Saingan Cinta (6)
Saingan Cinta (6)
Gu Ruoyun menatap pria didepannya saat matanya dipenuhi kegembiraan. "Kamu disini?"
Qianbei Ye tidak berbalik. Tatapan suramnya tetap tertuju pada orang-orang di hadapannya. Kemudian niat membunuh meledak dari dalam dirinya sebelum melangkah ke depan dan mendekat pada rombongan itu.
"Qianbei Ye!"
Murong Qian terkejut ketika melihat pria itu. Dia segera tersadar dan diselimuti perasaan terkejut yang kuat.
"Akhirnya kamu menampakkan diri. Tidakkah kamu tahu betapa sulitnya aku menemukanmu?"
Dia langsung mengubah sikap angkuhnya dan bertindak centil terhadap Qianbei Ye.
Kakeknya memberi saran apabila dia ingin memiliki hati seorang pria, memakai kekuatan tidak akan berhasil. Dia harus memakai tipu muslihat yang lembut dan feminin untuk menghangatkan hati si pria.
"Karena kamu sudah ada disini sekarang, ikutlah denganku, aku tak peduli dengan hal lain. Selama aku memiliki dirimu, itu sudah cukup." Murong Qian tersenyum centil sambil melangkah ke depan dan meraih lengan baju Qianbei Ye. Akan tetapi, sebelum jari-jari Murong Qian menyentuhnya, dia ketakutan…
Selain dari tatapan suram dan dingin pria itu, sebagian besar ekspresinya dipenuhi niat membunuh yang haus akan darah. Mata merahnya tidak menampakan tanda-tanda emosi dan terlihat seperti bisa mencekiknya kapan saja.
Murong Qian terkejut dan tidak berani melakukan pergerakan lagi. Kemudian matanya dipenuhi kesedihan seolah-olah sedang mengadukan kekejaman pria itu.
"Tanganmu ini, apa kamu tak menginginkannya lagi?"
Qianbei Ye merendahkan kepala dan menatap tangan yang terulur sebelum berjalan dua langkah ke arah Murong Qian. Suasana suram terpancar di sekeliling mereka dan suaranya sama sekali tanpa kehangatan.
"Jika kamu tak menginginkannya lagi, aku tak keberatan untuk melenyapkan tangan ini!"
Murong Qian menggigil kemudian menggigit bibir dan membentak marah, "Qianbei Ye, jangan begitu tak tahu malu! Jika kamu tak membunuh tunanganku, aku tak akan menginginkan kamu untuk menikahiku! Bahkan tanpa dirimu, ada begitu banyak orang yang berjejeran untuk menjadi suamiku. Akan tetapi, kamu tak tahu menghargai apa yang baik untukmu. Tetua, bawa dia. Semakin dia menolak, semakin aku ingin memaksanya ke tempat tidurku!"
"Nona Besar!"
Ekspresi tetua berubah drastis dan menatap Qianbei Ye, terkejut.
Berapa lama waktu telah berlalu sejak terakhir kali mereka bertemu dengannya?
Kekuatan pria ini telah meningkat besar dari sebelumnya. Kini, mengatasinya akan menjadi semakin sulit.
"Tetua, untuk apa kamu berdiri disana? Bawa bajingan sial itu!" Perintah Murong Qian sambil mengatupkan gigi penuh benci.
Mengapa Qianbei Ye tak bisa jatuh cinta pada gadis baik seperti diriku?
Namun, ketika dia menyukai sesuatu atau seseorang, dia tak akan melihat alasan apapun untuk menyerah!
"Nona Besar, jangan membuatnya marah!"
Tetua itu cepat-cepat menarik Murong Qian kesamping ketika merasakan niat membunuh Qianbei Ye yang menembus udara dan menatap penuh ketakutan pada pria yang mengerikan itu. Dia menggertakkan gigi, menyisipkan token kayu bundar di tangan Murong Qian dan berkata, "Ini token teleportasi, tinggalkan tempat ini, cepat!"
"Aku tak akan pergi kemanapun!"
Murong Qian berkacak pinggang dan dengan keras berseru, "Sekalipun aku pergi, aku akan membawa pria ini denganku!"
Bukanlah tugas yang mudah baginya untuk menemukan Qianbei Ye, jadi bagaimana mungkin dia meninggalkan tempat ini dengan tangan kosong?
"Xiao Ye, kamu sungguh suka menciptakan masalah kemanapun kamu pergi."
Gu Ruoyun menghela nafas putus asa sebelum tersenyum tenang.
Dia mempercayai Qianbei Ye tetapi bukan berarti wanita lain boleh mendambakan kekasihnya!
"Kamu panggil dia dengan apa?"
Murong Qian sangat marah.
Murong Qian tak akan pernah membiarkan orang lain mendambakan apa yang dia inginkan!
Dia melotot kejam pada Gu Ruoyun, "Kamu berani memanggilnya Xiao Ye! Tidakkah kamu tahu bahwa dia adalah milikku? Tak ada yang diizinkan memanggilnya dengan cara yang akrab selain diriku. Jika kamu berani memanggilnya seperti itu lagi, aku akan membuat tubuhmu dikoyak oleh lima kuda!"