Bukti (2)
Bukti (2)
BAM!
Sebuah badai bangkit dan tubuh Xia Chuxue seketika terlempar keluar pintu. Dia menggigit bibir sambil merangkak dari tanah, merendahkan kelopak matanya untuk menyembunyikan sinar dingin di matanya.
"Gu Ruoyun, suhumu, Dokter Suci, telah membunuh kakakku dan sekarang kamu ingin membunuh seluruh Keluarga Xia! Aku, Xia Chuxue, dengan ini bersumpah bahwa suatu hari nanti, aku akan membunuhmu dan membalaskan dendam kakakku yang malang!"
Bibir Xia Chuxue menyeringai tapi untuk sesaat ketika dia melihat kerumunan penonton berkumpul di sekitarnya. Wajah pucatnya dipenuhi kesedihan dan amarah seolah orang-orang di ruangan itu adalah orang yang membunuh kakaknya. Dia menggambarkan dirinya sebagai adik baik yang membalas kematian kakaknya tanpa menghiraukan konsekuensinya!
"Apa? Nona yang tinggal di ruangan itu adalah murid dari Dokter Suci? Dan lagi, dia bahkan lebih keji dari suhunya! Apa membunuh kakaknya tidak cukup, dia bahkan tidak akan melepaskan adiknya!"
"Xia Chuxue pastinya menghargai cinta dan kesetiaan. Wanita yang satunya adalah murid Dokter Suci jadi Dokter Suci tidak berada jauh dari sini namun Xia Chuxue langsung bergegas datang. Tentu saja membalaskan dendam Xia Ruoyun lebih penting baginya, nyawa berada ditempat kedua."
"Bukankah luar biasa jika aku memiliki saudari seperti Xia Chuxue? Bagaimana mungkin bedebah tak tahu terima kasih seperti Xia Ruoyun mendapat nasib baik seperti itu?"
Cemoohan di hati Xia Chuxue menjadi semakin kentara ketika melihat kesuksesan dari rencananya tapi dia tak menunjukkannya di wajahnya.
"Gu Ruoyun, aku tidak memiliki perasaan apapun terhadap kekasihmu namun dia yang jatuh cinta padaku, bagaimana mungkin aku disalahkan karena hal itu? Aku tidak bersalah jadi mengapa kamu menyerangku? Aku tahu kamu pernah berteman dengan kakakku dan aku tidak menyalahkanmu karena sudah menyakiti kakakku dulu demi Dokter Suci. Lagipula, kakakku sangat melindungimu! Karena kakakku, aku meminta Supreme Jin melepaskanmu. Namun, jangan menyentuh sehelai rambut dari anggota Keluarga Xia. Keluarga kami selalu menyatakan bahwa kami tidak akan pernah menyerang kecuali kalau kami terancam! Jika kamu kelewatan batas, jangan salahkan aku, Xia Chuxue, karena tidak sopan! Akan kulakukan apapun untuk melindungi keluargaku!"
Xia Chuxue terlihat benar dan mengagumkan saat dia membentak pada pasangan di ruangan itu.
Setelah mendengar ucapannya, kerumunan langsung tahu apa yang terjadi dan melotot penuh menghina pada wanita berpakaian hijau yang sedang duduk di kursi di dalam ruangan.
"Aku pernah bertemu orang tak tahu malu sebelumnya tapi aku tak pernah bertemu orang yang akan sepenuhnya mengabaikan rasa malunya sendiri! Pria yang dia sukai jatuh cinta pada Nona Sulung dari Keluarga Xia, itulah masalah antara mereka berdua. Nona Sulung Xia bahkan tidak menyukai pria itu jadi mengapa dia harus memukul wanita yang tak bersalah?"
"Selain itu, tampaknya wanita itu tidak benar-benar memiliki banyak kekuatan, aku sama sekali tak bisa merasakan gelombang energi dari tubuhnya. Mengagumkan bahwa Dokter Suci mau mengambil orang seperti dirinya sebagai murid. Dia pasti memanfaatkan Xia Ruoyun! Untuk menjadi murid Dokter Suci, dia bahkan menyakiti temannya sendiri! Orang seperti dirinya harus dihukum dengan kematian!"
"Kejadian itu terjadi pada Xia Ruoyun enam tahun yang lalu. Wanita ini mestinya berumur sekitar tiga belas sampai empat belas tahun saat itu. Dia begitu dewasa pada usia yang muda… dengan rencana yang hebat seperti itu. Sungguh mengerikan! Dia tidak bisa ditinggalkan hidup-hidup namun Nona Sulung dari Keluarga Xia memang baik, memilih untuk tidak berdebat dengannya karena kakaknya. Wanita itu tak tahu apa yang baik untuk dirinya!"
BUM!
Saat itu, gelombang energi memukul tubuh Xia Chuxue. Dia terguling-guling ke tangga. Darah mulai memancar dari mulutnya tanpa henti! Matanya dipenuhi kebencian sambil menatap pria berpakaian merah yang berdiri di lantai atas di depan ruangan.
"Xia Chuxue, kembalilah dan beritahu Xia Ming bahwa dalam beberapa hari lagi, Orang Tertinggi ini akan memberinya sebuah kejutan."