Istri Liar Kaisar Jahat

Wanita Misterius Berpakaian Putih (1)



Wanita Misterius Berpakaian Putih (1)

3Itu adalah jurang gunung tenang yang disentuh oleh secercah awan dan kabut. Tempat itu sama mempesonanya seperti di negeri dongeng.     

Pada saat ini, orang bisa melihat kilasan jubah putih samar yang terlihat di tengah-tengah atmosfer putih berkabut. Sosok itu berdiri bagaikan peri dari sebuah lukisan, membuat adegan itu menjadi begitu indah sehingga hampir tampak tidak nyata.     

Namun, setelah memperhatikan dari dekat, seseorang dapat menyadari bahwa wajah wanita itu sangat mirip dengan Gu Ruoyun. Akan tetapi, dia tidak memancarkan aura dingin dan tenang. Dia angkuh dan tidak bersahabat bagaikan bunga prem salju dalam angin dingin, menciptakan bayangan yang sangat menakjubkan.     

AUM!     

Seekor naga meraung diatas langit. Tak lama setelah itu, naga putih yang sangat besar berputar dan keluar dari langit berawan sebelum mendarat di depan wanita berpakaian putih.     

"Sudah lebih dari dua puluh tahun."     

Wanita berpakaian putih merendahkan kepalanya dan melihat naga putih di hadapannya. Dia tersenyum lembut saat tangannya mulai membelai lembut tubuh naga putih. Kemudian dia bergumam seolah sedang berbicara pada dirinya sendiri, "Aku tak menyangka lebih dari dua puluh tahun telah berlalu dalam sekejap. Hanya tinggal satu tahun lagi! Setelah setahun, aku bisa meninggalkan tempat ini dan mencarinya."     

Matanya menunjukkan sedikit kebingungan serta rasa kerinduan.     

Ketika dia berbicara tentang pria itu, matanya akan penuh dengan sinar hangat. Wajahnya yang sangat cantik akan terlihat hampir tidak nyata dalam awan berkabut.     

AUM.     

Sepertinya Naga putih itu memahami ucapan wanita berpakaian putih dan mengeluarkan raungan pelan. Saat ini, naga putih itu bukanlah anggota kebanggaan dari klan naga. Malahan, naga itu tampak seperti anak anjing kecil saat mencondongkan tubuhnya kedepan dan menjulurkan lidahnya dan menjilat punggung tangan wanita berpakaian putih.     

...     

Kota Angin Berawan.     

Seorang pria tua memasuki ruangan dalam istana gubernur diikuti dengan suara tawa yang jernih dan bersemangat.     

Pria tua itu memakai jubah berwarna rami. Dia bersemangat dan penuh antusias dengan tatapan bagaikan obor yang menyala dan merupakan sosok bermartabat. Seseorang bisa merasakan penindasan kuat dari kejauhan. Ada seorang pemuda yang memakai jubah hijau mengikutinya dari belakang.     

Pemuda ini memiliki kulit cerah dan wajah yang mulus dan tampan. Matanya sejernih genangan air tenang dengan cermin pada permukaannya.     

"Kakek."     

Wen Yan segera melihat pria tua itu dan sinar terang melintas di matanya yang lembut dan hangat. Dia bergegas menyambutnya, "Kakek, akhirnya kamu tiba."     

"Haha, aku sudah dengar beritanya dalam perjalanan kemari. Apa Bandit Permata Salju menyebabkan masalah padamu?" Pria tua itu tertawa sambil bertanya. Secercah niat membunuh melintas di matanya sewaktu kalimat terakhir.     

Cucuku sudah menderita banyak kesulitan. Untuk keluar dari masalah itu, dia tak punya pilihan selain bersembunyi di Kota Angin Berawan.     

Aku tak menyangka ada begitu banyak orang yang masih ingin menyebabkan masalah padanya tepat setelah dia sampai!     

Apa mereka menganggapnya sebagai korban yang bagus untuk disiksa?     

"Sekarang sudah tidak apa-apa," Wen Yan menggelengkan kepala. "Oh, iya. Kakek, aku ingin mengenalkan seseorang padamu. Nona ini, Gu Ruoyun adalah penyelamatku. Tanpa dirinya, aku khawatir akan sangat sulit bagiku melarikan diri dari para bandit ini."     

Aku masih akan bisa melarikan diri!     

Namun, Tian Qi pasti akan terpaksa mengungkapkan keberadaannya pada mata dunia. Lalu orang-orang itu akan menemukan keberadaanku dengan mudah!     

"Hah?"     

Si pria tua tertegun. Lalu matanya melihat sosok tenang dalam ruang belajar. Rasa terkejut melintas di matanya, "Gu Ruoyun? Apa namamu Gu Ruoyun? Berdasarkan apa yang aku tahu, belum lama ini, ada seorang wanita muda yang berhasil menyuling pil! Namanya adalah Gu Ruoyun. Boleh aku tanya apakah kamu terhubung dengan wanita itu?"     

The old man narrowed his eyes slightly as he spoke and a radiant light flashed across his eyes.     

Pria tua menyipitkan mata sedikit sambil berbicara dengan cahaya bersinar yang melintas di matanya.     

Gu Ruoyun mengusap hidung dan mengangkat bahu dengan putus asa, "Kupikir… orang yang kamu bicarakan itu adalah aku!"     

Gu Ruoyun tak menyangka kabar mengenai tindakannya di pertemuan umum Sekte Obat akan menyebar begitu cepat. Bahkan mencapai telinga mereka yang tinggal di Daerah Blok Utara.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.