Tiga Tahun (16)
Tiga Tahun (16)
Meski suara Xiao Xun'er lembut, nada suaranya sangat tegas. Membuat rombongan pemuda itu sangat ketakutan sehingga mereka cepat-cepat membuang ramuan obat dan lari menuruni gunung, takut apabila mereka sedikit terlambat, mereka akan ditelan oleh monster itu!
Mereka tak pernah melihat anak berusia dua tahun memancarkan energi sekuat itu. Apa lagi dia kalau bukan monster?
Xiao Xun'er berjongkok dan mengambil baki obat. Baki obat itu lebih besar darinya tapi dia tidak merasakan beratnya. Lalu dia berjalan menuju Gu Ruoyun dengan ekspresi pengharapan.
"Ibu, Xun'er sudah mengusir orang-orang jahat itu."
Matanya menyala berseri-seri sambil menatap Gu Ruoyun tanpa berkedip.
Jika Xun'er punya ekor kecil, Gu Ruoyun bisa membayangkan anak itu mengibas-ngibaskan ekornya.
"Xun'er sangat pintar."
Gu Ruoyun membelai kepalanya dan tersenyum.
Xia Xun'er megerjapkan mata besarnya. "Ibu, apa aku mendapat hadiah?"
"Hadiah?"
Gu Ruoyun mengusap dagu. Tiba-tiba, dia teringat sesuatu dan menarik Mengmeng yang sedang tidur dari dalam Pagoda Ilahi Kuno dan melemparnya pada Xiao Xun'er yang penuh pengharapan.
"Akan ibu izinkan kamu bermain dengan makhluk ini."
Xiao Xun'er langsung tertarik dengan Mengmeng yang sangat manis. Tangan kecilnya membelai tubuh bulat makhluk tersebut saat matanya penuh kebahagiaan, "Terima kasih, ibu. Xun'er sangat menyukainya."
Sebelum Mengmeng bereaksi, dia sudah sepenuhnya diraba oleh tangan Xiao Xun'er. Tatapannya penuh kesedihan saat memandang Gu Ruoyun dengan menyedihkan dan mulutnya mencicit tanpa henti.
Huhu, huhu. Mengapa Suhu memberikanku pada bocah lemah ini?
Selain itu, ada begitu banyak hewan roh di dalam Pagoda Ilahi Kuno, mengapa harus aku?
"Sudah ku katakan pada ibumu untuk membawamu ke Kota Pertama. Mengapa kamu masih disini?"
Gu Ruoyun meletakkan baki obat di tangan si gadis kecil sebelum mengangkat sebelah alis dan bertanya, "Kamu sangat berbakat ketika berkaitan dengan pengobatan. Aku ingin tahu apakah kamu sudah membaca buku yang aku berikan padamu?"
Mata gadis kecil itu menyala. "Apa kamu nona baik yang memberikan buku pengobatan padaku tiga tahun yang lalu?"
Tiga tahun yang lalu, gadis kecil ini masih berusia tiga tahun. Ingatannya sedikit kabur jadi dia tidak mengingat Gu Ruoyun. Namun, ibunya terus menyebutkan kultivator yang memberikan buku pengobatan itu padanya jadi dia sangat penasaran tentang kultivator tersebut.
"Kakak, aku sudah membaca buku pengobatan yang kamu berikan padaku. Dan juga, aku mengikuti petunjuk dalam buku itu untuk penyembuhan ibuku. Sayangnya, kemampuan belajarku tidak cukup bagus dan aku tak bisa menyembuhkan ibu sepenuhnya."
Si gadis kecil merendahkan kelopak mata saat matanya penuh kekhawatiran.
"Mengapa kamu tidak datang ke Kota Pertama?"
Gu Ruoyun mengangkat sebelah alis.
Meskipun Gu Ruoyun tidak berada di Kota Pertama selama beberapa tahun terakhir, jika gadis kecil ini menyebutkan namanya di Wilayah Teratai Merah, ayahnya pasti akan menolong mereka! Mereka juga tak akan jatuh terlalu jauh.
Si gadis kecil menggigit bibir sambil menatap Gu Ruoyun dengan berlinang air mata. "Ibu juga memintaku mencari perlindungan darimu di Kota Pertama, kakak, tapi ibu sangat sakit. Aku tak ingin meninggalkannya sendiri. Aku memutuskan pergi ke Kota Pertama saat ibu sudah lebih baik."
Gu Ruoyun terdiam sejenak sebelum mengatakan, "Bawa aku pada ibumu."
"Baik."
Akhirnya si gadis kecil tersenyum.
Kakak ini sangat kuat. Dia pasti bisa mengobati penyakit ibu.
"Ibu," Xiao Xun'er cemberut, "Ayah angkat bilang Xun'er harus memanggil saudara-saudara ibu sebagai 'paman' dan 'bibi'. Dia hanya beberapa tahun lebih tua dari Xun'er tapi dia terus memanggil ibu dengan 'kakak'. Itu artinya dia satu generasi lebih tua daripada Xun'er. Xun'er tak mau memanggil dia 'bibi'."