Kekejaman Burung Vermilion (2)
Kekejaman Burung Vermilion (2)
Gao Lin tertawa dingin saat wajahnya dipenuhi aura dingin, "Sayang sekali, sudah terlambat!"
Wush!
Tetua itu terhuyung ke belakang dan bokongnya membentur tanah. Ekspresinya penuh dengan keputusasaan. Dia tahu bahwa pada titik ini, apapun yang dia katakan sudah terlambat. Suhu Sekte tidak akan menyelamatkan mereka!
Semua ini kesalahan Huang Chuan!
Saat itu, kebencian di matanya menatap Huang Chuan lekat-lekat. Dia menggertakkan gigi dan terlihat seperti ingin merobek Huang Chuan menjadi serpihan kecil!
"Ada kemungkinan untuk kalian selamat dengan nyawa kalian." Si anak kecil melihat kebencian di hati tetua itu dan mengangkat alis, "Jika ada diantara kalian yang dapat memberi Huang Chuan bentuk siksaan yang paling kejam, mungkin aku akan memutuskan untuk melepaskan kalian! Akan tetapi, aku hanya bisa melepaskan satu orang. Jika kalian ingin hidup, kalian harus menyiksa Huang Chuan sekejam mungkin!"
Dia hanya mengatakan bahwa dia akan melepaskan salah satu dari mereka, tapi apakah orang ini akan mempertahankan akal sehat dan kekuatannya, itu bukanlah hal yang untuk dibicarakan.
Setelah mendengar ini, kerumunan terkesiap.
Kejam!
Dia sangat kejam!
Anak kecil ini terlihat sangat muda tetapi caranya sangat kejam! Para tetua ini telah diseret oleh Huang Chuan dan mereka sudah membangun kebencian mendalam terhadap Huang Chuan. Saat anak kecil ini menggantungkan kesempatan hidup didepan mereka, akankah Huang Chuan mati dengan jasad yang utuh?
Jawabannya, tentu saja, adalah tidak!
Anak kecil itu melambaikan tangannya dan tembok api menghilang. Kemudian para tetua langsung menyerang Huang Chuan bagaikan segerombolan serigala dan harimau. Pada saat ini, Huang Chuan berada dibawah tekanan kekuatan si anak kecil, jadi dia sepenuhnya tidak bisa bergerak dan hanya bisa menatap ngeri pada para pria tua yang menggila.
"Tidak!"
Kata terakhirnya tenggelam oleh teriakan yang menghancurkan bumi. Itu merupakan adegan yang sangat mengerikan sehingga semua orang tidak tega melihatnya lagi.
"Suhu."
Chi turun dari langit dan berdiri di hadapan Gu Ruoyun. Wajah yang awalnya tampak jahat sekarang tersenyum seindah bunga. Dia menatap Gu Ruoyun bagaikan anak anjing yang menunggu diberi pujian dengan ekspresi menyanjung di wajahnya.
"Bagaimana menurutmu caraku menangani masalah?"
Gu Ruoyun mengangguk, "Tidak buruk. Ngomong-ngomong, bukankah kamu ingin Burung Api ini? Dia milikmu."
Seketika mata Chi menyala. Kemudian dia melemparkan tubuh kecilnya ke lengan Gu Ruoyun dan bibir kecilnya mencium Gu Ruoyun sambil terkikik, "Suhu, aku tahu kamu memperlakukan diriku dengan sangat baik! Burung Api ini akan menjadi adik laki-lakiku."
Saat dia berbicara, dia berbalik pada Burung Api yang tampak sangat penuh hormat dan takzim dan Chi mengusap dagu dengan tangan kecilnya. Setelah berpikir sejenak, kemudian dia berbicara lagi, "Huo'er adalah nama yang terlalu mengerikan, mulai sekarang namamu adalah Ling'er."
Burung Api tercengang. Apa… apakah ini lebih baik?
Tentu saja, Burung Api tidak berani menampakkan segala bentuk ketidakpuasan terhadap ucapan Burung Vermilion. Dia mempertahankan tatapan penuh hormat dan takzim di wajahnya.
"Bawahan ini akan mendengar semua perintahmu, sang penguasa!"
Sang penguasa?
Ketika Feng Xiaoxiao mendengar ucapan Burung Api dan menatap sikap penuh hormat yang dia perlihatkan, Feng Xiaoxiao mengerutkan alisnya yang menarik, "Dari mana asalnya gadis kecil ini? Tetua Feng, aku ingin kamu kembali dan mengumpulkan informasi. Temukan apakah gadis kecil ini ada dalam keluarga besar para hewan roh."
"Baik, Nona Sulung."
Tetua Feng menggabungkan telapak tangan penuh hormat. Kemudian dia menatap kaku pada Burung Vermilion. Saat ini, dia bahkan dapat melihat bahwa hewan roh ini entah bagaimana terlihat berbeda dari yang lainnya! Terutama karena seorang anggota klan hewan roh elemen api memanggilnya sebagai 'penguasa'.