Konspirasi Xia Ming (2)
Konspirasi Xia Ming (2)
"Hmm."
Dokter Kerajaan Qi mendengus sambil meluruskan jubahnya dan pergi tanpa menoleh ke belakang.
Gu Ruoyun menatap kakek dan cucu dari Keluarga Qi itu dan mengusap hidungnya. Dia berharap mereka akan menyebarkan berita mengenai murid Dokter Suci. Hanya ketika berita itu tersebar maka dia bisa menemukan suhunya.
Akan tetapi…
Orang ini, Mo Shangfei, benar-benar menyebut Dokter Suci sebagai Suhu Agung dengan mudah.
Mulut Gu Ruoyun berkedut. Kemudian dia menghadap pada Supreme Gao, mengangkat bahu dan berkata, "Ayo, bawa aku pada Yang Mulia Putra Mahkota. Aku hanya bisa mengetahui penyakitnya ketika aku telah memeriksa dirinya."
"Baiklah."
Supreme Gao mengangguk, "Pengawal, ayo pergi ke gedung Putra Mahkota!"
...
Di kehidupan masa lalunya, Gu Ruoyun pernah bertemu dengan Putra Mahkota dari Negeri Angin Melayang sebelumnya tetapi mereka tidak memiliki hubungan mendalam. Menurut kesan yang dia dapat, pria itu selalu memiliki penampilan halus dan lembut. Akan tetapi, setelah melihatnya lagi kali ini, Gu Ruoyun terkejut.
Pria di depannya terlihat sangat kurus; dia tidak lagi terlihat seperti putra bangsawan hebat yang memiliki penampilan dari permata yang dipoles. Jubah tipisnya menutupi tubuh yang hanya tinggal kulit dan tulang. Pipinya dalam dan matanya menonjol. Dalam sekali tatap, kamu bisa tahu bahwa dia kelaparan.
Akan tetapi, pria ini adalah Putra Mahkota dari Negeri Angin Melayang, tidak ada orang diatasnya selain Kaisar. Kelaparan? Bagaimana mungkin?
"Ayah Kerajaan, Saudari Kerajaan. Kalian sudah tiba?"
Putra Mahkota meletakkan bukunya. Di bawah pohon bunga persik, wajahnya menampakkan senyum cerah, "Ayah Kerajaan, mohon maafkan Putra Kerajaanmu karena tidak bisa bangun dan memberi salam padamu."
"Hem."
Supreme Gao menghela nafas dengan berat sambil menatap pria di depannya, "Kesehatanmu yang terpenting, kamu tidak perlu memberi salam pada kami. Tidak ada orang luar disini jadi tidak perlu keformalan."
Tidak ada orang luar?
Mendengar ini, Putra Mahkota terkejut.
Aku mengenal Mo Shangfei tapi aku tidak tahu apa yang telah terjadi pada Ayah Kerajaan karena tidak menganggap Mo Shangfei sebagai orang luar. Dan untuk nona muda yang memakai jubah hijau itu, aku belum pernah bertemu dengannya.
"Saudara Kerajaan, apa kabar?"
Putri Kecil melangkah kedepan dan bertanya dengan sopan.
Putri Kecil dan Putra Mahkota adalah saudara dari ibu yang berbeda jadi mereka tidak dekat dan interaksi mereka hanya terbatas pada pertemuan formal
Putra Mahkota tersenyum pada Putri Kecil dan menoleh pada Supreme Gao, "Ayah Kerajaan, boleh aku bertanya, siapa nona muda yang satu ini?"
"Oh, dia adalah dokter baru kita. Biarkan dia memeriksa denyut nadimu."
Supreme Gao baru saja mengingat keberadaan Gu Ruoyun dan buru-buru memperkenalkannya.
"Tidak perlu." Gu Ruoyun menggelengkan kepala, "Aku sudah menyimpulkan penyakitnya."
"Apa?"
Dada Supreme Gao mengeras dan bertanya dengan cemas, "Apakah ada kemungkinan bagi Putra Mahkota untuk sembuh?"
"Dia telah dirasuki!"
Dirasuki!
Kata itu memukul kedalam jantung Supreme Gao dan matanya menjadi suram, "Nona Gu, apa maksudmu? Apa seseorang memakai sihir untuk menyakiti Putra Kerajaan?"
"Benar," Gu Ruoyun mengangguk, "Itu adalah bentuk sihir kuno yang bisa membuat tubuh korbannya mengering. Sihir ini tidak akan membunuh orang secara langsung tapi akan menguasai akal pikiran korbannya, dan pada akhirnya mengubah mereka menjadi peliharaan yang patuh."