Namaku Adalah Nian Ye (5)
Namaku Adalah Nian Ye (5)
Si gadis kecil gemetar keras di belakang Gu Ruoyun. Matanya yang cerah penuh dengan ketakutan ketika berkata, "Mereka adalah pelaku di balik kematian orang tua kami! Tahun itu, para bandit ini menghuni Gunung Jurang Hitam yang tidak terlalu jauh dari Desa Angin Musim Gugur dan melakukan segala macam perbuatan jahat di sekitarnya. Karena itu, semua desa termasuk Desa Angin Musim Gugur kemudian bergabung melawan para bandit. Itu tidak berhasil dan banyak yang terluka atau terbunuh dengan sangat buruk. Ibu dan ayahku kehilangan nyawa mereka pada waktu itu. Akhirnya, setiap desa setuju untuk menyumbangkan setengah dari makanan dan uang mereka agar mereka dapat menyisihkan sisanya. Nian Ye ... Aku sangat takut..."
Merasakan getaran dari orang di belakangnya, niat membunuh melintas di mata Gu Ruoyun. Tiba-tiba dia menaikkan sudut bibirnya dan tersenyum sambil mengatakan, "Karena mereka ingin kita pergi bersama mereka, apa salahnya untuk jalan-jalan?"
"Nian Ye?"
Qi Hao sedikit terkejut, dia tak menyangka Gu Ruoyun menyetujui tuntutan para bandit ini. Namun, jika dia membiarkannya jatuh ke tangan para bandit, dia akan ditelan hidup-hidup!
"Tidak, kamu hanyalah tamu di Desa Angin Musim Gugur." Qi Hao mengerutkan kening dan melotot tanpa ampun pada para bandit. "Wanita ini bukan penduduk Desa Angin Musim Gugur," Kata Qi Hao, "Masalah Desa Angin Musim Gugur tak ada kaitannya dengan gadis ini. Tak bisakah kalian melepaskannya?"
"Qi Hao, kamu berani melakukan persyaratan dengan kami? Aku tak peduli siapa gadis ini, semua orang di Desa Angin Musim Gugur akan ikut dengan kami! Namun, dibandingkan denganmu, nona ini jauh lebih memahami situasi. Dia tahu bahwa kami, para bandit Gunung Jurang Hitam, tak bisa dikalahkan jadi dia memutuskan mengikuti kami dengan patuh."
Bandit itu tertawa angkuh tetapi mata vulgarnya terus mengamati Gu Ruoyun. "Tak perlu dikatakan dengan adanya wanita cantik di Desa Angin Musim Gugur, ini merupakan keuntungan bagi kita melakukan perjalanan. "
"Kamu…"
Qi Hao mengepalkan tinju dengan erat, merasakan keinginan besar untuk mendaratkan tinjunya pada bandit tersebut. Akan tetapi, dia hanyalah orang biasa, bagaimana mungkin dia punya peluang melawan seorang kultivator?
Gu Ruoyun menatap Qi Hao tapi dia tetap diam. Dia berjalan perlahan keluar pintu dan berbicara acuh tak acuh, "Bukankah kamu bilang ingin membawa kami? Kalau begitu tunjukan jalannya, aku sedikit terdesak waktu disini jadi jangan menghalangiku melakukan hal-hal lain."
Para bandit terkejut ketika mendengar ucapannya.
Apa maksudnya?
Mengapa dia membuatnya terdengar seperti kami, sebagai bandit, menjadi orang yang akan menunjukan jalan? Selain itu, dia bilang dia terdesak waktu? Sehingga kami seharusnya tidak menyia-nyiakan waktunya?
Bagaimanapun, kami adalah bandit yang kuat. Apa wanita ini tidak takut pada kami?
"Kakak, aku takut."
Xiao Yu merangkak ke arah Qi Hao dan menarik lengan bajunya saat wajahnya yang berbintik-bintik dipenuhi rasa takut. "Apakah mereka akan memperlakukan kita dengan cara yang sama seperti mereka memperlakukan Ibu dan Ayah?"
"Xiao Yu, jangan takut."
Qi Hao menarik Xiao Yu dalam pelukannya dan menepuk punggung dengan menenangkan. "Kakak akan melindungimu," jawabnya lembut. "Aku tak akan membiarkan siapapun menyakitimu."
Ibu dan ayah sudah tiada. Adikku adalah satu-satunya keluargaku.
Hari ini, tak peduli apapun yang terjadi aku akan melindunginya!
Semua penduduk diikat dan di dorong ke tengah alun-alun diluar desa. Mereka dikepung oleh para bandit yang memegang pisau dan tombak. Ketika mereka melihat mata mengerikan para bandit, mereka sangat ketakutan sehingga tak berani mengucapkan satu kata.
Mereka yang penakut bahkan kencing di celana. Seketika, bau pesing memenuhi udara di sekitar alun-alun.
Seorang bandit setengah baya yang berotot sedang duduk di kursi di bagian paling depan dari para bandit. Ekspresi sengit di wajahnya memancarkan suasana yang sangat menyeramkan. Ditambah dengan niat haus akan darah dari tubuhnya, orang bisa tahu pada pandangan pertama bahwa dia adalah jenis orang yang bisa membunuh seorang pria tanpa mengedipkan mata.