Istri Liar Kaisar Jahat

Para Utusan Dari Kota Pertama (3)



Para Utusan Dari Kota Pertama (3)

1Si Utusan menatap Gu Ruoyun dan ayahnya sekali lagi sebelum berbalik dan berjalan keluar dari aula besar.     

Tepat ketika dia akan melangkah keluar dari pintu, seorang pria berambut perak melintas dalam pandangannya, membawa aura suram yang membuat jantungnya berdetak kencang.     

Rambut perak dan jubah merah tua!     

Dikatakan bahwa belum lama ini, seorang jenius tak tertandingi muncul di Kota Pertama. Tak seorangpun yang tahu siapa namanya dan yang mereka tahu hanyalah wajah rupawan pria tersebut! Dia berambut perak dan memakai jubah berwarna merah tua saat mengendarai sepuluh ribu binatang buas dan melintasi langit yang luas!     

"That must be a coincidence."     

"Itu pasti kebetulan."     

Si Utusan menggelengkan kepala. Apa yang akan dilakukan seorang jenius tak tertandingi dari Kota Pertama di tempat seperti ini? Walaupun pria ini memiliki rambut perak dan juga memakai jubah merah, tidak mungkin dia pria yang dimaksud…     

Dia tak lagi ragu ketika memikirkan ini saat memimpin anggota Kota Pertama keluar dari Rumah Bangsawan Obat.     

"Yun'er."     

Qianbei Ye tidak repot-repot menatap Si Utusan saat berjalan menuju Gu Ruoyun. Matanya tertuju pada token emas di depan Gu Ruoyun dan bibirnya melengkung menjadi senyuman. "Sekarang kamu sudah punya token, sudah waktunya berkelana menuju Kota Pertama."     

Gu Ruoyun mengangguk dan berbalik ke arah Raja Besar Hong Lian dan mengatakan, "Ayah, apa ayah punya rencana lain?"     

Raja Besar Hong Lian berpikir sejenak sebelum perlahan menjawab, "Aku perlu kembali ke Wilayah Teratai Merah dan melakukan persiapan. Aku akan mencarimu di Kota Pertama setelah selesai! Mungkin ibumu menunggu kita disana."     

Jika Qianbei Ye tak ada disini, Raja Besar Hong Lian tak akan membiarkan Gu Ruoyun membahayakan dirinya dan menantang bahaya di Kota Pertama sendirian.     

Kini, jelas dia merasakan bahwa kekuatan pria itu sudah berkembang ke tingkat yang lebih besar. Setidaknya, pada saat ini, Raja Besar tak lagi setara dengannya.     

Dengan adanya pria ini disamping Gu Ruoyun, dia akan bisa pergi dengan tenang.     

"Baiklah." Gu Ruoyun mengangguk. "Aku juga perlu membuat beberapa pengaturan. Kami akan pergi ke Kota Pertama besok."     

Sebelum para kultivator dari Kota Pertama tiba, orang-orang di Daerah Blok Utara sudah menemukan ramuan obat yang dia perlukan. Sekarang, waktunya memulai penyulingan Pil Pembaruan Tulang Daging.     

...     

Berdasarkan tingkat kekuatan Gu Ruoyun saat ini, menyuling Pil Pembaruan Tulang Daging tidak lagi menjadi masalah untuknya. Karena itu, setelah Raja Besar Hong Lian pergi, dia langsung memasuki Pagoda Ilahi Kuno untuk menyuling pil. Pil ini tidak membutuhkan banyak waktu dan telah berhasil disempurnakan.     

Ketika Gu Ruoyun memandangi pil berwarna hijau permata yang tembus pandang dan berkilauan itu, dia perlahan menghembuskan nafas dan berkata, "Proses penyulingan pil telah berhasil. Sekarang aku akan memberinya pada Yu'er untuk dikonsumsi."     

Selama beberapa hari terakhir, tangan Yu'er telah menjadi rasa sakit di dalam hatinya. Kini, titik rasa sakit ini bisa dilepaskan…     

Rumah Bangsawan Obat.     

Cahaya matahari bersinar di halaman ketika Xia Linyu berdiri tegak di luar gerbang. Matanya yang jernih dan terang tak pernah lepas dari pintu yang tertutup rapat dan wajahnya yang mulus menampakkan rasa khawatir. Saat dia hendak bergerak, pintu ruangan perlahan-lahan terbuka.     

"Yu'er?" Gu Ruoyun tak menyangka Xia Linyu akan muncul di depan pintu ruangannya. Dia terkejut sebelum menaikkan keningnya dengan pelan, "Apa yang kamu lakukan disini?"     

"Kakak…" Xia Linyu merendahkan mata dengan lembut dan bulu matanya yang panjang menyembunyikan perasaan di dalam matanya. "Apa kakak akan pergi ke Kota Pertama?"     

Gu Ruoyun terdiam sejenak sebelum perlahan mengangguk, "Aku ingin mencari ibu dalam kehidupan kita saat ini."     

"Kakak…" Xia Linyu mengangkat kepala seolah-olah telah membuat keputusan dan matanya yang jernih dan terang yang bagaikan kolam air menatap Gu Ruoyun lekat-lekat. Lalu dia mengatakan, "Aku tak ingin terus bersembunyi dalam perlindunganmu sepanjang hidupku jadi aku tak akan ikut denganmu ke Kota Pertama kali ini. Aku ingin melatih diriku dan bertumbuh. Dengan demikian aku akan berada dalam keadaan yang menguntungkan. "     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.