Rahasia Pil Tertinggi (10)
Rahasia Pil Tertinggi (10)
Feng Xiaoxiao menghentikan langkahnya dan berbalik ke arah tengah alun-alun yang dipenuhi asap. Kemudian dia mengerutkan kening dan menghela nafas lembut, "Tampaknya dia gagal!"
Hanya kegagalan yang akan menyebabkan ledakan pada kuali obat! Semua orang tahu tentang hal ini.
"Hehe," Tetua Feng tertawa saat wajah tuanya memperlihatkan kesombongan dan suramnya lagi. Namun, tak perlu dikatakan ada sedikit simpati yang muncul di sudut matanya, "Tampaknya aku sudah salah, gadis kecil ini tak tahu cara menyuling pil! Dia juga lebih buruk dariku! Bahkan besar ledakannya lebih kecil dari ledakan yang aku hasilkan!"
Semua orang tahu bahwa kegagalan dalam proses penyulingan pil akan menghasilkan ledakan. Jika pil memiliki banyak energi spiritual, ledakannya akan menjadi semakin kuat! Tentu saja, ledakan yang kurang besar seperti Gu Ruoyun membuktikan bahwa pil yang dia sempurnakan, bahkan jika dia berhasil, tidak dapat dianggap sebagai pil yang sebenarnya. Itu hanya bisa dianggap sebagai pil obat biasa.
Bai Zhongtian tertegun sesaat sebelum bergegas menuju tengah alun-alun seolah telah dikuasai kegilaan. Mata merahnya terlihat sudah siap melahap seseorang saat berteriak dengan geram, "Kalian semua, minggir dari hadapanku!"
Ketika mereka melihat ekspresi gila di mata kakek tua itu, mereka yang berdiri di depan tidak berani menghalangi jalannya dan buru-buru berpisah menjadi menjadi dua bagian, memberikan jalan lebar untuknya. Tentu saja, mereka yang tidak bergeser dengan cukup cepat ditendang keluar dari jalan oleh si kakek tua. Segera setelah itu, dia bergegas menuju tengah alun-alun dengan kecepatan penuh di bawah mata kerumunan, hampir menangis tapi tak bisa menyeka air matanya.
"Gadis sialan, aku sudah ingatkan kamu agar tidak pamer. Cepatlah keluar dari sini!"
Di tengah alun-alun yang penuh dengan asap dan debu. Bai Zhongtian menggertakkan gigi saat mata merahnya mengamati sekitarnya. Walaupun dia meneriaki Gu Ruoyun dengan marah, ekspresinya sudah hampir menangis dan seluruh wajahnya penuh dengan kecemasan.
Berdasarkan tingkat kekuatan Gu Ruoyun, jika dia tidak menaikan pertahanan selama ledakan itu, akibatnya tidak akan bisa dipikirkan.
Mata pria tua itu semakin dipenuhi kegelisahan saat memikirkannya saat gila-gilaan mencari sosok Gu Ruoyun ditengah kabut dan debu.
Tepat ketika dia akan terhuyung dan tersandung, seseorang terkikik pelan di belakangnya, "Suhu, apa yang telah aku lakukan sehingga memprovokasimu kali ini yang telah menyebabkan kamu bertingkah seperti ini? Kamu terlihat seperti akan merobekku menjadi berkeping-keping."
Kaki pria tua itu bergetar dan punggungnya mengeras. Dia berbalik seolah tidak berani percaya pada telinganya. Sosok samar berwarna hijau muncul di depan matanya.
Pada saat ini, penglihatan pria tua itu berkaca-kaca dan dia cepat-cepat mengusap air mata dari matanya sambil menjawab geram, "Sudah kukatakan sebelumnya padamu, gagal dalam menyuling pil tidak dianggap memalukan namun, kamu bersikeras mengabaikan saranku. Pria tua ini adalah Suhumu! Kamu harus patuh pada apapun yang kukatakan! Sebagai gantinya, kamu… kamu…"
Saat ini, ketika Bai Zhongtian mengingat ledakan tersebut, hatinya bergetar tanpa henti. Selama bertahun-tahun dia sudah tinggal sendirian dalam kesepian pahit tanpa perlu mengandalkan siapapun! Murid ini adalah satu-satunya orang yang sangat dia pedulikan! Sebelumnya, ketika dia mengira muridnya sudah mati, satu-satunya tujuan yang dia punya adalah membalaskan kematian muridnya!
Namun, sekarang….
"Siapa bilang aku gagal?"
Saat kabut dan debu itu bersih, tempat itu mulai terlihat. Di tengah alun-alun, wajah Gu Ruoyun menampakkan senyum kecil diikuti dengan satu pertanyaan yang masuk ke dalam telinga semua orang.