Tamat (1)
Tamat (1)
"Bunuh! Ayo bunuh para iblis yang tersisa dan mengakhiri bencana ini selamanya!"
Setelah semua orang tersadar kembali, mereka mengayunkan senjata mereka dan menyerang menuju sarang iblis. Karena Pemimpin Iblis telah dibunuh, untuk mencegah bangkitnya pemimpin yang lain, mereka harus memusnahkan semua iblis. Tak ada yang akan selamat!
Gu Shengxiao perlahan berbalik dan menatap tubuh wanita itu dari kejauhan. Mata dinginnya yang gelap menjadi suram.
Yun'er, berapa banyak rahasia yang tidak kamu katakan padaku?
Mengapa aku terus merasa bahwa kamu telah menjadi orang lain?
...
Di dalam kemah.
Xiao Zixie memiringkan kepalanya dan menatap Gu Ruoyun yang sedang mengepak barang-barangnya, "Yun'er, mengapa kamu tidak membiarkanku bertarung?"
Jari-jari Gu Ruoyun berhenti saat dia sedang mengepak dan berbalik menatap wajah indah anak kecil itu. Dia menaikkan sebelah alisnya dan menjawab, "Aku ingin menguji kekuatan Pagoda Ilahi Kuno. Kamu pernah mengatakan bahwa ketika kekuatanku sudah cukup kuat, aku bisa sepenuhnya mengendalikan Pagoda Ilahi Kuno dan membuatnya bertarung untukku! Aku ingin melihat apakah aku bisa mengendalikannya dengan kekuatanku saat ini."
Ini adalah alasan Gu Ruoyun yang sebenarnya!
Kini Gu Ruoyun bisa mengendalikan kekuatan Pagoda Ilahi Kuno, bahkan jika dia bertemu musuh yang memiliki jajaran Martial Supreme, Gu Ruoyun bisa membunuh mereka tak peduli berapa banyak mereka telah menyerangnya.
Xiao Zixie baru saja akan bicara ketika pintu masuk tenda tiba-tiba terbuka. Seorang pria tinggi dan kejam muncul.
"Kakak?"
Gu Ruoyun terkejut dan menatap pria itu dengan bingung.
"Yun'er," Tatapan sulit melintas di mata Gu Shengxiao, "Apa kamu akan pergi?"
"Mm."
Gu Ruoyun mengangguk, "Karena pertempuran telah berakhir, sudah saatnya untuk pergi. Kali ini, aku akan menuju ke daratan utama lain. Kakak, tolong jaga dirimu."
"Yun'er."
Gu Shengxiao melangkah ke depan. Sosok besar dan tingginya memenuhi pandangan Gu Ruoyun. Ada hal yang ingin Gu Shengxiao katakan tapi pada akhirnya, dia hanya menghela nafas.
"Kamu… tetaplah sehat dan jagalah dirimu."
"Kakak," Gu Ruoyun mengangkat kepalanya dan menatap wajah kejam pria itu, "Ada hal yang tak bisa aku katakan padamu tapi aku ingin kamu tahu bahwa aku tak akan membiarkan diriku disiksa orang lain. Inilah sebabnya aku ingin menjadi semakin kuat, menjadi begitu kuat sehingga tak ada seorangpun yang bisa menyiksaku lagi!"
Tubuh Gu Shengxiao berguncang. Kemudian dia merendahkan kepalanya dan menatap wanita di hadapannya dengan ekspresi sulit di wajahnya.
"Aku tahu."
Dia selalu tahu!
Selama bertahun-tahun, berapa banyak siksaan yang telah Gu Ruoyun derita dibawah naungan Keluarga Gu? Setiap kali perhatian Gu Shengxiao hilang, mereka akan mengambil kesempatan untuk menyiksa Gu Ruoyun.
Karena inilah, Gu Shengxiao mengerti mengapa Gu Ruoyun ingin menjadi semakin kuat.
"Maafkan aku Yun'er, aku tidak mampu melindungimu." Gu Shengxiao menarik Gu Ruoyun dalam lengannya dan memeluknya dengan erat. Tangannya yang besar membelai rambut Gu Ruoyun penuh kasih, "Aku tahu kamu berencana pergi ke Daratan Utama Puncak Timur. Dengan kekuatanmu saat ini, kamu benar-benar tak terkalahkan di Daratan Utama Roh Barat. Pergilah, aku akan bertemu denganmu nanti."
Gu Ruoyun telah menjadi begitu kuat karena dia tak ingin lagi disiksa orang lain.
Akan tetapi, tak peduli telah menjadi sekuat apa dirinya, Gu Ruoyun akan selalu menjadi adik kecilnya!
Adiknya yang selalu menempel padanya dan membutuhkan perlindungannya.
Gu Ruoyun tersenyum, "Saat aku menyelesaikan urusanku dengan Medicine Order, setelah itu aku akan segera pergi ke Daratan Utama Puncak Timur. Tolong bantu aku memberitahu kakek dan nenek! Dan… tolong jaga Yu'er."