Perasaan Yang Mendalam (1)
Perasaan Yang Mendalam (1)
Ketika Bai Yin menatap dengan putus asa, pria berpakaian merah menaikkan gelombang api besar dari dalam tubuhnya. Kobaran api itu langsung menelan Bai Yin, menyebabkan dia berteriak memilukan.
"Ah!"
"Aaahhhhh!"
Tenggorokan Bai Yin menjadi serak dan teriakan seraknya membuat jantung semua orang berguncang.
Anggota Keluarga Lan juga tak bisa melakukan apa-apa selain menggigil. Ketika mereka menatap mata Raja Besar Hong Lian yang dingin dan kejam, mereka merasakan perasaan yang sangat menakutkan yang keluar dari hati mereka, membuat mereka gemetar tanpa henti.
Pria ini dingin dan tak punya hati sama seperti yang rumor katakan.
Dia bahkan membakar wanita, orang yang telah mengikutinya selama bertahun-tahun, dengan begitu kejam saat dia masih hidup. Apalagi orang lain?
Hati anggota Keluarga Lan dipenuhi penyesalan saat memikirkan ini. Jika mereka diberi kesempatan untuk melakukannya dari awal, mereka tak akan pernah jatuh ke dalam mantra Bai Yin!
"Raja Besar, aku mohon padamu, aku mohon padamu berikan aku kematian yang damai!"
Suara gemetar Bai Yin perlahan menggema melalui halaman yang sepi.
Wajahnya dipenuhi kesedihan dalam kobaran api. Pada saat ini, bagi Bai Yin, kematian adalah pembebasan!
"Akhir hidupmu adalah tetap berada dalam kobaran api dan menunggu kehancuran jiwamu yang sepenuhnya!" Suara pria itu sedingin biasanya tetapi dengan keras melenyapkan harapan terakhir Bai Yin.
Ekspresinya berubah dari ketakutan menjadi berwarna abu-abu ketika menatap dengan putus asa pada wajah tampan di depannya. Dia mencintai pria ini dan pria ini menyebabkannya berada dalam kesedihan selama bertahun-tahun.
Kini, berbeda dengan rasa sakit yang membara di tubuhnya, sikap kejam dan dingin pria ini membuat kesedihannya menjadi semakin besar.
Jika dia tak bisa lepas dari penderitaan ini, kematian lebih baik dari pada kehidupan!
"Hehe."
Tiba-tiba, dia tertawa dan senyumnya sangat menyedihkan. Tawanya berlangsung sampai akhir, menjadi semakin kuat dan kuat. Juga mulai menjadi semakin sedih seperti ratapan hatu. Membuat bulu kuduk seseorang berdiri.
"Raja Besar, jika aku terlahir kembali, aku harap tak akan pernah bertemu denganmu lagi!"
Jika dia tidak bertemu pria ini, dia tak akan menyia-nyiakan hidupnya dan tak akan pernah mengalami akhir yang tragis seperti ini!
Sampai sekarang, Bai Yin masih tak percaya bahwa dia telah melakukan kesalahan. Dia yakin satu-satunya kesalahan yang paling besar yang dia lakukan adalah jatuh cinta pada pria yang seharusnya tidak dia cintai! Demi pria ini, dia akan bersedia mengorbankan nyawanya!
Namun, dia hanya memegang keberadaan yang dangkal dalam hati pria yang kejam ini!
Bagaimana mungkin dia tak merasa sedih?
"Bahkan sekarang, kamu masih tidak tahu dosa apa yang sudah kamu lakukan?" Tanya Raja Besar Hong Lian sambil menatap wanita berpakaian putih yang terbakar dalam kobaran api. Dia menatap dengan berkuasa dan meneruskan, "Kamu pencemburu dan memiliki hati yang jahat! Berkali-kali kamu menyerang putriku yang berharga! Dalam hatiku, kamu tak akan bisa dibandingkan dengan putri dan istriku sekalipun ada ratusan orang seperti dirimu! Jangan berpikir untuk melampaui mereka!"
Kata-kata pria itu bagaikan sepuluh ribu panah yang menembus hatinya, menyebabkan Bai Yin menutup matanya dengan kesakitan. Setelah jeda yang panjang, dia membuka mata lagi dan memandang Raja Besar Hong Lian dengan menyedihkan. "Raja Besar, jika Nyonya Besar tidak pernah ada di dunia ini dan jika aku bertemu denganmu lebih dulu, apakah kamu akan jatuh cinta padaku?" Tanya Bai Yin.
Pada saat itu, bukan karena ketulusan yang dicurahkan Raja Besar terhadap gambar Nyonya Besar yang telah menggerakkan hatinya dan membuatnya menyia-nyiakan hidupnya? Oleh sebab itu, berkali-kali, Bai Yin sangat mempertimbangkan pertanyaan ini. Jika dia adalah orang yang pertama kali bertemu dengan Raja Besar, apakah pria ini akan setia padanya?