Istri Liar Kaisar Jahat

Perang Dewa Dan Iblis (4)



Perang Dewa Dan Iblis (4)

2Aku tidak akan menyerangnya kecuali kalau aku sudah sangat yakin dengan keberhasilanku! Jika tidak, lupakan tentang balas dendam, aku juga akan mati!     

"Gu Ruoyun, selama hidupku, aku tak pernah bertemu orang kejam seperti dirimu! Tunggu saja, aku akan segera mengirimmu ke neraka untuk menemani muridku dan meminta maaf padanya!" Tuan Lingshang Yang Terhormat membalikkan badan dari kerumunan dan menatap Gu Ruoyun sebelum menghilang dibawah sinar matahari terbenam.     

Tuan Tianqi Yang Terhormat merasakan tatapan Gu Ruoyun dan mengikuti arah pandangannya pada sosok Tuan Lingshang Yang Terhormat yang telah menghilang, "Jangan menyulitkan dirimu dengan pria tua busuk itu. Tunggu aku mendapatkan informasi untuk digunakan melawannya, aku pastinya akan mengeluarkan dia dari Sekte Roh! Dan lagi, sekarang aku adalah tetua nomor satu di Sekte Roh jadi dia tak bisa mengendalikanku. Ngomong-ngomong, gadis kecil, apa kamu tahu kalau murid si pria tua busuk itu sudah mati? Hahaha, ini merupakan kabar membahagiakan. Anak itu selalu berusaha mencelakai Shengxiao. Dia seharusnya dibunuh sejak dulu."     

Tuan Tianqi Yang Terhormat ingin sekali tertawa terbahak-bahak saat memikirkan ini.     

Gu Ruoyun mengusap hidungnya. Dia sangat ingin memberitahu pria tua ini bahwa Qianbei Ye yang bertanggung jawab atas kematian Kun Nan.     

"Oh, iya. Kapan pertempurannya dimulai?"     

"Segera," Tuan Tianqi Yang Terhormat tersenyum, "Jika perhitungan waktuku tepat, seharusnya akan dilaksanakan beberapa hari lagi. Para iblis akan berjalan kesini dalam beberapa hari lagi dan tanggung jawab kita adalah menghentikan mereka memasuki daratan utama ini! Kalau tidak, mengenal kebengisan para iblis, seluruh daratan utama akan mengalami malapetaka. Ngomong-ngomong, dimana si pria berambut perak yang selalu mengikutimu? Mengapa dia tidak bersamamu saat ini?"     

Saat dia berbicara, Tuan Tianqi Yang Terhormat melirik ruang kosong disamping Gu Ruoyun tetapi dia tidak melihat sosok berjubah merah dan berambut perak itu.     

Gu Ruoyun tersenyum tenang dan menjawab, "Xiao Ye punya urusan yang lebih mendesak. Selain itu, dia tampaknya tidak akan muncul di pertempuran ini."     

Saat pertempuran ini berakhir, dia harus pergi ke Daratan Utama Puncak Timur. Qianbei Ye telah pergi ke Daratan Utama Puncak Timur lebih dulu demi Gu Ruoyun. Hal ini untuk memastikan saat dia memasuki Daratan Utama Puncak Timur, akan ada pasukan kuat yang melindungi dirinya.     

Karena itu, Qianbei Ye pergi untuk membangun kelompok sebelum kedatangannya…     

Jika Gu Ruoyun mengatakan bahwa dia tidak merasa tersentuh dengan sikap ini, itu adalah kebohongan. Qianbei Ye sudah melakukan segala upaya untuknya namun pria itu tak pernah mengeluh.     

"Gadis kecil, ayo. Shengxiao sudah lama menunggumu."     

Tuan Tianqi Yang Terhormat mengumpulkan pikirannya dan berbicara pada Gu Ruoyun.     

Gu Ruoyun mengangguk, "Ayo menemui kakakku sekarang."     

Dia tak berkata apa-apa lagi dan mengikuti Tuan Tianqi Yang Terhormat menuju kemah.     

Gu Shengxiao, yang sedang mengobrol dengan Suhu Sekte Roh di dalam kemah, menyadari Gu Ruoyun yang berjalan bersama Tuan Tianqi Yang Terhormat dari sudut matanya. Wajahnya yang kejam segera dipenuhi kebahagiaan dan dia dengan cepat bangkit, mendekat ke sisi Gu Ruoyun hanya dengan beberapa langkah. Wajahnya yang biasanya dingin dan kejam menjadi lembut. Matanya yang segelap malam, terlihat seolah-olah bisa menenggelamkan seseorang.     

"Yun'er, kamu sudah disini?"     

Pada saat ini, matanya hanya menatap wanita berpakaian hijau di hadapannya dan sepenuhnya mengabaikan Tuan Tianqi Yang Terhormat yang berjalan tepat di depannya.     

"Ehem."     

Suhu Sekte membersihkan tenggorokannya dan senyum kecil terlihat di wajahnya yang dingin dan tegas, "Nona Gu, mengapa kamu datang kesini sendiri? Dimana bawahan-bawahanmu?"     

Sebelum ini, Suhu Sekte menerima kabar mengenai kejadian yang terjadi sewaktu perayaan ulang tahun Lan Yuge.     

Wanita muda ini telah mendirikan kelompok besar sendirian! Bahkan para hewan roh di seluruh daratan utama telah menyerah padanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.