Tiga Tahun (15)
Tiga Tahun (15)
Wajah Xiao Xun'er penuh rasa penasaran. Dia tak pernah mendengar kalimat ini sebelumnya.
Selain itu, ayah baptis adalah seorang pria dan ibu seorang wanita. Lalu mengapa mereka tinggal bersama selama bertahun-tahun?
"Xiao Xun'er, ingat bahwa kita harus selalu menghormati antara jenis kelamin pria dan wanita. Kamu tak boleh melakukan hal ini lagi nanti."
Gu Ruoyun berpura-pura memperlihatkan wajah tegas saat menegur.
"Baik ibu, Xun'er mengerti." Xiao Xun'er mengangguk patuh.
Dia sangat cerdas dan patuh tapi ada beberapa hal yang tidak bisa dia pahami kecuali seseorang memberitahukannya. Selama dia diberitahu, dia akan mengingatnya dalam hati sampai terkadang akan menjadi lelucon padanya di kemudian hari…"
"Ramuannya, ramuan ibuku!"
Si gadis kecil mengingat apa yang sedang dia lakukan dan melihat para pemuda itu akan pergi. Dia hampir menangis karena panik.
Akhirnya Gu Ruoyun melihat ramuan obat di tangan gerombolan pemuda itu. Lalu dia mengangkat kening dan melesat ke sosok-sosok yang akan pergi tersebut.
"Kalian boleh pergi setelah meletakkan ramuan obat itu!"
Ketika pemuda berjubah linen mendengarnya, dia langsung marah. Dia berhenti dan melotot kejam pada Gu Ruoyun sambil berkata, "Gadis sialan, urus saja urusanmu! Kalau tidak, kamu tak akan tahu bagaimana kamu mati!"
Hanya ada satu gadis kecil dan seorang anak kecil. Mereka ada banyak jadi mengapa mereka harus takut?
Sebelum Gu Ruoyun berbicara, Xiao Xun'er sangat marah. Dia berkacak pinggang dan melotot pada pemuda berjubah linen dengan matanya yang besar dan terang. "Siapa yang kamu maki? Siapa yang kamu maki barusan?"
"Hmm, aku membentak kalian berdua! Gadis sialan, bawa anakmu dan enyahlah! Kalau tidak, jangan salahkan kami karena memperkosamu sebelum membunuhmu."
Pemuda berjubah linen mencibir dingin saat memperingatkan dengan kejam.
Xiao Xun'er tak tahu apa artinya 'memperkosa sebelum membunuh' tapi dia mengerti kalau orang-orang itu sedang mempermalukan ibu.
Bagaimana bisa dia membiarkannya?
Xiao Xun'er, yang titik lemahnya telah disentuh, menjadi semakin marah. Lalu tubuh kecilnya melesat cepat ke arah pemuda berpakaian linen.
Pemuda berpakaian linen terkejut. Dia tak mengerti mengapa anak kecil ini bergerak dengan sangat cepat. Namun, dia segera tersadar dan mengejek.
"Anak kecil, kamu menyerahkan dirimu sendiri untuk mati. Kami akan memenuhi keinginanmu!"
Dia hanya anak berusia dua tahun. Mereka benar-benar tidak memperdulikan anak kecil diusia itu.
PLAK!
Tepat ketika pemuda berpakaian linen akan melawan si balita, sebuah tamparan keras mendarat di wajahnya.
Telapak tangan Xiao Xun'er sangat kecil tapi untuk beberapa alasan, pemuda berpakaian linen merasa giginya sakit ketika ditampar. Dia berteriak marah, "Anak sialan, kamu menggali kuburmu sendiri!"
PLAK!
Dia mendapat tamparan lagi.
Teman-teman si pemuda berpakaian linen yang ada di belakangnya tidak bisa bereaksi. Telapak tangan Xiao Xun'er bagaikan salju yang jatuh dengan cepat padanya.
"Siapa yang mengizinkanmu membentak ibuku? Siapapun yang membentak ibuku harus mati!"
PLAK, PLAK, PLAK!
Pergerakan Xiao Xun'er sangat cepat sampai yang bisa dilihat rombongan itu tampak buram. Ketika mereka sadar, mereka melihat wajah pemuda berpakaian linen itu sudah membengkak seperti kepala babi.
BAM!
Tangan kecil Xiao Xun'er mendarat di dada pemuda itu lagi dan si pemuda terhempas mendarat di pohon terdekat. Pemuda itu berteriak dan memuntahkan darah. Lalu menatap Xiao Xun'er dengan takut.
Pada saat ini, para pemuda pembuat onar menatap Xiao Xun'er dengan ketakutan seolah-olah dia bukanlah manusia melainkan monster yang mengerikan…