Jenjang Istimewa Tahap Akhir (3)
Jenjang Istimewa Tahap Akhir (3)
Sekarang, dia meningkat sekali lagi dan telah mencapai tahap akhir di jenjang istimewa. Akan tetapi, jika dia ingin melanjutkan menerobos ke jenjang murni, itu tak akan begitu mudah…
Chu Luo terlihat agak iri saat menyaksikan cara Gu Ruoyun menerobos dengan mudah. Bagaimanapun, dulu sewaktu dia berusaha menerobos dari tahap awal ke tahap akhir pada jenjang istimewa, dia tak hanya menghabiskan banyak waktu dan pengalaman, dia juga harus melalui bahaya.
Gu Ruoyun pastinya sangat beruntung sehingga menerobos dengan begitu mudah.
Sungguh sangat membuat frustasi!
"Kita hanya perlu membunuh sejumlah hewan roh. Sudah hampir saatnya kita pergi sekarang."
Gu Ruoyun memandang rombongan saat berbicara.
"Ada yang tidak beres." Chu Luo mengerutkan kening. "Raja Utusan Kiri menyebutkan bahwa selama kita membunuh seratus hewan roh, kita bisa meninggalkan tempat ini. Bagaimana kita akan keluar sekarang? Aku sudah menghitung bahwa kita telah membunuh lebih dari seratus hewan roh!"
Gu Ruoyun terdiam. Tepat ketika dia akan berbicara, terdengar raungan keras dari depan. Raungan tersebut mengguncang langit dan bumi dan jantung semua orang bergetar…
"Itu…"
Tatapan Chu Luo berubah dari linglung menjadi terkejut. Matanya melebar saat ekspresinya dipenuhi ketakutan. Seluruh tubuhnya gemetar.
Seekor naga batu kirmizi muncul di depan mata mereka. Ada rantai yang melingkari tubuhnya yang bergetar saat dia bergerak. Seluruh tubuhnya juga ditutupi dengan sisik berbatu dan tampak keras dan kuat.
"Suhu, hewan roh ini berada diatas jajaran pada jenjang murni!"
Wush!
Wajah Chu Luo memucat saat mundur dengan ketakutan, "Tempat pasti lantai kelima! Ketika aku melihat kawanan hewan roh yang datang sebelumnya, aku pikir kita hanya dikirim ke lantai keempat. Aku tak menyangka dia benar-benar mengirim kita ke lantai kelima!"
Hanya lantai kelima yang berisi hewan roh pada jenjang transformasi kesembilan!
Gu Ruoyun menyipitkan mata ketika melihat rantai di tubuh naga batu tersebut. Secercah cahaya menyala di matanya tetapi dia tidak mengatakan apapun.
Ekspresinya juga dipenuhi ketakutan yang mendalam…
...
Di Puncak Gunung Surgawi.
Kelompok-kelompok yang telah selesai membantai hewan roh dengan jumlah yang diperlukan perlahan-lahan melangkah keluar. Gunung Surgawi yang hening dan sepi kini menjadi berisik dan ramai. Semua orang bertukar pengalaman dalam pertarungan tetapi tak seorangpun yang melihat jejak dari Utusan Kiri…
Sementara itu, di sebuah penginapan, Utusan Kiri sedang memegang token di tangannya. Suara marah orang tua dapat didengar saat berteriak dari token tersebut.
"Mu Chu, jelaskan padaku. Apa yang terjadi sehingga kamu membiarkan seseorang memasuki lantai kelima dalam pagoda pelatihan!"
Suara itu dipenuhi kemarahan. "Bukankah sudah kukatakan padamu? Kamu boleh menggunakan pagoda pelatihan sebagai penilaian, tetapi tak ada yang diizinkan memasuki lantai kelima! Tidakkah kamu tahu tempat macam apa lantai kelima itu? Tempat itu hanya digunakan untuk menghukum para pengkhianat Orde Rahasia! Hanya lantai keempat kebawah yang dianggap sebagai tempat pelatihan!"
Utusan Kiri merendahkan kepala dan perasaan bersalah melintas di matanya bersamaan dengan perasaan sakit yang tak berakhir.
"Tetua, ini memang kesalahanku. Aku telah tanpa sengaja menyebabkan hal ini. Aku tak pernah bermaksud agar dia memasuki lantai kelima, namun ternyata aku lupa mengunci lantai kelima!" Suara Utusan Kiri sedikit serak saat melanjutkan, "Saat aku kembali ke klan, aku akan menerima hukumanku."
"Hmm!"
Tetua mendengus dingin. "Apa kamu tahu betapa marahnya Ketua Klan? Tak ada yang bisa membantumu kali ini. Kamu akan menerima hukuman sebegitu kamu kembali! Berapa kali aku mengatakan bahwa lantai kelima tidak pernah boleh dibuka, namun kamu menolak untuk mendengar! Lupakan, kita tak punya pilihan selain menyerahkan kelompok di lantai kelima pada nasib mereka sendiri!"