Jenjang Istimewa Tahap Awal (3)
Jenjang Istimewa Tahap Awal (3)
Gu Ruoyun baru saja melangkah keluar dari kamar penginapan di Kota Belantara ketika berhadapan dengan Raja Besar Hong Lian dan Dongfang Yu yang juga baru muncul muncul dari kamar mereka.
"Ayah, ibu, apa tindakan selanjutnya?"
Dia berhenti untuk berpikir sejenak sebelum bertanya.
Raja Besar Hong Lian dan Dongfang Yu saling memandang sebelum mengalihkan perhatian pada Gu Ruoyun.
"Yun'er, aku harus kembali ke Wilayah Teratai Merah dan membawa pasukan dari Wilayah Teratai Merah ke Kota Pertama. Akankah kamu pulang bersama kami atau…"
"Tidak."
Gu Ruoyun menggelengkan kepala. "Aku masih punya beberapa urusan untuk diselesaikan. Kalian pulanglah lebih dulu, aku akan menunggu di Kota Pertama."
"Baiklah." Raja Besar Hong Lian mengangguk. "Jaga dirimu dengan baik."
Dengan adanya Qianbei Ye disampingnya, gadis kecil jauh lebih terlindungi daripada orang lain.
Jika bukan seperti itu kejadiannya, dia tak akan pernah bisa pergi dengan Dongfang Yu tanpa mengkhawatirkan keselamatan Gu Ruoyun…
Setelah mengucapkan selamat tinggal, kedua rombongan berpisah.
Gu Ruoyun memandang Raja Besar Hong Lian dan Dongfang Yu saat mereka pergi. Lalu dia berbalik dan berkata, "Xiao Ye, ayo."
"Yun'er." Qianbei Ye mengangkat tangan dan menarik Gu Ruoyun kedalam pelukan. Bibirnya melengkung menjadi senyuman nakal. "Ikutlah denganku, aku akan membawamu ke suatu tempat!"
"Apa?"
Gu Ruoyun kebingungan. Sebelum dia tersadar, tubuhnya sudah terangkat ke langit dan masuk ke dalam udara.
Tangan pria itu memegang tubuhnya dengan erat dan perasaan meyakinkan itu membuat seluruh tubuhnya nyaman. Wajahnya yang cantik diselimuti cahaya lembut saat memandang wajah indah pria itu tanpa berkedip,
"Xiao Ye, kamu mau membawaku kemana?"
Hatinya dipenuhi rasa penasaran dan tak bisa menahan diri untuk bertanya.
"Kamu akan segera mengetahuinya."
Qianbei Ye tersenyum diam-diam dan tidak memberikan informasi lebih lanjut pada Gu Ruoyun. Sebaliknya, dia buru-buru berjalan ke depan sebelum berubah menjadi sinar merah tua dan menghilang dalam kehampaan.
Gu Ruoyun merasakan kilatan di hadapannya sebelum mereka muncul kembali di depan sebuah gua gunung. Ketika dia merasakan energi kuat yang terpancar dari gua tersebut, dia menatap Qianbei Ye dengan takjub. "Xiao Ye, ini ..."
"Aku bersembunyi di gua ini ketika terluka dan juga melihat keanehan dalam gua ini. Ayo, masuk kedalam."
Qianbei Ye menggenggam tangan Gu Ruoyun sambil berjalan ke dalam gua.
Suasana aneh dan jahat memenuhi gua itu. Begitu mereka melangkahkan kaki di dalam gua, Gu Ruoyun dapat merasakan bahwa ada hal yang tidak beres. Untungnya dia memiliki Pagoda Ilahi Kuno, dengan tambahan Qianbei Ye, itu sangat bisa ditahan.
"Xiao Ye, mengapa kamu membawaku kemari?"
Gu Ruoyun menaikkan bibir sambil berbalik pada pria rupawan di sebelahnya dan bertanya lembut.
"Lihat…"
Qianbei Ye berhenti dan menunjuk hadapannya. Ketika Gu Ruoyun berbalik, dia merasakan aura jahat berputar ke arahnya.
Api berwarna hitam yang tak terhingga melayang-layang tidak terlalu jauh dari sana, melepaskan cahaya aneh. Api itu beresonansi dengan dinginnya yang sangat tak tertahankan. Kobaran api memelototi kedua pengganggu itu bagaikan seekor harimau yang mengawasi mangsanya. Tampak seolah-olah membuka mulutnya yang besar, siap melahap mereka hidup-hidup.
"Ini adalah…"
Gu Ruoyun terkejut. Dia tak tahu mengapa tetapi dia bisa merasakan energi yang sangat gagah dari dalam kobaran api tersebut.
"Ini adalah Sembilan Api Neraka." Qianbei Ye tersenyum. "Sembilan Api Neraka adalah khazana yang langka di dunia ini. Saat seorang kultivator mengkonsumsi Sembilan Api Neraka, mereka tak hanya akan dapat mengendalikan Sembilan Api Neraka, Sembilan Api Neraka juga akan meningkatkan kekuatan seorang kultivator."