Istri Liar Kaisar Jahat

Mengundang Penghinaan (4)



Mengundang Penghinaan (4)

0Bagus!     

Bagus sekali!     

Hutang ini tidak akan aku lupakan!     

"Bocah sialan, nasib baik bagimu menerima kebaikan putriku namun, kamu tak tahu apa yang baik untukmu! Apa kamu pikir kamu Tuan Muda dari Kota Pertama? Jika kamu sungguh akan menolaknya, aku jamin kamu akan menyesalinya nanti!"     

Mungkin bocah sialan ini mengira aku hanya sekedar tetua dari Sekte Obat dan bukanlah Suhu Sekte, itulah sebabnya dia menolakku!     

Tatapan Tetua Huang menjadi semakin kejam saat memikirkan ini. Kini wajahnya menampakkan aura dingin.     

"Keluar!"     

Nada suara yang dia gunakan untuk mengucapkan itu lembut namun terasa seperti ada beban berat menghantam jantung Tetua Huang.     

Dia menghela nafas dalam-dalam sebelum meluruskan lengan baju dengan keras dan pergi.     

"Tuan Muda, apa kita akan membiarkannya pergi begitu saja?" Pelayan cantik itu sama sekali tidak puas. Bagaimanapun, orang tua itu sudah menghina Tuan Muda sampai seperti itu, bagaimana mungkin mereka membiarkannya pergi begitu saja?     

Zuo Shangchen menyapukan pandangan pada si pelayan cantik. Dia tidak mengatakan apapun tetapi aura dingin dari mata bunga persiknya membuat si pelayan cantik gemetar. Kemudian si pelayan cantik melemparkan tubuhnya pada posisi berlutut di tanah dengan suara keras saat dahinya dipenuhi keringat dingin, "Tolong maafkan aku, Tuan Muda, bawahanmu ini telah melampaui batas."     

"Ingat, lain kali jangan ikut campur dengan masalah yang tidak ada kaitannya denganmu."     

Zuo Shangchen menaikkan kening sedikit saat mengarahkan pandangan ke langit. Sikapnya tidak lagi menampakkan sikap malas. Seluruh wajahnya bagaikan mata pisau tajam dengan aura kejam dan dingin.     

Apa Zuo Shangchen sungguh akan membiarkan Tetua Huang pergi tanpa akibat setelah berbicara padanya seperti itu?     

Tidak!     

Kapan aku, Zuo Shangchen, menjadi begitu baik? Siapapun yang menantangku akan bertemu akhir yang mengerikan!     

"Apa kamu menikmati pertunjukannya?"     

Tidak lama setelah itu, aura kejam Zuuo Shangchen perlahan-lahan menghilang dan kembali lagi pada keadaan malas. Mata bunga persiknya membawa senyuman saat menoleh pada tempat terdekat di langit. Suaranya terdengar sangat nakal.     

Si pelayan cantik melompat. Dia masih merasa bingung ketika melihat sosok yang muncul dari udara tipis dan berdiri di depan Zuo Shangchen.     

"Seorang wanita cantik telah melemparkan dirinya ke tanganmu namun, sang Pangeran Keempat yang murahan menolaknya?" Gu Ruoyun melengkungkan sudut bibirnya sambil menatap pria jahat dan menarik di hadapannya dengan setengah senyuman di wajah.     

Wajah Zuo Shangchen langsung menjadi gelap.     

Murahan?     

Kapan aku menjadi murahan? Sampai hari ini, aku tidak pernah menyentuh seorang wanita! Dari mana datangnya tingkah laku yang murahan ini?     

Sebenarnya, Zuo Shangchen tidak sepenuhnya tidak menyadari bahwa dia selalu ditemani oleh sekelompok pelayan wanita cantik yang tak tertandingi kemanapun dia pergi. Kebanyakan orang akan membuat penilaian berdasarkan hal itu.     

"Wanita cantik?" Zuo Shangchen tertawa mengejek dan secercah hinaan melintas di matanya, "Dia bahkan tidak setengah cantik. Akan tetapi, jika kamu, Xiao Yun'er, ingin melemparkan dirimu padaku, aku pastinya akan menerimamu."     

Gu Ruoyun mengangkat bahu dan menatap Zuo Shangchen dengan setengah senyuman, "Maafkan aku, aku tidak tertarik dengan bagian bawah. Aku duga kamu tidak terlalu tertarik padaku saja."     

Walaupun Zuo Shangchen selalu menggodanya, Gu Ruoyun tahu bahwa dia selalu menjaganya sepenuhnya demi Gu Shengxiao. Hal itu tidak ada hubungannya dengan semacam perasaan.     

Wajah Zuo Shangchen menjadi semakin gelap. Tiba-tiba, dia tersenyum samar.     

Senyum itu seindah sepuluh mil pohon bunga persik, tak ada yang lebih indah yang bisa dibayangkan dari itu.     

"Aku menerima pria dan wanita. Atas atau bawah, keduanya tak masalah."     

Menerima pria dan wanita?     

Gu Ruoyun menggigil ketakutan ketika mendengar itu. Namun, dia tahu bahwa pria ini hanya bercanda. Bagaimanapun, dia memandangnya sebagai pasangan bercanda dan tidak ada hal lain.     

"Zuo Shangchen," Gu Ruoyun menaikkan sebelah alis dan mengamatinya dengan serius, "Sebenarnya orang macam apa dirimu?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.