Provokasi (2)
Provokasi (2)
Mata Xia Linyu semakin gelap. Dia bisa memaafkan apapun yang orang lemparkan padanya tapi dia tak bisa berdiam diri dan menyaksikan orang lain yang melirik Gu Ruoyun dengan kasar.
Akan tetapi, tepat ketika Xia Linyu akan melangkah ke depan, sebuah tangan terulur dan memegang tangannya dengan erat. Dia gemetar dan berhenti. Kemudian dia melotot marah dan jengkel pada wajah cabul pria berpakaian abu-abu.
"Kamu ingin memiliki aku dan Yu'er?" Gu Ruoyun tersenyum samar, "Apa kamu yakin bisa membayar harganya?"
Pria berpakaian abu-abu menyipitkan mata. Dia sangat tahu wanita ini telah mengalahkan Huang Feifei dengan satu pukulan di kaki gunung dan kekuatannya lebih lemah dari Huang Feifei. Karena itu, jika mereka bertarung, dia bukanlah lawan untuk wanita ini.
Akan tetapi…
Huang Feifei mengatakan bahwa tugas mereka hanya untuk memprovokasi dan dia akan mengurus sisanya!
"Haha, bahkan jika ratusan dari kamu menyerangku, aku pasti akan membawamu." Pria berpakaian abu-abu menjilat bibirnya yang pecah-pecah dan menyipitkan mata sambil mengamati tubuh Gu Ruoyun dari kepala hingga kaki, "Hei wanita, kamu sudah menantang Huang Feifei jadi ini tidak akan berakhir baik bagimu! Jika kamu masih ingin hidup, berusahalah memohon dan aku akan meminta belas kasihnya untukmu. Jika tidak, percayalah, kamu tidak akan hidup lebih dari tiga hari!"
Gu Ruoyun looked at the man in grey and laughed icily, "It's not your fault for lacking intellect but it's your own idiocy for allowing someone else to use you!"
Gu Ruoyun menatap pria berpakaian abu-abu dan tertawa dingin, "Bukan salahmu karena kurang pengetahuan, tapi kebodohanmu karena membiarkan orang lain memanfaatkan dirimu!"
Memanfaatkanku?
Otak pria berpakaian abu-abu sesaat tidak memiliki kemampuan untuk memahaminya tidak pula mengerti maksud dibalik ucapan Gu Ruoyun. Dia tidak memikirkannya lebih lanjut dan mengayunkan tangan pada orang-orang di sebelahnya. Kemudian dia menggertakkan gigi dan memerintahkan, "Kalian semua, pergi, asalkan kita bisa menangkap wanita ini, Nona Feifei akan memberi kalian hadiah."
Mendengar ini, mata beberapa murid bersinar. Mereka langsung menggenggam senjata dan menyerbu Gu Ruoyun.
BUM!
Saat itu, aura Gu Ruoyun mulai berguncang dan badai berputar di sekelilingnya. Ada suara jatuh yang keras saat dia melemparkan para murid Sekte Obat, membuat mereka memuntahkan darah dari mulut.
Tak ada dari mereka yang tahu kapan Gu Ruoyun melakukan pergerakan. Yang bisa mereka lihat hanyalah sebuah tangan yang memukul dada mereka dengan kuat dan melemparkan tubuh mereka bagaikan sebuah panah yang lepas dari busurnya.
"Adakah orang lain yang ingin mencoba?" Gu Ruoyun menaikkan sudut bibirnya. Meskipun suaranya lembut, suaranya bagaikan beban berat yang memukul jantung semua orang.
Siapa lagi yang berani mencoba?
Kelompok orang itu saling memandang sebelum mereka merangkak berdiri, namun mereka tidak berani melangkah ke depan dan menantang Gu Ruoyun. Bagaimanapun, wanita ini terlalu kuat. Berdasarkan kekuatan mereka, mereka tidak memiliki kemampuan untuk melawannya.
Diam-diam Xia Linyu merendahkan kepalanya. Pada akhirnya, akulah orang yang bertanggung jawab karena sudah mengundang semua masalah yang kami hadapi sejak melangkahkan kaki di Sekte Obat. Jika aku tidak cacat, hal ini tidak akan pernah terjadi.
Semua ini terjadi karena diriku!
Aku sudah menyeret kakakku bersamaku, sehingga sekarang dia menghadapi kesalahan dari Sekte Obat.
Hati Xia Linyu dipenuhi rasa bersalah dan dia menyalahkan diri sendiri saat memikirkan ini. Jika aku tidak mengikuti kakak kemari, semua ini tidak akan pernah terjadi.