Para Utusan Dari Kota Pertama (2)
Para Utusan Dari Kota Pertama (2)
Terdengar cekikikan pelan ketika si Utusan berbicara. Suara kekanak-kanakkan Burung Vermilion langsung menimpali, "Surga? Bukankah surga adalah tempat yang dituju oleh orang ketika mereka sudah mati? Mungkinkah seseorang hanya bisa pergi ke Kota Pertama saat mereka mati?"
Ekspresi si Utusan langsung menjadi gelap. Jika bukan karena kenyataan bahwa Burung Vermilion terlihat seperti anak berusia lima sampai enam tahun, dia akan memberinya pelajaran atas akibat karena telah menghina Kota Pertama.
"Hmm!" Si Utusan mendengus dingin sebelum berbicara angkuh, "Tujuanku kesini hari ini adalah membawa kalian semua ke Kota Pertama. Aku tidak kesini untuk berdalih dengan seorang anak kecil! Akan tetapi, aku juga perlu memberitahu kalian tentang peraturan Kota Pertama."
"Kota Pertama tidak seperti daratan utama kalian. Di mata penduduk Kota Pertama, orang-orang daratan utama hanyalah orang-orang dari dunia sekuler. Bahkan kultivator yang terendah dari yang terendah kami lebih kuat daripada siapapun dari dunia sekuler! Oleh sebab itu, jangan mengira hanya karena kalian bisa melanggar hukum dan melakukan kejahatan di dunia sekuler sehingga kalian bisa melakukan hal yang sama di Kota Pertama! Memang benar kamu telah menerobos ke jajaran Martial Saint di usia dua puluhan dan kamu bisa dianggap sebagai jenius tak tertandingi! Sayangnya, di mata para kultivator Kota Pertama, kamu tidak berbeda dengan penduduk biasa."
Sebagai salah-satu utusan dari Kota Pertama, jelas dia pantas menjadi sombong. Orang-orang yang menerobos ke jajaran Martial Saint di dunia sekuler tak bisa dinilai di matanya.
Lagi pula, siapa dari dunia sekuler yang tidak mau bertekuk lutut begitu melihatnya? Mereka bahkan akan berjuang untuk mendapatkan kebaikannya demi menerima kesempatan yang lebih besar setelah memasuki Kota Pertama.
Oleh sebab itu, dia yakin dua orang di hadapannya sama saja seperti itu.
Tak ada yang akan begitu bodoh untuk bermusuhan dengan utusan dari Kota Pertama!
"Selanjutnya…" Si Utusan menatap Gu Ruoyun dan Raja Besar Hong Lian sebelum meneruskan berbicara, "Di Kota Pertama, tak ada yang boleh membunuh orang lain dengan begitu angkuh dan tanpa izin! Siapapun yang melanggar peraturan ini akan menerima hukuman berat. Terlepas dari dendam kalian sebelumnya, kalian harus menghapusnya! Jika tidak, jangan salahkan aku karena tidak mengingatkan kalian."
Jelas, karena si Utusan mengatakan hal ini, itu membuktikan bahwa dia telah melihat langsung identitas Raja Besar Hong Lian. Tentu saja, dia tahu tentang dendam antara Raja Besar Hong Lian dan Keluarga Lin.
"Hahaha!" Raja Besar Hong Lian tertawa terbahak-bahak. Tawanya penuh dengan kekuasaan dan menggema di seluruh Rumah Bangsawan Obat. "Jadi, para utusan Kota Utama adalah orang-orang yang tidak masuk akal! Keluarga Lin telah memburu diriku selama bertahun-tahun dan telah menghancurkan keluargaku. Apa kamu mengatakan bahwa aku seharusnya tidak membalas dendam? Tak peduli apapun yang terjadi, aku akan membalas Keluarga Lin atas perseteruan darah mereka!"
Wajah dingin dan kejam pria itu menyala dengan niat membunuh yang dalam. Jubah merahnya dipenuhi aura membunuh, membuat suhu udara di aula besar menurun.
"Aku hanya mengatakan apa yang perlu dikatakan terlebih dahulu." Lalu si Utusan menyipitkan mata ketika menjawab dengan sikap dingin dan angkuh, "Akan tetapi, kamu harus mempercayai kekuatan Kota Pertama. Apa kamu tahu mengapa kamu masih hidup meskipun telah diburu oleh Keluarga Lin selama bertahun-tahun? Itu karena Keluarga Lin berada di bawah kendali Kota Pertama dan tidak dapat mengerahkan kultivator kuat mereka. Jika tidak, mungkin kamu sudah mati sejak lama! Namun, ketika kamu memasuki Kota Pertama, ini berarti bahwa kini Keluarga Lin dapat menyerang dirimu kapanpun mereka ingin! Selama itu bukanlah pembantaian skala besar, Kota Pertama tidak akan ikut campur. "
Si Utusan berhenti dan wajahnya sekarang menjadi sombong seperti sebelumnya, "Karena itu, aku sarankan kamu untuk melepaskan dendam milikmu. Ini demi keselamatanmu sendiri, tetapi jika kamu masih tetap ceroboh dan tidak terkendali, kamu akan memanggil akhir yang tragis untuk dirimu sendiri! Aku akan meninggalkan token yang diperlukan untuk memasuki Kota Pertama di sini. Selamat tinggal!"