya, dia hanya curiga ada seseorang yang menyamar sebagai Qianbei Ye. Baru pada saat inilah dia yakin atas penilaiannya.
Kala itu, dia memang bertemu Qianbei Ye yang tengah tidur mendalam di dunia rahasia. Namun, Qianbei Ye tidak menjerit padanya ketika terbangun. Sebaliknya, dia memanggil Gu Ruoyun sebagai istrinya.
Dan lagi, Qianbei Ye terus berada disampingnya mulai saat itu dan Gu Ruoyun tak bisa menyingkirkannya tak peduli seberapa banyak dia mencoba.
Gu Ruoyun menghela nafas dalam-dalam saat mengetahui segala yang ingin dia ketahui. Hatinya penuh kekhawatiran.
Karena Qianbei Ye palsu muncul di sampingku, dimana Xiao Ye yang asli?
Tanpa sadar Gu Ruoyun mengingat kejadian yang dia lihat dalam mimpinya…
Seorang pria dengan rupa yang sangat mirip dengan Qianbei Ye mengambil pedang dan menusuk dada wanita berpakaian putih itu! Menyaksikan kejadian itu membuat hatinya waspada.
Kalau tidak, dia tak akan pernah menduga akan ada pria lain yang terlihat sangat mirip Qianbei Ye.
"Xiao Ye, apa kamu tahu dimana Zuo Shangchen?"
Gu Ruoyun berpikir sejenak dan bertanya.
Wajah si pria menyala dengan senyuman. Akan tetapi, mata merahnya merenung. "Jika tebakanku benar, kita akan menemukan Zuo Shangchen asal kita terus berjalan kedepan! Yun'er, kamu sudah membahayakan nyawamu dengan datang kesini demi Zuo Shangchen. Apa itu sepadan?"