Tiga Tahun (5)
Tiga Tahun (5)
BUM!
Aura yang bergolak mengelilingi Qianbei Ye. Bebatuan dari gunung mulai melayang dan menyambar ke arah si pria yang dipanggil Cang Ming itu.
Si pria tersenyum angkuh dan menatap Qianbei Ye dengan menghina dan mengejek. Dia mengangkat tangannya dan kekuatan besar menyambar bebatuan tersebut, membuat bebatuan itu berubah menjadi debu.
"Yun'er, tunggu aku disini!"
Ada ekspresi yang sangat serius di wajah Qianbei Ye saat berkata, "Dia sangat kuat, mungkin aku tak akan bisa mengalahkannya!"
"Xiao Ye!"
Gu Ruoyun mencengkram jubah Qianbei Ye dengan erat saat mata dinginnya menyala dengan tekad.
"Sudah kukatakan sebelumnya, tak peduli apapun yang terjadi, aku akan bertarung bersama denganmu!"
Qianbei Ye menoleh pada Gu Ruoyun.
Ketika melihat ekspresi bertekad di wajah si wanita, dia tak bisa menahan senyumannya.
"Baklah."
Lalu dia menarik Gu Ruoyun ke dalam pelukan.
"Entah kita hidup atau mati dalam pertarungan ini, kita tak akan pernah berpisah."
Suaranya merdu dan membuat hati Gu Ruoyun bergetar. Lalu dia menutup mata perlahan.
"Maaf aku telah membuatmu jatuh bersamaku, Xiao Ye."
Jika aku tidak bersikeras datang ke Tanah Salju Sepi, kita tak akan mengalami kekacauan ini.
"Yun'er, pada akhirnya, akulah yang tidak menyadari kalau dia sudah keluar dari segel. Kalau tidak, aku sudah menghentikanmu begitu kita melangkahkan kaki di Tanah Salju Sepi. Kamu tidak melakukan kesalahan. Jika kamu tidak datang untuk menyelamatkan Zuo Shangchen, dia tak akan bertahan beberapa hari berikutnya."
Pria itu menundukkan kepala dan mencium lembut bibir si wanita. Matanya penuh kelembutan dan kasih sayang.
Cang Ming berdiri diam dan memandang mereka dengan dingin. Wajahnya yang tampan tersenyum dingin.
Dia tak pernah menyangka mereka berdua akan terus bertingkah penuh kasih-sayang disaat-saat seperti ini. Mereka benar-benar tak takut mati!
"Masuklah kesini!"
Tiba-tiba, Qianbei Ye menarik Zuo Shangchen dan melemparnya dengan paksa kesamping Gu Ruoyun sambil berteriak dingin.
"Xiao Ye!"
Tubuh Gu Ruoyun berguncang ketika melihat Qianbei Ye mundur. Dia ingin berlari ke depan tapi ada dinding kasat mata yang menghalangi jalannya dan membuat dia terhuyung ke belakang.
"Xiao Ye, apa kamu mendirikan formasi saat aku tidak memperhatikan?"
Akhirnya Gu Ruoyun memahami situasi saat menatap Qianbei Ye dengan sedih.
"Mengapa kamu melakukannya?"
Qianbei Ye terdiam. "Yun'er, aku sangat egois. Aku begitu egois sehingga aku tak ingin membuatmu berkorban. Namun, aku mengerti kamu tak akan pernah membiarkanku membahayakan diriku sendiri! Maaf aku hanya bisa memakai cara ini untuk menghentikanmu. Aku menyusun satu syarat dalam formasi itu, kamu harus menunggu Zixie terbangun. Kamu bisa mematahkan formasi ini dengan kekuatan kalian berdua! Dan lagi, tak seorangpun dari luar formasi yang dapat menghancurkan formasi. Ini hanya bisa dihancurkan dari dalam."
"Xiao Ye!!!"
Suara Gu Ruoyun penuh kesedihan saat matanya yang dingin dan jernih perlahan-lahan dipenuhi keputusasaan. Dia mengepalkan tinju saat tubuhnya gemetar.
Qianbei Ye takut terlalu lama memandang Gu Ruoyun karena mungkin hatinya akan merasa enggan. Kemudian mata merah iblisnya perlahan-lahan beralih pada Cang Ming.