Istri Liar Kaisar Jahat

Menerobos, Martial Supreme Tingkat Menengah (6)



Menerobos, Martial Supreme Tingkat Menengah (6)

1Desa Angin Musim Gugur, yang dulu adalah tempat damai dan tentram, sekarang berlumuran dengan darah. Bau kematian yang pekat berbau keseluruh desa.     

Inilah apa yang Gu Ruoyun lihat tepat pada saat dia memasuki Desa Angin Musim Gugur…     

Mayat penduduk desa yang sangat banyak tergeletak di tanah yang berlumpur. Bumi di bawah mereka terendam dalam darah dan bau logam yang pekat memenuhi udara. Penduduk ini telah menghiburnya dengan penuh semangat dan antusias belum lama ini.     

Akan tetapi, dia tak lagi melihat senyuman sederhana dan jujur mereka. Yang tertinggal di tempat ini adalah warna abu mati yang pudar.     

"Aku hanya pergi selama beberapa hari. Apa yang telah terjadi disini? Siapa yang membunuh mereka?"     

Gu Ruoyun terhuyung dan suaranya bergetar saat bertanya.     

Lalu dia melihat wajah kecil, berbintik-bintik, dan putih pucat dalam genangan darah. Akan tetapi, wajah kecil itu tidak lagi menampakkan senyum polos dan bersemangat. Yang tertinggal hanyalah sepasang mata yang terbuka lebar dan pudar seolah-olah dia mati dengan keluhan yang belum terselesaikan.     

Gu Ruoyun mengulurkan tangan dan dengan lembut meletakkannya di kelopak mata gadis kecil itu, menutupnya.     

...     

"Nian Ye, apa kamu tahu impianku adalah menjadi dokter yang hebat? Aku ingin menyembuhkan orang sakit dan terluka! Aku bahkan ingin bisa merampas kehidupan orang sekarat dari cengkraman Raja Neraka!"     

"Nian Ye, akankah kamu kembali?"     

"Benarkah? Kalau begitu ayo janji jari kelingking. Kamu tidak diizinkan berbohong padaku."     

...     

Gu Ruoyun perlahan menutup mata. Setelah jeda yang panjang, dia membuka mata lagi dan berbalik pada gadis kecil kecil dalam genangan darah itu. Dia bergumam, "Xiao Yu, aku kembali. Sayangnya, aku terlambat tapi kamu jangan khawatir, aku tidak akan membiarkan pelaku yang telah membantai desa lepas dari ini tak peduli siapapun mereka!"     

"Nian Ye..."     

Tepat ketika Gu Ruoyun berdiri, suara lemah memanggil dari belakangnya, membuat tubuhnya menegang. Dia cepat-cepat berusaha menemukan sumber suara di antara mayat.     

"Nian Ye..."     

Suara lemah itu memanggil lagi. Akhirnya Gu Ruoyun berhasil menemukan orang yang memanggilnya.     

"Bibi Hua."     

Gu Ruoyun bergegas ke samping Bibi Hua dan membantu mengangkatnya. "Kamu masih hidup?" Tanya Gu Ruoyun, "Aku punya obat. Cepat makan ini."     

"Tidak." Bibi Hua menggelengkan kepala. Seluruh tubuhnya berlumuran darah dan suaranya sangat lemah saat meneruskan, "Tubuhku… aku mengenal diriku. Tak ada gunanya… hanya…hanya, aku tak menyangka aku sanggup bertahan sampai kamu kembali."     

"Bibi Hua…" Jantung Gu Ruoyun berguncang keras. Dia berusaha berbicara tapi Bibi Hua memotong pembicaraannya.     

"Nian Ye, orang-orang itu… orang-orang itu datang kemari untuk menemukanmu. Kupikir aku mendengar sesuatu tentang… tentang Keluarga Lin."     

Bibi Hua terengah-engah dalam setiap kata yang dia ucapkan namun dia bersikeras. Dia bertekad untuk menyelesaikan apa yang perlu dia katakan.     

Keluarga Lin!     

BUM!     

Kemarahan yang berapi-api langsung menyala dalam hati Gu Ruoyun itu adalah nyala api yang dapat menghancurkan langit dan bumi.     

Dia tak pernah menyangka Keluarga Lin adalah orang yang bertanggung jawab karena menghancurkan Desa Angin Musim Gugur!     

"Nian Ye…" Bibi Hua melihat luapan amarah di wajah Gu Ruoyun bersamaan dengan rasa bersalah dan penyesalan ketika berbicara lemah, "Kamu adalah orang yang baik. Kami tidak menyalahkanmu. Aku… kami hanya menyalahkan orang-orang kejam itu. Sebelumnya, jika bukan karena dirimu… mungkin, mungkin, kamu tidak akan bisa menghancurkan para bandit dan tidak akan menikmati beberapa hari yang damai ini… jadi, kami tidak menyalahkan dirimu."     

"Bibi Hua! Makanlah pil ini, mungkin kamu akan tetap hidup, aku…"     

"Sebenarnya… itu sebenarnya tidak perlu." Bibi Hua menggelengkan kepala ketika suaranya menjadi semakin lemah dan lemah seolah-olah akan menghilang kapan saja. "Keluarga, teman… dan penduduk semuanya telah tiada. Sekalipun aku bisa selamat, aku tidak ingin diselamatkan. Nian Ye, kamu adalah anak baik dan ramah. Kami, orang-orang Desa Angin Musim gugur… tidak menyalahkanmu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.