Istri Liar Kaisar Jahat

Keluarga Lin, Balas Dendam (6)



Keluarga Lin, Balas Dendam (6)

3Raja Besar Hong Lian tertawa dingin sambil menatap menghina pada Lin Yun.     

"Bukankah kamu bilang ingin bertarung satu lawan satu denganku? Apa? Apa kamu akan menggunakan nama orang lain sebagai ancaman sekarang?"     

Ekspresi Lin Yun berubah beberapa kali. "Aku melakukan ini untuk kebaikanmu sendiri. Lagipula, aku sungguh mengagumi kemampuanmu jadi aku tak ingin kamu mati disini."     

"Hahaha!" Raja Besar Hong Lian tertawa terbahak-bahak. "Untuk kebaikanku sendiri? Siapa yang mengutus orang untuk membunuhku dan tidak ragu menangkap putriku dan menggunakannya untuk mengancamku? Siapa yang mengutus begitu banyak Martial Saint mengejarku demi memusnahkan diriku yang masih seorang Martial Supreme tingkat tinggi saat itu! Kini, kamu bilang kamu tak ingin aku mati disini jadi aku bisa melepaskan nyawamu?"     

Setiap kata yang Raja Besar Hong Lian ucapkan membuat ekspresi Lin Yun semakin menjadi suram. Lalu dia mengarahkan tatapan berbisanya pada pria berjubah merah saat aura membunuh dari tubuhnya menjadi semakin pekat.     

Seharusnya aku sudah tahu. Kala itu, seharusnya aku mengabaikan peraturan Kota Pertama dan mengutus kultivator paling kuat untuk membunuh pria ini.     

Akan tetapi, aku sangat takut. Meski ada yang mendukungku, aku tidak berani melampaui batas. Alhasil, dia bisa berkembang sampai ke tahap ini.     

Namun, tak peduli betapa besar Lin Yun menyesalinya, itu sudah terlambat!     

"Apa yang kamu inginkan?"     

Dia menggertakkan gigi dan berseru.     

"Aku tak meminta banyak," Raja Besar Hong Lian tertawa dingin sambil menjawab. "Aku hanya ingin kamu mati!"     

BAM!     

Raja Besar Hong Lian mengangkat pedang di tangannya. Seketika, kilatan sinar merah melesat ke langit menuju Lin Yun.     

Stab!     

Gelombang energi dari pedang itu menyambar dada Lin Yun. Tubuhnya langsung jatuh dari langit dan jatuh ke tanah. Kemudian darah segar tercurah dari mulutnya, merubah wajahnya menjadi seputih kertas tanpa jejak darah yang bisa terlihat.     

"Tuan!"     

Ekspresi anggota Keluarga Lin berubah drastis saat mereka bergegas mengelilingi Lin Yun. Namun, tak ada yang berani menarik senjata mereka dan bertarung.     

Kekuatan pria tersebut benar-benar sangat mengerikan. Pada saat ini, tak seorangpun dalam Keluarga Lin yang setara dengannya.     

"Yun'er, anggota Keluarga Lin pernah berusaha membunuhmu. Bagaimana kamu ingin mengurus mereka?" Mata Raja Besar Hong Lian menatap anggota Keluarga Lin yang ada di bawahnya. Lalu berkata, "Apa kamu berencana mengiris mereka menjadi daging cincang atau meninggalkan mereka tanpa jasad yang utuh?"     

Gu Ruoyun tidak menjawab saat perlahan berjalan menuju anggota Keluarga Lin. Sinar acuh tak acuh menyelimuti wajahnya ketika berjongkok dan menghadap si pria tua yang tergeletak di tanah.     

"Menurut pendapat Keluarga Lin, benar bahwa yang orang lemah dan rendah tidak berhak untuk hidup?"     

Meski telah terluka parah, wajah Lin Yun masih dipenuhi keangkuhan. Dia tertawa mengejek dan menjawab, "Benar. Jika Gu Tian tidak memiliki kekuatan sebesar ini, mungkin dia sudah lama di bunuh oleh Keluarga Lin. Hukum rimba selalu diterapkan. Mereka yang tidak memiliki kekuatan tidak berhak hidup di dunia ini."     

"Itu benar, hukum rimba selalu diterapkan. Jika kamu tidak cukup kuat, kamu akan dimakan oleh orang lain. Namun…"     

Dia berhenti dan sinar dingin di matanya menjadi semakin tampak.     

"Karena orang lain ingin memakanmu jadi kamu akan membalas! Itulah arti hukum rimba! Jika kamu dihadapkan dengan sekelompok orang yang bahkan tidak memiliki kekuatan untuk mengikatkan ayam, akankah Keluarga Lin juga membunuh mereka?"     

"Itu tergantung dengan apa yang telah dilakukan pihak lawan!" Lin Yun mengangkat kepala menghadap Gu Ruoyun, menggertakkan gigi dan mengatakan, "Siapapun yang berani melawan Keluarga Lin harus mati!"     

Gu Ruoyun tertawa tetapi senyumannya tidak mencapai mata.     

Mata gelapnya hanya membawa aura dingin dan niat membunuh yang tiada berakhir.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.