Pil Pembaruan Tulang Daging (4)
Pil Pembaruan Tulang Daging (4)
Gu Ruoyun mengangkat bahu dan menjawab dengan ekspresi putus asa di wajahnya, "Kalau begitu aku tak punya pilihan. Aku sangat terburu-buru jadi aku harus memasuki Kota Angin Berawan."
"Nona, jangan gegabah. Tidak sepadan jika kamu menyia-nyiakan hidupmu."
Pemuda baik itu terus berusaha dan memberi Gu Ruoyun saran. Lagipula, Bandit Permata Salju sangat kejam. Jika seorang gadis mulus dan cantik seperti ini jatuh ke tangan mereka, dia akan dipukul habis-habisan.
Itu akan sangat disayangkan.
"Aku sangat menghargai kebaikanmu tapi aku benar-benar terdesak waktu jadi aku harus lanjut dan memasuki Kota Angin Berawan."
Gu Ruoyun tersenyum.
Dia sungguh ingin menyembuhkan tangan Xia Linyu secepat mungkin. Karena itu, meski sangat tidak nyaman dengan menarik masalah seperti ini, dia tak punya pilihan lain.
Xia Linyu tidak mengatakan apa-apa tapi wajah mulusnya menyala dengan senyuman kecil. Matanya yang jernih dan terang tertuju pada wanita di sebelahnya seolah dia akan mendukung keputusan apapun yang Gu Ruoyun buat, tanpa syarat.
"Huh."
Si pemuda baik menatap Gu Ruoyun dan Xia Linyu dengan simpati. Dia terlihat seolah-olah ingin mengatakan sesuatu tapi kata-katanya tidak bisa keluar.
Pada akhirnya, dia hanya diam dan cepat-cepat berjalan. Bagaimanapun, kekuatan Bandit Permata Salju sangat mengerikan. Dia tentunya tidak ingin mengundang malapetaka.
"Ini adalah keputusanmu dan Kota Angin Berawan tidak akan menghalangi jalanmu diluar gerbang. Namun kamu harus mempersiapkan diri untuk serangan Bandit Permata Salju."
Penjaga itu berbicara dengan nada suara dingin sebelum perlahan membuka gerbang kota. Dia sama sekali tidak menatap Gu Ruoyun.
"Yu'er, ayo. Aku ingin memulihkan tanganmu secepat mungkin."
Gu Ruoyun memandang pemuda mulus di sebelahnya dan tersenyum lembut saat berbicara.
Tatapannya penuh dengan keyakinan dan sinar yang menakjubkan.
Pemuda itu mengangguk dan berkata dengan senyum malu, "Baiklah, aku akan mengikutimu."
Setelah dia berbicara, mereka berdua melangkah ke dalam gerbang kota saat kerumunan menatap mereka dengan simpati. Segera, setelah dua orang itu menghilang, beberapa orang yang tidak takut mati atau mereka yang punya cukup kekuatan juga memasuki Kota Angin Berawan. Kemudian gerbang kota perlahan-lahan terkunci rapat lagi.
"Gubernur Kota telah tiba!"
Tepat ketika Gu Ruoyun melangkah melewati gerbang kota, tiba-tiba terdengar sebuah suara dan menarik perhatiannya.
Matanya yang jernih dan dingin menatap sosok yang perlahan-lahan dikawal melalui kerumunan.
Wajah pria itu cerah dan tampan sementara matanya bagaikan bintang. Jubah bersulamnya memberikan auranya dengan indah saat cahaya matahari menyinari tubuhnya. Orang tak bisa menahan merasa tertarik pada pria tersebut.
Dapat dianggap bahwa para kultivator yang baru saja memasuki Kota Angin Berawan tidak pernah menyangka Gubernur Kota adalah pemuda yang tampan! Cahaya terang yang menyilaukan dari tubuhnya membuat orang merasa sulit mengalihkan pandangan.
Akan tetapi, Gu Ruoyun segera berpaling dan tidak lagi memperhatikan pria itu. Lagipula, dengan pria rupawan seperti Qianbei Ye disampingnya, pria lain, tak peduli betapa tampannya mereka, mereka tidak akan mampu setara dengan Qianbei Ye bahkan sedikitpun.