Istri Liar Kaisar Jahat

Tetua Feng Memuntahkan Darah (1)



Tetua Feng Memuntahkan Darah (1)

3Alun-alun sangat sepi.     

Semua orang terlihat tidak senang dengan hewan roh yang muncul di depan Huang Chuan.     

Jika mereka benar-benar membiarkan Huang Chuan menjadi Suhu Sekte Obat, mungkin mimpi buruk akan menunggu mereka! Namun, hewan roh di tangannya memang sangat kuat, setidaknya kekuatan hewan roh itu satu tingkat diatas Bai Zhongtian!     

Namun, bahkan ketika berhadapan dengan Huang Chuan yang begitu yakin menang, Bai Zhongtian masih memiliki ekspresi aneh di wajahnya! Dia menatap pria tua di hadapannya dan berkata, "Huang Chuan, aku beri kamu satu kesempatan terakhir. Jika kamu mengaku kalah, aku akan membiarkan muridku meninggalkanmu dengan jasad yang utuh. Jika tidak, hehe, aku khawatir kamu bahkan tidak akan meninggalkan jasad sama sekali."     

Tanpa jasad sama sekali?     

Setelah mendengar ucapannya, Huang Chuan tidak bisa menahan diri dari tertawa terbahak-bahak. Kemudian dia menatap angkuh pada Bai Zhongtian dan berkata merendahkan, "Bai Zhongtian, berhentilah berusaha membuatku takut. Baik kamu maupun muridmu bukanlah orang yang sangat baik. Aku tidak akan jatuh dalam tipuanmu!"     

"Huh," Bai Zhongtian menghembuskan nafas dan menggelengkan kepala, "Mereka yang menolak mendengarkan saran dari orang baik seringkali hidup dalam penyesalan. Jangan bilang aku tidak pernah mengingatkanmu. Gadis kecil, akan kuserahkan padamu. Tidak ada gunanya melepaskan orang seperti ini."     

Bai Zhongtian tidak lupa bahwa sebelumnya Gu Ruoyun memutuskan melepaskan Huang Chuan karena Gu Ruoyun yakin Huang Chuan masih berguna. Akan tetapi, dia tidak bisa mengetahui bagaimana Huang Chuan akan berguna.     

Gu Ruoyun tidak menjawab saat pandangan jernih dan dinginnya menatap tenang pada Huang Chuan. Awalnya, dia melepaskan Huang Chuan karena alasan kecil tetapi bukan berarti dia akan membiarkan Huang Chuan menantangnya terus menerus!     

Jangan pernah melakukan sesuatu lebih dari tiga kali!     

Oleh karena itu, meski Huang Chuan entah bagaimana mungkin masih berguna untuk dirinya, Gu Ruoyun tidak lagi berencana melepaskannya!     

"Apa, apa kamu takut?"     

Huang Chuan mencemooh ketika melihat ekspresi tanpa emosi di wajah Gu Ruoyun. Kemudian dia berbicara dengan tatapan jijik di wajahnya, "Bukankah kamu sangat kurang ajar sebelumnya? Mengapa sekarang kamu takut? Hahaha, jika dulu kamu tahu apa yang akan terjadi, akankah kamu bertingkah seperti apa yang kamu lakukan? Kamu sudah melumpuhkan putriku yang berharga dan menghinaku seperti itu. Jika aku tidak balas dendam, aku, Huang Chuan, tak bisa lagi dianggap sebagai manusia!"     

"Manusia?"     

Hihihihi!     

Tiba-tiba, suara tawa yang nyaring menembus melalui alun-alun yang sepi.     

"Apa kamu pikir kamu pantas dianggap sebagai manusia?"     

Wush!     

Gelombang api berwarna merah bangkit di udara. Seorang anak kecil yang memakai jubah merah berdiri tegak dan siap bertarung di tengah-tengah api tersebut. Wajahnya yang menggemaskan dipenuhi senyuman mengejek. Matanya yang penuh dengan api menatap dengan sikap berkuasa pada Huang Chuang yang berdiri di tanah.     

Huang Chuan menjadi sangat marah. Jarak antara alisnya dipenuhi api amarah saat berkata, "Gadis kecil sialan, jangan sombong! Kali ini, akan kupastikan bahkan kamu tak tahu bagaimana caramu mati! Huo'er, bunuh dia sekarang!"     

Huang Chuan tidak akan pernah lupa bagaimana anak kecil ini mempermalukannya!     

Hal itu adalah momen yang paling memalukan dalam hidupnya! Jika hari ini dia tidak membunuh anak kecil tu, dia tidak akan pernah melupakan dendam ini selama sisa hidupnya!     

"Membunuhku? Dengan si burung kecil ini?" Anak kecil itu menaikkan kening dengan lembut saat tatapan berkuasanya perlahan menyapu tubuh si Burung Api. Kemudian wajah kecilnya yang menggemaskan terangkat menjadi senyuman, "Ck, ck. Kawan kecil ini tidak lebih besar dari makanan yang terjebak di antara gigiku dan masih ingin membunuhku?"     

Mereka yang tidak mengetahui identitas anak kecil ini sangat terkejut ketika mendengar pernyataan sombong itu. Mereka tidak bisa mengerti bagaimana seorang gadis kecil seperti dirinya akan begitu berani dan berbicara pada hewan roh Setengah Saint dengan cara seperti itu!     

Selain itu, dia bahkan memanggil Burung Api yang sangat besar ini 'kawan kecil'!     

Pada saat ini, semua mata menoleh pada Burung Vermilion. Karena itu, tak ada yang melihat bagaimana Burung Api mulai gemetar saat melihat tatapan berkuasa dari anak kecil itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.