Istri Liar Kaisar Jahat

Pil Pembaruan Tulang Daging (3)



Pil Pembaruan Tulang Daging (3)

0"Namun, ramuan obat yang dibutuhkan untuk menyuling Pil Pembaruan Tulang Daging lumayan mahal. Ramuan Roh Kerajaan Nasib Surgawi, Ginseng Awan Ungu, atau Bunga Anise Bintang Kristal Es semuanya adalah khazana berharga. Siapapun yang ingin menemukan ramuan-ramuan ini harus menguji keberuntungan mereka di Daerah Blok Utara. Jika memang begitu, aku harus pergi malam ini. Aku tidak mau menunggu sampai besok!"     

Mungkin pergi satu hari lebih cepat juga berarti Xia Linyu akan sembuh sehari lebih cepat!     

Selain itu, Daerah Blok Utara berada lumayan jauh dari Sekte Obat. Sekarang dia sudah mempunyai formula pil, dia harus menguji keberuntungan!     

Saat memikirkan ini Gu Ruoyun tidak merasa ragu lagi. Setelah meninggalkan Pagoda Ilahi Kuno, dia buru-buru menemui Bai Zhongtian untuk berpamitan. Meski Bai Zhongtian agak penasaran mengapa Gu Ruoyun sangat ingin pergi, dia tidak mengatakan apapun dan hanya memberi beberapa peringatan sebelum mengantarnya turun dari gunung.     

Dan untuk Xia Linyu, tentunya dia tinggal disisi Gu Ruoyun. Lagipula, berdasarkan tingkat kekuatan Gu Ruoyun saat ini, dia akan bisa menjamin keselamatan Xia Linyu selama tidak bertemu siapapun dari Kota Pertama.     

...     

Daerah Blok Utara terletak di area sebelah utara daratan utama. Berdekatan dengan Padang Salju dimana Gu Ruoyun pertama kali berjumpa dengan Raja Besar Hong Lian dahulu. Karena itu, ada begitu banyak kultivator kuat di Daerah Blok Utara. Jika kelompok kuat itu menggabungkan pasukan, bahkan Sekte Obat tidak akan mampu melawan mereka.     

Namun, pertama-tama itu akan membutuhkan beberapa kekuatan besar dari Daerah Blok Utara untuk menggabungkan semua pasukannya!     

Karena pasukan besar terus berselisih, tidak mungkin mereka akan menjadi sekutu. Itulah sebabnya dalam hal kekuatan mereka tetap berada pada posisi kedua setelah Sekte Obat.     

Pada saat ini, gerbang Kota Angin Berawan yang terletak di Daerah Blok Utara, terus dalam keadaan gelisah. Semua orang saling berbisik tak tak ada yang tahu apa persoalan diskusi mereka. Dua penjaga berdiri tegak di gerbang kota. Mereka tidak bergerak dan diam bagaikan gunung saat menatap kerumunan yang gelisah.     

"Hadirin sekalian, Kota Angin Berawan telah menerima surat tantangan dari Bandit Permata Salju. Kita akan melaksanakan pertarungan dengan Bandit Permata Salju selama beberapa hari kedepan. Gubernur telah mengeluarkan perintah bahwa siapapun yang ingin memasuki Kota Angin Berawan harus bergabung dalam pertarungan melawan Bandit Permata Salju. Orang lain harus pergi jika tak ingin nyawa mereka dalam bahaya."     

Sret!     

Ketika mendengar ini kerumunan meledak menjadi hiruk pikuk diskusi. Namun, wajah mereka tidak lagi menampakan kegelisahan. Nyatanya, sekarang digantikan dengan kepanikan. Banyak yang bahkan berusaha menghindari kontak mata dengan para penjaga, takut melibatkan diri.     

Bandit Permata Salju?     

Gu Ruoyun mengerutkan kening sambil memandang gerbang yang terkunci rapat. Tak ada yang tahu apa yang sedang dia pikirkan.     

Kemudian, seorang pemuda melihat Gu Ruoyun yang tidak memperlihatkan tanda-tanda pergerakan dan mengingatkannya dengan ramah, "Nona, mengapa kamu masih berdiri disini? Kekuatan Bandit Permata Salju sangat mengerikan. Jika kamu tidak keluar tepat waktu, mungkin kamu akan membahayakan nyawamu."     

"Bandit Permata Salju?"     

Gu Ruoyun menaikkan sebelah alis dan bertanya, tidak percaya, "Aku ingin tahu dari mana asalnya Bandit Permata Salju."     

"Nona, kamu tak pernah mendengar tentang Bandit Permata Salju??"     

Pemuda itu memandang Gu Ruoyun dengan terkejut seolah tak pernah menyangka bertemu orang di Daerah Blok Utara yang tidak tahu tentang keberadaan Bandit Permata Salju. Akan tetapi, dia langsung menjelaskan dengan ramah, "Dikatakan bahwa ketiga pemimpin Bandit Permata Salju sudah mencapai jajaran Martial Supreme. Orang-orang seperti kita tidak setara dengan mereka jadi sebaiknya kamu bergegas pergi."     

Lipatan di kening Gu Ruoyun semakin dalam saat menjawab pelan, "Aku hanya lewat. Selain itu, aku harus buru-buru. Pertengkaran antara Kota Angin Berawan dan Bandit Permata Salju bukanlah urusanku."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.