Istri Liar Kaisar Jahat

Mengundang Penghinaan (5)



Mengundang Penghinaan (5)

0Zuo Shangchen berguncang sebelum cepat-cepat mengembalikan ketenangannya. Kemudian mata sedihnya menatap Gu Ruoyun dengan menyedihkan, "Xiao Yun'er, kita sudah saling mengenal untuk waktu yang lama namun, kamu tak tahu aku ini orang macam apa? Ini sungguh menyakiti perasaanku."     

"Aku menanyakan identitasmu." Gu Ruoyun menjawab dengan setengah senyuman. "Kamu adalah Pangeran Keempat Negeri Burung Vermilion dari Daratan Utama Roh Barat juga Tuan Muda dari Istana Dark Yin, dan… ada Istana Dark Yin lain di Kota Pertama. Bagaimana Istana Dark Yin yang itu terhubung denganmu?"     

"Xiao Yun'er, kamu terlalu melebih-lebihkan." Zuo Shangchen meletakkan tangan di belakang kepalanya saat mengarahkan tatapan bunga persiknya yang malas pada Gu Ruoyun sambil berbicara dengan senyuman di sudut bibirnya, "Istana Dark Yin milikku ada di Daratan Utama Roh Barat. Istana Dark Yin di Kota Pertama sama sekali tidak ada hubungannya denganku. Kita sudah lama saling mengenal, bagaimana caranya aku menemukan kemampuan melebarkan sayap Istana Dark Yin ke Kota Pertama?"     

"Oh, benarkah?" Tatapan dingin Gu Ruoyun seperti melihat langsung semuanya dengan jelas. Dia menatap wajah malas namun jahat Zuo Shangcen. "Jika aku mengingat dengan benar, kamulah satu-satunya Tuan Muda Istana Dark Yin. Masih ada Raja Istana yang keberadaannya tidak diketahui dan tak seorangpun di dunia ini yang pernah melihatnya sebelumnya. Aku penasaran dimana Raja Istana berada."     

Zuo Shangchen tak bisa menahan kekagumannya terhadap pengetahuan Gu Ruoyun sehingga bisa menyatukan hubungan antara kedua Istana Dark Yin dengan cepat.     

Akan tetapi, dia tidak akan pernah mengakui hubungan tersebut!     

Ini adalah perintah dari Suhuku! Suhu pernah memperingatkanku untuk tidak membiarkan Xiao Yun'er mengetahui tentang apapun sebelum waktu yang tepat jadi aku harus menyembunyikan ini darinya. Bagaimanapun, aku tidak berani melawan perintah Suhu.     

"Suhuku sudah meninggal."     

Zuo Shangchen mengangkat bahu dan tersenyum malas seolah-olah tak ada yang salah dengan menyumpahi Suhunya sendiri.     

.     

Gu Ruoyun menyipitkan mata ketika mendengar ini dan mengamati Zuo Shangchen dengan sangat serius.     

Jujur, ketika Raja Besar Hong Lian memberi bagan pembagian Kota Pertama padanya, dia sudah curiga apakah Istana Dark Yin di Kota Pertama ada kaitannya dengan Zuo Shangchen. Sekarang dia bertemu dengan Zuo Shangchen di Sekte Obat, kecurigaannya semakin meningkat.     

Istana Dark Yin adalah salah-satu pasukan terkuat di Kota Pertama. Meskipun tidak bisa dibandingkan dengan yang terbaik, mereka pastinya tidak berada pada tingkat yang sama dengan Keluarga Lin. Dengan kata lain, ratusan Keluarga Lin tidak akan pernah setara dengan satu Istana Dark Yin.     

"Zuo Shangchen, mungkin kamu menyangkal hubunganmu sekarang tapi suatu hari nanti, akan kutemukan siapa dirimu yang sebenarnya."     

Gu Ruoyun merenggangkan kerutan di antara keningnya dan tersenyum samar.     

Selain itu, kecuali kalau tebakanku salah, tingkat kekuatan Zuo Shangchen saat ini tampaknya telah meningkat besar…     

...     

=     

Di ruang Tetua.     

Huang Feifei bergegas keluar menyambut Tetua Huang pada saat dia melihatnya kembali. Wajahnya merona dengan antisipasi, "Ayah, bagaimana hasilnya? Apa katanya? Apa dia setuju menikahiku? Dan juga, apa tingkat kekuatannya?"     

Ketika Tetua Huang melihat harapan di wajah putrinya, dia menggelengkan kepala dan menghela nafas tak berdaya.     

"Dia menolak."     

Krek!     

Ucapannya bagaikan sambaran petir yang mendorong Huang Feifei ke belakang. Wajahnya berubah seputih kertas saat matanya menatap sedih pada Tetua Huang.     

"Ayah, apa ayah bilang dia menolak? Apa dia tidak suka padaku?"     

Ekspresi Huang Feifei menciptakan rasa sakit dalam hati Tetua Huang dan dia buru-buru menenangkan Huang Feifei, "Tidak, tidak, tidak seperti itu. Dia hanya merasa terlalu rendah dan tidak cocok denganmu. Itulah sebabnya dia menolak tawaran itu."     

Mendengar ini, ekspresi Huang Feifei berubah lebih baik. Namun, dia tetap bersikeras, "Ayah, apa benar? Alasan dia menolakku bukan karena dia tidak menyukaiku tapi dia pikir dia tidak pantas untukku?"     

"Itu benar."     

Tetua Huang mengangguk.     

Dia sudah memutuskan demi putrinya, dia harus mendapatkan posisi sebagai Suhu Sekte. Kemudian, pria itu akan menangis dan memohon kesempatan untuk menikahi putrinya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.