Istri Liar Kaisar Jahat

Kemurkaan Gu Ruoyun (4)



Kemurkaan Gu Ruoyun (4)

0Srek!     

Tetua itu berguncang dan mengeluarkan suara tertahan sambil menatap dengan terkejut pada wajah murni dan mulus pemuda itu.     

Tetua berjubah abu-abu sungguh tak bisa mengerti. Demi mengalahkan musuhnya, pemuda ini bahkan menggunakan tindakan kejam seperti itu terhadap dirinya sendiri?     

BUG!     

Tubuh Xia Linyu tak lagi bisa bertahan dan tersungkur di tanah dengan keras. Tepat ketika tubuhnya menyentuh tanah, dia melihat sosok akrab yang melaju ke arahnya…     

"Kakak…"     

Pemuda itu perlahan-lahan menutup matanya. Bibirnya terangkat menjadi senyuman dan dia tampak tenang dan sedikit bahagia.     

Kak, akhirnya aku bisa membantumu melindungi orang lain.     

Setidaknya, aku tak lagi menjadi… beban bagimu…     

"Yu'er!"     

Sebuah jeritan memilukan menembus melalui langit dan menggema ke seluruh pegunungan. Gu Ruoyun terbang ke samping Xia Linyu. Saat matanya tertuju pada pemuda yang bersimbah darah itu, nyala api meledak dari dalam tubuhnya. Kemarahan itu cukup untuk menghancurkan dunia.     

"Aku, Gu Ruoyun, dengan ini bersumpah, jika aku tak menghancurkan Alam Abadi hari ini, aku tidak akan dianggap sebagai manusia!!!"     

Tepat pada saat ini, hatinya sangat menderita. Adegan-adegan masa lalu melintas dalam ingatannya.     

Saat itu, Gu Ruoyun tidak bisa membalaskan dendamnya dan ketika dia ingin menggunakan jiwanya untuk menghancurkan musuhnya, Zixie menghentikannya.     

Namun, dalam kehidupan ini, jika ada yang berani menyentuh adiknya, dia akan menghancurkan seluruh keluarga mereka! Tak seorangpun yang akan di tinggalkan hidup-hidup!     

"Yu'er, jangan khawatir, aku tak akan membiarkanmu mati. Aku juga tak akan membiarkan orang lain yang telah menyakitimu masih terus hidup!"     

Gu Ruoyun bangkit perlahan dan memeluk pemuda yang berlumuran darah itu. Jubah hijaunya juga berwarna merah dengan darah tapi tampaknya dia sama sekali tidak menyadarinya. Dia menggendong pemuda itu dengan lembut dan pergi menuju medan perang.     

...     

Saat Gu Ruoyun melangkah ke dalam medan perang dengan Xia Linyu yang berlumuran darah, seluruh medan perang menjadi gempar.     

Dia membaringkan pemuda itu di tempat tidur dan sinar dingin melintas di matanya.     

"Kakak, aku ingin Alam Abadi di musnahkan!"     

Gu Shengxiao bergidik sebelum menepuk pundak Gu Ruoyun dengan sikap menenangkan dan berkata, "Yun'er, tak peduli apapun yang kamu lakukan, kamu mendapat dukungan dariku."     

"Terima kasih."     

Bibir Gu Ruoyun sedikit bergetar, "Aku sudah memberinya pil dan pil itu bisa membantunya menghentikan pendarahan. Namun, luka Yu'er sangat parah dan tidak bisa disembuhkan dalam waktu singkat. Jadi, bolehkah aku merepotkanmu dengan mengutus seseorang untuk menjaganya dan juga membantuku mengatur Keluarga Dongfang?"     

Saat itu, Gu Ruoyun sedang berkultivasi di ruangannya ketika Linlang dan yang lainnya bergegas masuk. Kemudian dia mengetahui rencana Alam Abadi untuk membunuh para anggota Keluarga Dongfang di kaki gunung dan dia bergegas menuruni gunung dengan kecepatan tinggi.     

Pada saat ini, selain dari kemarahan yang tak terukur, hatinya juga dipenuhi penyalahan diri. Dia menyalahkan dirinya karena tidak mampu menjaga Xia Linyu.     

Nyatanya, tak seorangpun yang menyangka bahwa Alam Abadi, sebagai tim yang bergabung dalam Perang Dewa dan Iblis, akan mengirim bawahan mereka untuk melakukan pembunuhan! Bahkan Gu Ruoyun yang sudah lama mengetahui Alam Abadi yang tidak tahu malu itu, tak menyangka mereka akan melakukan pergerakan pada saat seperti ini!     

"Yun'er, seharusnya kamu tidak terlalu menyalahkan diri sendiri." Gu Shengxiao melihat penyesalan Gu Ruoyun dan mengusap punggungnya dengan lembut, "Luka-lukanya memang parah dan jika kamu tak ada disini, dia tidak akan bertahan. Kenyataan kamu bisa menyelamatkan nyawanya merupakan keajaiban. Namun, tangannya…"     

Hati Gu Ruoyun menjadi sedih saat dia mendongak dan menatap langit. Pandangan jernih dan dinginnya dipenuhi niat membunuh.     

Gu Shengxiao tak mengatakan apapun dan berjalan keluar dari ruangan.     

"Gadis kecil."     

Tuan Tianqi Yang Terhormat masuk dan mengerutkan kening, "Apa kamu sungguh berencana membalas Alam Abadi sekarang? Perang Dewa dan Iblis sudah dekat. Aku dengar para iblis tahun ini lebih kuat dari sebelumnya. Pada akhirnya, Alam Abadi tetaplah salah-satu pasukan paling kuat di daratan utama ini. Tanpa mereka, dukungan kita dalam pertempuran ini akan banyak menurun. Mengapa tidak menunggu sampai pertempuran berakhir untuk menyingkirkan mereka? Setelah pertempuran ini, kita memerlukan sepuluh tahun lagi untuk mempersiapkan pertempuran selanjutnya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.