Istri Liar Kaisar Jahat

Jenjang Istimewa Tahap Awal (20)



Jenjang Istimewa Tahap Awal (20)

3Seorang wanita berjubah hitam duduk di meja dalam ruang tamu yang sederhana dan tanpa hiasan. Matanya terus melihat ke pintu dan ada perasaan pengharapan di wajahnya. Namun, perasaan kekecewaan yang jelas melintas di matanya ketika melihat Gu Ruoyun berjalan masuk kedalam ruangan.     

Itu bukan Qianbei Ye!     

Akan tetapi, semakin orang itu menolak bertemu denganku, semakin aku penasaran tentang identitasnya!     

"Chu Luo dari Orde Hantu?"     

Gu Ruoyun memasuki ruangan perlahan saat tatapan jernih dan dinginnya beralih pada wanita berjubah hitam itu. Lalu dia melengkungkan bibir dengan lembut. "Aku ingin tahu ada urusan apa kamu dengan Sekte Iblis?"     

Kini ada ekspresi buruk di wajah Chu Luo. "Aku kesini untuk bertemu Tuanmu, bukan dirimu. Aku adalah Suhu dari Orde Hantu. Aku sejajar dengan Tuanmu, namun mereka mengirim seorang pelayan untuk menyambutku."     

Dikatakan bahwa Tuan dari tempat ini tidak memiliki seorang istri. Karena itu, wanita di hadapannya pasti adalah pelayan.     

Hal yang paling dia benci adalah, tak masalah apabila orang itu menolak bertemu dengannya, namun dia benar-benar mengutus seorang pelayan. Ini sungguh penghinaan!     

"Maaf tapi…" Gu Ruoyun menyeringai. "Akulah Tuan dari tempat ini."     

BAM!     

Jari-jari Chu Luo menegang dan dia menghancurkan cangkir teh di tangannya. Matanya yang indah melebar dengan terkejut saat menatap Gu Ruoyun tak percaya.     

"Apa katamu? Kamu adalah Tuan dari tempat ini? Itu mustahil, aku dengar Tuan dari tempat ini adalah pria berambut perak yang memakai jubah merah yang sangat kuat. Kamu hanya berada pada tahap awal jenjang istimewa."     

Gu Ruoyun melihat cangkir teh yang dihancurkan Chu Luo dan menjawab tenang, "Cangkir teh di istanaku sangatlah mahal. Kamu sudah merusaknya jadi kamu harus mengganti rugi dengan sepuluh ribu keping emas."     

"Apa?"     

Chu Luo hampir melompat. Malu karena marah, dia berteriak, "Apa kamu mencoba merampokku?"     

Sepuluh ribu keping emas.     

Wanita ini sungguh bisa memikirkan hal semacam itu.     

Dia memiliki cangkir teh yang seharga sepuluh ribu keping emas!     

"Karena kamu tak ingin mengganti rugi dengan uang, Zi Yun, bawa tamu kita keluar!"     

"Tunggu." Chu Luo kini merasa cemas. Dia belum memahami situasi jadi bagaimana dia bisa pergi dengan cepat?     

Dia menggertakkan gigi saat memikirkannya dan mengatakan, "Hanya sepuluh ribu keping emas, benarkan? Aku akan memberinya padamu. Namun, saat ini aku tak membawa banyak uang. Aku akan mengutus seseorang untuk menyerahkan uang itu padamu nanti."     

"Tak punya kepingan emas? Tak masalah. Kamu bisa menggunakan barang dengan harga yang sama untuk ditukar." Gu Ruoyun menyapukan pandangan pada Chu Luo dan berkata dengan senyum mantap. "Bagaimana kalau kamu memberiku Teratai Darah milikmu, itu tidak lebih berharga dari sepuluh ribu keping emas."     

Chu Luo hampir memuntahkan seteguk darah.     

Di mata wanita ini, apakah Teratai Darah hanya seharga kurang dari sepuluh ribu keping emas?     

Seseorang harus tahu bahwa Chu Luo menghabiskan satu juta keping emas untuk membelinya dari penjaja!     

Dan sekarang wanita ini ingin menukarnya dengan cangkir teh yang hancur?     

"Nona, ini adalah perampokan di siang bolong!" Chu Luo menggertakkan gigi penuh benci. "Tak peduli seberapa mahal cangkir teh milikmu, itu tidak sepadan dengan Teratai Darah milikku! Aku bisa memberimu sepuluh ribu keping emas tetapi lupakan saja tentang Teratai Darah ini."     

"Benarkah?" Gu Ruoyun mengangkat sebelah kening. "Zi Yun, bawa tamu kita keluar. Mulai sekarang, anggota Orde Hantu tidak diterima disini!"     

"Kamu…" Chu Luo bergetar karena marah.     

Akan tetapi, dia tak bisa menahan rasa penasarannya dan mengeluarkan Teratai Darah dari jiwanya sebelum melemparkan Teratai Darah itu pada Gu Ruoyun.     

"Aku akan memberinya padamu! Itu hanya benda yang seharga satu juta keping emas! Orde Hantu mempunyai banyak uang dan aku bisa membelinya lagi lain kali! Namun, aku harap kamu tidak dicekik sampai mati oleh Teratai Darah ini! Mengambil barang milik orang lain bukanlah hal yang baik!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.