Perasaan Yang Mendalam (2)
Perasaan Yang Mendalam (2)
Raja Besar memang diketahui sebagai orang yang dingin dan tak berperasaan di mata dunia. Namun, itu hanya karena dia telah memberikan semua kelembutan dan perasaan pada satu wanita. Karenanya, orang lain ditinggalkan dengan hatinya yang dingin dan kejam.
"Baik, untuk membuatmu mengerti keadaan kematianmu, aku akan menjawab pertanyaanmu!" Sinar kejam melintas di mata Raja Besar Hong Lian saat menjawab tanpa perasaan, "Dalam hidup ini, hanya Yu'er yang akan memiliki hatiku. Demi dirinya, aku bahkan akan bergegas melewati surga dan neraka! Jika dia benar-benar menghilang untuk selamanya, dan tidak pernah kembali, aku akan tetap menjadi duda selama sisa hidupku!"
Kobaran api di tubuh Bai Yin kini membara semakin besar. Dia sangat kesakitan sehingga tak bisa lagi berbicara tetapi rasa sedih dan putus asa di matanya jelas terlihat semua orang.
"Dalam hal cinta, bukanlah tentang siapa yang datang duluan itulah yang dilayani! Jika kamu jatuh cinta, maka kamu jatuh cinta. Sekalipun aku bertemu dengan wanita lain lebih dulu, satu-satunya wanita yang aku cintai adalah Dongfang Yu! Orang lain boleh memanggilku Dewa Kematian atau pria gila tetapi jika aku bisa melindungi keluargaku dengan kekuatanku agar tak ada yang bisa menyakiti mereka atau menghina mereka, aku tak melihat ada yang salah dengan dicap sebagai pria gila! Siapapun yang berani menyentuh keluargaku akan dibuat merasakan bagaimana kekuatan dari pria gila."
Bai Yin merendahkan kelopak matanya dan senyum kecut tersungging di sudut bibirnya.
Dia benar-benar iri pada wanita yang ada dalam hati Raja Besar! Memiliki pria yang setia dan luar biasa, itu sudah lebih dari cukup! Sayangnya, wanita itu bukanlah dirinya…
"Bai Yin, kamu telah berada di sisiku selama bertahun-tahun sehingga seharusnya kamu sangat tahu apa yang tabu mengenai diriku!" Mata Raja Besar Hong Lian dipenuhi niat membunuh, aura tajam itu berputar keluar dari dalam dirinya. "Jika kamu melukai anggota keluargaku, kematian akan selamanya menjadi harapan yang luar biasa bagimu!"
Karena tangisan Bai Yin yang terlalu sedih, tenggorokannya menjadi serak. Rasa sakit yang membakar membuatnya ingin menangis lagi, tetapi pada akhirnya, tenggorokannya hanya bisa mengeluarkan suara mendesis.
Benar, Raja Besar Hong Lian tak pernah menjadi orang yang berhati baik. Siapapun yang menyakiti orang-orang yang ada disisinya harus menatap kematian sebagai bentuk harapan yang luar biasa.
Keluarga Lan cepat-cepat merendahkan kepala, berusaha menurunkan keberadaan. Kemudian, mereka merasakan tatapan cepat dan sangat dingin tertuju pada mereka.
"Keluarga Lan?"
Raja Besar Hong Lian dengan lembut melengkungkan sudut bibirnya. Lalu senyuman terbentuk di wajah kejamnya tetapi senyum itu dipenuhi niat membunuh.
"Kalian harus bahagia atas kenyataan putriku masih hidup. Jika tidak, Daerah Blok Utara tidak perlu ada lagi."
Dia berhenti kemudian meneruskan saat kerumunan menatap dengan cemas, "Akan tetapi, meski aku bisa melepaskan Daerah Blok Utara, Keluarga Lan… harus membayar harga atas kebodohan kalian!"
Jika Gu Ruoyun benar-benar jatuh dalam bahaya di Daerah Blok Utara, Raja Besar Hong Lian akan melepaskan kemarahannya ke seluruh Daerah. Jika hal itu terjadi, sungai-sungai di Daerah Blok Utara akan mengalir dengan darah dan mayat akan menutupi seluruh tanah! Untungnya Gu Ruoyun selamat. Oleh sebab itu, Raja Besar Hong Lian telah menyelamatkan kesedihannya dari orang-orang di Daerah saat ini.
Meskipun demikian, bagi Keluarga Lan yang menggabungkan kekuatan dengan Bai Yin untuk menyakiti Gu Ruoyun, tidak perlu ada belas kasih.
BUG!
Tetua Agung sangat ketakutan sehingga dia berlutut di tanah dan gemetar. Lalu dia memelototi Lan Shao dan berteriak dengan kemarahan yang meluas ke langit, "Lan Shao, ini semua salahmu! Jika kamu tak mempercayai kata-kata Bai Yin dengan mudah, Keluarga Lan tidak akan pernah jatuh ke dalam keadaan menyedihkan seperti ini! Dan lagi, kamulah yang memberitahu kami tentang dendam antara Raja Besar Hong Lian dan Gu Ruoyun! Oleh sebab itu, dasar bajingan, kamulah yang bertanggung jawab karena telah mendorong Keluarga Lan ke dalam kesengsaraan ini. Bagaimana kamu akan menghadapi leluhur Keluarga Lan nanti?"