Istri Liar Kaisar Jahat

Meluruhkan Semua Tuntutan Keramahan (1)



Meluruhkan Semua Tuntutan Keramahan (1)

2Supreme Jin mengerutkan kening sambil menyapukan pandangan pada wajah penuh kesedihan Xia Chuxue. Kemudian dia berbicara dengan nada suara tak peduli, "Jika tidak ada hal lain, pergilah."     

Bagi Xia Chuxue, kata-kata itu bagaikan kalimat kematian dan membuat hatinya terbakar kesakitan. Dengan lembut dia menutup mata dan ketika dia membuka mata lagi, mata cantiknya tersenyum kecut.     

"Kakak Jin, aku mengerti. Jika kamu tak mau melihatku, aku tidak akan pernah muncul dihadapanmu lagi."     

Dia menatap Supreme Jin sekali lagi. Tatapannya penuh keyakinan seolah ingin menarik pria itu ke dalam matanya.     

Pria lain tidak akan bisa tega menyakiti seorang wanita yang mencintai mereka seperti ini. Namun, pria ini berbalik tepat setelah dia mendengar ucapan itu. Kemudian mata pria itu terus memandang keluar jalanan yang ramai dan tidak lagi menatap Xia Chuxue.     

Xia Chuxue mengepalkan tinju dengan erat dan berbalik meninggalkan ruang pribadi itu. Tatapannya dipenuhi keengganan dan kecemburuan.     

"Xia Ruoyun, jika bukan karena dirimu, Supreme Jin tidak akan pernah memperlakukanku dengan begitu tidak peduli. Sayangnya, kamu sudah mati jadi aku tak punya cara untuk menghilangkan rasa sakitku dengan menyiksamu. Aku hanya bisa melampiaskan kemarahanku pada orang-orang yang kamu sayangi!"     

...     

Di rumah Keluarga Xia.     

Xia Chuxue melangkah ke dalam aula dan menghentikan pelayan laki-laki secara sembarangan, kemudian berbicara dengan suara dingin, "Kamu, bawa Mo Shangfei padaku."     

"Seperti perintahmu, Nona Besar."     

Pelayan laki-laki itu bergegas pergi setelah menerima perintahnya. Tidak lama setelah itu, Mo Shangfei, yang memakai seragam bela diri, ditemani pelayan laki-laki yang tadi, masuk ke dalam ruangan.     

Ketika dia melihat Mo Shangfei, ekspresi kejam Xia Chuxue perlahan menghilang. Dia tersenyum lembut sambil bertanya, "Fei'er, kamu sudah berada di rumah Keluarga Xia untuk waktu yang sangat lama, benarkan?"     

Mo Shangfei tertegun. "Sudah enam tahun." Jawabnya dengan kerutan di keningnya.     

"Enam tahun." Xia Chuxue tersenyum simpul sebelum berdiri dengan perlahan dan mendekat pada Mo Shangfei, "Selama enam tahun terakhir, kamu sudah tinggal di sampingku dan melindungi diriku. Aku benar-benar berterima kasih atas kesulitanmu jadi aku ingin memberikan Xiao You, pelayanku yang setia, padamu sebagai tunanganmu. Bagaimana menurutmu?"     

"Apa?"     

Mo Shangfei tertegun dan ekspresinya berubah secara drastis, "Ini tidak boleh terjadi, aku sudah memiliki orang yang kucintai. Aku tidak bisa menikahi wanita lain!"     

Wush!     

Wajah tersenyum Xia Chuxue seketika membeku. Matanya menyala dengan sinar dingin saat berkata, "Mo Shangfei, apa kamu pikir status pelayanku tidak begitu penting jadi dia tidak cukup baik untukmu? Kamu tidak perlu mengatakan hal lain, masalah telah diputuskan. Dalam beberapa hari, aku akan secara pribadi membuat persiapan untuk pernikahanmu. Anggap itu sebagai hadiahku padamu karena sudah melindungi diriku selama bertahun-tahun."     

"Maafkan aku," Mo Shangfei perlahan menutup matanya. Setelah jeda yang panjang, dia membuka mata lagi dan menatap Xia Chuxue sambil mengatakan, "Aku khawatir aku harus mengkhianati bentuk kepedulianmu. Hatiku sudah menjadi milik Putri Kecil, aku tidak akan menikahi siapapun selain dirinya."     

"Mo Shangfei," Xia Chuxue menggelengkan kepala sambil menghela nafas, "Kamu bukan lagi Tuan Muda dari Keluarga Mo. Apa kamu pikir Kaisar akan memberikan putrinya sebagai istrimu? Aku juga tidak tahan melihat kamu menderita pada akhirnya. Apa yang salah dengan pelayanku? Jika kamu masih Tuan Muda dari Keluarga Mo, posisi rendah pelayanku memang tidak cukup baik untukmu. Namun, sekarang kamu hanyalah pengawal Keluarga Xia. Seorang pengawal sangat cocok dengan pelayan yang lebih dari cukup untuk dirinya. Meskipun kita tidak berhubungan darah, kamu adalah sepupu dari kakak tiriku jadi aku harus menjadi orang yang mengatur urusan perkawinanmu!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.