Istri Liar Kaisar Jahat

Saingan Cinta (1)



Saingan Cinta (1)

1Murong Qian sangat kesal tetapi tidak bisa mengatakan apapun terhadap hal itu. Dia menghentakkan kaki dengan marah dan berseru cemberut, "Baik, Tetua, ayo selesaikan ini dan bergegas kembali. Jika Qianbei Ye lolos, aku tak tahu kapan akan menemukannya lagi."     

"Jangan khawatir, kita akan menyelesaikan pertarungan dengan cepat dan membantumu menemukan Qianbei Ye."     

Tetua tersenyum tenang tetapi ekspresinya dipenuhi keputusasaan.     

Nona Sulung mungkin merupakan keturunan langsung dari Pelindung Besar, tetapi dia memilih untuk mengejar-ngejar seorang pria. Jika hal ini tersebar, nama seluruh Keluarga Murong akan dipermalukan. Selain itu, Qianbei Ye sendiri tak pernah menampakkan ketertarikan padanya.     

Akan tetapi, tetua juga memahami sifat Nona Sulung. Semakin sulit sesuatu itu didapatkan, semakin dia akan berusaha keras dan melakukan upaya yang melelahkan untuk mendapatkannya!     

"Ayo, mari kembali ke Kota Belantara!"     

Tetua menenangkan ekspresinya saat memerintahkan dengan suara dingin.     

...     

Di halaman kediaman Keluarga Lin, suara pertarungan telah sepenuhnya menutupi jeritan Lin Yun. Seluruh halaman kini dipenuhi asap dan debu.     

"Seranganmu sia-sia!"     

Wen Luo tertawa dan berseru dengan mengejek pada Raja Besar Hong Lian yang menyerangnya. Lalu dia menemui serangan Raja Besar.     

Tinju mereka bertabrakan di udara dengan suara keras. Sejumlah energi yang besar menyerbu, memutilasi para murid Keluarga Lin terdekat. Namun, Wen Luo, yang telah mendidik Gu Ruoyun dan yang lainnya dengan cara yang benar, tidak terlalu peduli dengan hal ini. Dia tidak memiliki belas kasihan atas korban di pihak Keluarga Lin.     

Raja Besar Hong Lian mundur beberapa langkah ke belakang. Jubah merahnya berkibar karena kekuatan tersebut, memperlihatkan fisiknya yang mengkilap dan sehat.     

Meskipun dia berpakaian lusuh saat itu, tetapi hal itu tidak bisa menyembunyikan perawakannya yang luar biasa.     

"Kakak Tian."     

Mata Dongfang Yu menyala saat berbalik ke arah Raja Besar Hong Lian. Lalu tatapan dinginnya beralih pada Wen Luo ketika aura dingin berputar dari dalam dirinya.     

"Wen Luo."     

Baru saja keadaan antara kedua belah pihak menjadi semakin serius, tiba-tiba terdengar suara acuh tak acuh dari langit. Lalu kerumunan menyaksikan sekelompok orang tua dan seorang wanita muda menembus melalui langit dan menuju ke arah ruang diatas rumah Keluarga Lin.     

"Itu kamu!"     

Murong Qian segera mengenali Dongfang Yu dan tertawa dingin. "Ini memang perselisihan antara fraksi yang berlawanan. Aku tak pernah menyangka sumber dari gangguan ini berasal dari kalian berdua!" Dia berseru dengan menghina.     

Dongfang Yu tak menduga Keluarga Murong juga akan datang kesini. Dia mengangkat alisnya yang berbentuk pohon wilow, tetapi aura dingin dalam dirinya tidak menghilang. Malahan, aura dingin dari tubuhnya langsung mengubah seluruh gedung semakin membeku sampai mereka semua merasa seperti tinggal dalam sebuah rumah yang terbuat dari es.     

"Kamu ada disini?" Wen Luo melirik Keluarga Murong dan wajahnya tak lagi menampakkan keangkuhan. "Karena kalian ada disini, mari menggabungkan kekuatan dan bunuh orang-orang ini!"     

Wen Luo melotot dengan menghina pada sepasang suami istri di hadapannya sambil berbicara. Di matanya, mereka tak lebih baik daripada daging mati. Bibirnya melengkung ke sudut yang kejam.     

"Apa? Pelindung Besar yang bermartabat akan menekan kami dengan jumlah mereka?" Dongfang Yu tersenyum dingin. Wajahnya diselimuti sinar dingin saat matanya menatap dingin pada rombongan yang baru saja tiba.     

"Hmm!"     

Seluruh wajah Murong Qian terlihat sangat sombong saat menjawab dengan kasar, manja, dan keras kepala, "Dasar pelacur. Awalnya, aku bermaksud melepaskan dirimu, namun aku tak menyangka kamu akan menyerahkan dirimu sendiri untuk kami bunuh! Pelindung Besar memiliki kekuatan dan pengaruh di bawah langit. Kamu tak hanya telah menyinggung Keluarga Murong tetapi kamu juga sudah memprovokasi Keluarga Wen. Apa kamu pikir kamu bisa keluar dari sini hidup-hidup?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.